😘😘sebelumnya maaf ya kalau lama update.. tapi sebisa mungkin ada waktu senggang aku langsung update kok kayak sekarang.
so
selamat membaca wan kawan
jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa vote dan comment.
*
Pencarian 2
Kali ini aku kembali merasakan kehampaan yang sama. Namun ada hal yang berbeda!, kehampaan itu berusaha diisi oleh cahaya, hingga aku mulai merasakan ada sedikit kehidupan didalamnya.
***Bolehkah aku mencintai?***
"Li" Ali sedikit kaget mendengar suaraku. Dari matanya aku bisa menebak dia sedang berusaha menyemangati dirinya sendiri bahwa dia akan menemukan adiknya-Sasya-
Aku sejujurnya sedikit tidak yakin akan menemukan Sasya. Tapi melihat perempuan itu ya aku merasa bisa saja. Toh memang sampai saat ini jasad Sasya belum ditemukan.
"Paman dan Bibi sudah berangkat berkebun?" aku mengangguk sebagai jawaban.
"Lo ngapain pagi - pagi udah nangkring disini?" tanyaku.
"Gue Cuma cari udara segar. Didalam sumpek" Ali bangkit dari posisinya, menggenggam tanganku dan menarik ku masuk ke dalam.
"Di luar dingin, hujan juga. Lo bisa sakit" aku mengangguk mengerti yang Ali maksud. Tiba tiba saja dia berdiri di hadapanku, menatap ku begitu intens. Oh Tuhan, jantungku!
"Neara"
"I..iya" jujur aku sedikit gugup ditatap seperti ini oleh Ali
"Gue rasa gak ada harapan lagi Neara" aku menatap Ali heran.
"Lo kemarin bilang ingin coba lagi. Terus kenapa sekarang lo mau nyerah?"
"Sasya udah lama dinyatakan hilang. Mustahil rasanya dia masih hidup" aku menghela nafas pelan.
"Li, menurut gue kita coba sekali lagi. Setidaknya sampai kita yakin siapa gadis itu" Ali tampak menggeleng pelan.
"Namanya Arumi. Gue gak yakin Ra"
"Kita harus selidiki lagi. Harus!" Ali menoleh sekilas, dia mengusap wajah nya kasar.
"Gue bingung" Ali lantas berlalu dari hadapanku.
***Bolehkah aku mencintai?***
Gadis itu? aku melihat gadis itu. ya! Arumi. Gadis yang mirip dengan Sasya. aku berlari menghampiri gadis itu.
"Tunggu!!"
"Hey.. kamu.. tunggu"
"Arumi!"
Aku melihat Arumi berhenti berjalan dan menoleh ke arah ku.
"Mbak manggil saya?" tanya nya saat aku sudah ada di hadapan Arumi.
"Ah iya.. sebelumya perkenalkan nama saya Neara" aku mengulurkan tangan hendak mengenalkan diri. Arumi tampak ragu menerima uluran tanganku.
"Arumi..ada apa ya mbak?"
"Boleh saya bertanya tentang suatu hal dengan kamu?" tanya ku
"Iya mau tanya apa mbak?"
"Mbak kenal dengan orang yang ada di foto ini?" aku menunjukan foto Sasya dan Rian saat smp.
"Loh... itu bukannya wajah saya. Tapi itu bukan saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah Aku Mencintai(?)✅
Romance(SUDAH DI REVISI) Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan kedepannya akan berjalan. Mencari kehidupan yang sempurna layaknya sebuah usaha mengambil air di sungai dengan wadah yang berlubang. Mustahil dan tidak akan pernah terjadi. Menjadi dewasa ter...