Selamat malam sobat sfyvers🥰🥰🥰
Bagaimana kabar kalian?? Baik dong tentunya wkwkwkw
Aku baru selesai bertempur nih 😎 sama ulangan selama seminggu lebih. Kalian gimana?? Ulangan juga gak??😋
Semoga hasilnya nanti memuaskan yak🤩
.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING♥️
.
.
.
.
.Kehilangan adalah hal yang aku harap tidak akan pernah terjadi. Namun lagi - lagi aku mengalami itu!
"Alii!" Lirih Neara
.
.
.
.
."Ya.. Gue punya bukti itu. Dan lo Anggi, drama lo akan berakhir disini!" desis orang itu
"Rian?" gumam Anggi, menatap pria yang baru saja datang itu yang tidak lain adalah Rian, Anggi menatap pria itu was was. Takut – takut jika dia benar – benar akan membongkar semuanya. Bagaimana dengan masa depan Anggi nantinya.
"Apa maksud kamu Rian?" Gio berdiri dari duduknya untuk menghampiri Rian.
Rian menyerahkan sebuah map coklat yang entah apa isinya. Gio menerima map itu dan membacanya dengan seksama.
Semua yang ada diruangan itu menatap penuh keingintahuan atas apa isi dari map itu. terutama Anggi yang sedari tadi menatap was – was kearah Rian.
Usai membaca isi map itu, Gio menatap tajam kearah Tuan Adnan, ia melempar map itu dihdapan Tuan Adnan.
"Jelaskan apa maksud dari itu, Tuan Adnan yang terhormat" geram Gio. Semua yang didalam ruangan itu terkhususnya Ali, begitu penasaran dengan isi dari map itu.
"Dad. Ada apa?"
"Ini adalah hasil test DNA, Ali. Dan juga bukti bahwa Tuan Adnan ini hanyalah salah satu orang kepercayaan ayah Anggi, lebih tepatnya dia bukan ayah kandung Anggi" jelas Gio.
Ali mengepalkan tangannya kuat, jika saja Anggi bukan perempuan ia sudah menghajar habis habisan wajah gadis itu.
Setelah mendengar semua pernyataan Gio. Tuan Adnan langsung berdiri dari duduknya yang diikuti oleh Anggi. Tidak ada lagi raut wajah takut ataupun khawatir. Ia justru menunjukan senyum penuh kemenangaan.
"Wahhh!!... cepat sekali kalian mengungkap kebenaran ini, anak yang cerdik" puji Tuan Adnan.
Pujian itu sedikitpun tidak membuat Ali, Gio maupun Rian bangga. Mereka justru mendecih dan ingin sekali menghabisi pria di depannya itu.
Tuan Adnan tampak merogoh saku kanannya. Ia mengambil sebuah ponsel dan tampak menghubungi seseorang diseberang sana.
"Selamat siang, Tuan"
"Siang. Berikan saya kabar bagus, saya tidak ingin mendengar kegagalan dari rencana kita"
"Tenanglah Tuan. Putri anda benar – benar umpan yang sangat baik. Lihatlah mereka telah masuk dengan sempurna dalam jebakan kita"
"Bagus... keraskan volume telpon ini. aku ingin berbicara dengan mereka"
"Baik Tuan"
Tuan Adnan menatap remeh kerah orang orang yang berada dirumah itu. semuanya masih menunggu kelanjutan pembicaraan mereka, sekaligus penasaran dengan orang yang mereka maksud.
"Berbicaralah Tuan. Mereka sudah tidak sabar menunggu suaramu"
"hahahaha.. baiklah Adnan. Kau benar – benar bisa diandalkan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah Aku Mencintai(?)✅
Romansa(SUDAH DI REVISI) Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan kedepannya akan berjalan. Mencari kehidupan yang sempurna layaknya sebuah usaha mengambil air di sungai dengan wadah yang berlubang. Mustahil dan tidak akan pernah terjadi. Menjadi dewasa ter...