Hmmm...
:).
.
.
.
.
.
.
.Disini aku sekarang, menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahku. Nyaman, itulah yang aku rasakan. Aku tidak tahu ternyata di kantor ada tempat seindah ini.
"Apa yang kamu lakukan disini" aku sedikit tersentak dengan suara itu, aku menoleh dan ternyata itu Ali?.
"Hanya sedang menikmati sore hari yang indah sebentar" aku hanya menjawab sekena nya saja.
"Dikantor sedang tidak ada pekerjaan. Kamu tidak mau pulang?"
"Sebentar lagi Tuan. Saya ingin diam disini sebentar" aku merasa sofa yang aku duduki bergerak, aku melirik sekilas kesamping, dia duduk disampingku dan ikut memejamkan mata. Aku pun kembali memejamkan mata dan menikmati indah nya sore hari ini dengan perpaduan warna langit yang indah mengiringi datangnya malam.
"Enghh" aku merasa badanku remuk, berulang kali aku mengerjap berusaha menyesuaikan mata ku dengan cahaya lampu kota.
Tunggu!, lampu kota? Astaga!! Aku baru sadar aku tertidur saat menikmati indahnya matahari terbenam dibalik gedung gedung yang menjulang tinggi itu. Aku menoleh kesamping. Huh!! Untung atasan gila ku ini masih disini, dan dia masih terlelap.
Ternyata jika Ia tertidur wajahnya terlihat sangat polos. Bahkan aura menyeramkan yang biasa ditunjukan tidak terlihat, yang terlihat hanya wajahnya yang manis seperti wajah bayi, errr! Sangat menggemaskan.
"Udah puas liatin muka gue" aku tersentak saat mendengar suara dari bos gila ini, oh God!! Jadi dari tadi pria ini tidak tidur aihh! Menyebalkan.
"Lo..lo gak tid__"
"Gue udah bangun sebelum lo bangun, Cuma gue males buka mata aja. Lo nya kebo sih dibangunin gak bangun bangun" setelah mengucapkan kalimat yang diakhiri dengan menghinaku dia mengambil jas yang disampirkan disofa kemudian berlalu pergi.
"Ihh bos gila. Tungguin kampret" aku mengejar dia dengan heels yang kutengteng agar mempermudah jalanku.
DUG!!
Ah sial. "Lo kalau berhenti bilang bilang dulu apa. Sakit nih kepala gue kena punggung lo yang kerasnya kayak papan penggilesan" cerocosku
"Lo nya yang ceroboh" ishh. Lebih baik aku diam saja, karena jika berdebat dengan pria ini tidak akan ada habisnya. Tunggu! Kemana pria aneh itu, aku ditinggal sendiri? Didepan kantor sebesar ini! Sendirian? Aih!!.
"Kampret itu orang, terus gue pulang pakek apa dong. Ish!! Aduh kenapa tiba tiba jadi merinding gini sih"
Krek!!
"nah kan. Itu suara apa lagi? Astaga.. aaaaa mama prilly takuttttt" aku langsung berlarii terbirit birit keluar gerbang kantor, bahkan entah mengapa aku rasa kali ini aku berlari sangat cepat karena sekarang aku sudah ada di halte bus yang jaraknya dibilang jauh juga nggak dibilang deket juga nggak.
"Huh..huh.. gila cepet juga gue lari, tapi capek"
Kenapa sepi banget sih ni halte bus. Sama aja habis keluar dari lubang buaya aku masuk lagi kelubang singa. Sama sama nyeremin.
Aunggg!!
"Nah loh!! Kenapa ada suara serigala. Aduh sri gue gak punya darah suci, jangan cari gue ya sri" aku gemeteran berjalan mundur dan meloncat ke tempat duduk yang tersedia dihalte.
AUNGGG!!
"Aaaaaaa. Suaranya makin kerassss" aku menutup wajahku dengan tas yang aku bawa. Tubuhku sudah gemetar, isakan ku makin keras terdengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah Aku Mencintai(?)✅
Romantizm(SUDAH DI REVISI) Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan kedepannya akan berjalan. Mencari kehidupan yang sempurna layaknya sebuah usaha mengambil air di sungai dengan wadah yang berlubang. Mustahil dan tidak akan pernah terjadi. Menjadi dewasa ter...