~39•Rasa Yang Aneh~

266 10 4
                                    

NOW PLAYING | VIRZHA - TENTANG RINDU

Selamat Membaca Kisah Saka dan Mira

Jangan lupa vote sebelum baca dan komen selesai membaca
____________________

"Setahan - tahannya orang bertahan, ada waktunya dia harus memaksa melepaskan."

•••

****
Bel pulang sekolah sudah menjadi prioritas semua murid, terutama Mira. Ia semangat, jika pulang. Selain dia menunggu bel pulang sekolah, ia juga harus berkerja paruh waktu lalu  menghidupi keluarga nya.

Mira berjalan sendirian, kedua sahabat nya ada rapat mengenai camping sebelum ujian. Memang mereka berdua adalah Panita. Awalnya, Mira diajak tetapi karena Mira orang nya suka malessan dan males ikut sana - sini ia lebih baik tidak ikut. Daripada, acaranya rusak.

Tepat, ketika Mira berjalan ia bertemu dengan Saka dan Zara yang baru saja keluar dari Lab Ipa. Keduanya sangat dekat, bahkan sekarang mereka berdua sedang tertawa bersama.

"Yee.. giliran ama Zara aja alus, ketawa giliran ama gue bawaanya marah mulu. Dasar cowok sok cakep!". Gerutu Mira. Cewek itu terus memandang, dari pada merusak mata lebih baik ia berjalan terus. Bersikap seolah tidak ada dua makhluk itu.

Mira berjalan, dengan muka misuh - misuh, ketika melihat Zara yang sedang mencoba modus ke Saka. Zara berpura - pura matanya kelilipan, dan Saka dengan senang hati meniup mata Zara.

"Lo harus kuat Mir, tunjukkin kalau lo udah move on dari dia!" Ucap Mira dalam hati. Ia mencoba menguatkan hatinya, yang sedang marah dan cemburu.

Mira berjalan sesekali ia melirik lalu berkata yang membuat keduanya menoleh.

"Duh permisi deh Mas nya Mbak nya, kalau mau pacaran jangan di sekolah deh, mendingan tuh di Jembatan Merah sekalian nemenin Setan penunggu Jembatan Merah. Pacaran di sekolah gak modal amat deh." Cibir Mira dengan berjalan.

Saka menatapnya dengan aneh, sedangkan Zara cewek ini kesal karena Mira menganggunya romantisnya.

"Lo cemburu ya Mir, liat gue ama Saka lebih deket daripada sama lo?" Ucap Zara yang begitu jebak Mira. Mira tidak bisa bohong, ia memang cemburu tapi gimana lagi. Dia didepan Saka harus bersikap kuat agar Saka tidak lagi memainkan perasaan nya.

Mira menoleh ke belakang.
"Idiw, gak banget gue cemburu ama cowok sok dingin kayak dia! Mau dia pacaran ama lo, mau dia cipika - cipiki ama lo gue gak peduli!. Sok ganteng, sok dingin, sok segalanya lah Saka itu." Balas Mira. Akhirnya, ia mempunyai keberanian untuk mengatakan unek - unekmya. Mira tau Saka sedang marah, bisa Mira liat tangan cowok itu mengepal. Tapi, cewek mana yang gak sakit hati ketika sudah diterbangkan lalu dijatuhkan. Tanpa ada rasa bersalah lagi.

"Udah ah gue males peduliin kalian, mendingan gue pergi." Ucap Mira yang kemudian menyeret kakinya melangkah. Dalam hati, ia merutuki kesal kenapa ia bisa berkata seperti itu. Padahal, di dalam hati ia benar-benar nyesal mengatakan kalimat itu.

*****

"Aku pulang dulu ya Sa." Pamit Zara kepada Saka. Selepas kepergian Mira, Zara pulang hari ini ia dijemput Ayahnya.

Saka hanya menganggukkan kepala, lalu tersenyum tipis. Hanya senyuman tipis membuat Zara terus bertahan di sisinya.

"Jangan lupa ikut sertakan Puisi Mira untuk lomba antar sekolah ya Zar. Gue udah isi formulir untuk dia." Ujar Saka, sebelum Zara pergi.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang