~29•Relungan Hati~

319 16 3
                                    

NOW PLAYING | ONE DIRECTION - NIGHT CHANGES

Jangan lupa sebelum membaca vote dan koment selesai membaca

Selamat membaca kisah Saka dan Mira

--------------------

"Akan ada saatnya dimana aku yang selalu memanggil namamu akan menjadi biasa saja. Berjuang dalam rasa sabar juga ada batasannya."
-Miranti Riona

••••

****
Bel pulang sekolah telah berbunyi dari enam menit yang lalu. Gadis yang mepunyai tubuh mungil, berkulit putih dan rambut dikuncir kuda kini tengah duduk di dekat lapangan sambil memperhatikan adik kelas yang sedang eskul Paskibraka. Cewek ini tidak pulang, karena ia malas di rumah dan pasti sepi. Kalau adiknya,tadi telfon ke Kakanya bahwa ijin ingin melihat bioskop bersama teman - temannya. Sebetulnya, Mira melarang tapi gimana lagi, biarkan karena adiknya selalu membantu dirinya. Jadi,Mira ingin adiknya refreshing sebentar.

Niatnya, kesini belum pulang biar gak ketemu Saka dan biar lupa sama Saka. Ternyata, percuma yang ada ia makin suka. Bersikap apapun Mira tetap menyukai nya.

"Duh,hidup gue gini amat. Mau lupain tuh cowok gak bisa,mau gak ketemu dia tetep aja. Ketemu gak ketemu pasti ditemukan. Emangnya, susah kalau sudah ditakdirkan." Ujar Mira bermonolog sendiri.

Ia,kesal sendiri pada dirinya,kenapa ia tidak bisa melupakan Saka. Beginilah, Mira kalau sudah sangat cinta sama seseorang maka orang itu akan dikepoin Mira mulai dari silsilah keluarga nya hingga keturunan nya.

Ia, menghentakkan kaki nya. Bagaimana cara melupakan nya? Orang di sekolah ketemu terus.

"Belum, pulang?" Suara cowok itu datang tiba - tiba membuyarkan lamunan Mira.

Mira menatap cowok yang ada didepan nya. Tinggi, cowok itu masih setia dengan penampilan nya muka datar dan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana.

"Pulang atau gak ya juga bukan urusan kamu." Cuek Mira. Mira kembali menatap ke depan tidak ingin melihat ke arah Saka. Dia ingin sekali bersifat cuek kepada Saka. Agar, Saka merasa sedikit bersalah.

Namun,nihil Saka malah menerima perkataan Mira. Ia, mengeratkan tas nya dan bersiap melangkah pergi meninggalkan Mira.

"Ok. Niatnya tadi mau ngajak pulang bareng. Karena lo bilang kayak gitu,udah pertanda bahwa lo gak mau pulang bareng gue." Jawab Saka,ia perlahan melangkah pergi.

Mata Mira membulat, tidak menyangka Saka mau mengajak Mira pulang. Ini adalah sebuah keajaiban,tanpa diminta Mira,Saka mengajaknya. Biasanya, Mira meminta dengan memohon tapi ini seperti mimpi bagi Mira. Karena, sifat Saka yang biasanya cuek dingin kini menghangat untuk Mira. Sebuah peningkatan yang baik untuk perjuangan Mira.

Mira sangat menyukai Saka. Baginya, Saka adalah penyemangat hidupnya. Mira mencintai Saka dari dulu, sekarang,besok dan selamanya. Mira,tidak akan pernah berhenti menyukai Saka.

Mira berdiri ia langsung menyambar tas yang disampingnya,lalu mengejar Saka yang belum cukup jauh. Mira menghadang Saka, ia menatap Saka dengan kesal.

"Eh,kok gitu sih. Kalau mau ngajak pulang bareng itu yang tulus dong Sa." Ucap Mira, sambil mencebikkan bibirnya.

Saka menaikkan sebelah alisnya.
"Bukannya tadi lo bilang. Pulang atau gak itu bukan urusan gue?" Jawab Saka,yang menirukan perkataan Mira tadi terhadapnya.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang