~55•Jealous?~

333 16 0
                                    

Selamat membaca kisah Saka dan Mira.

Jangan Lupa Vote Sebelum Membaca Dan Komentar Selesai Membaca.
______________________

"Kamu tuh kayak Pocari Sweat. Bisa mengembalikan icon yang hilang tapi gak bisa mengembalikan kamu yang hilang."

*****

Perjalanan yang telah menempuh waktu satu jam, akhirnya telah sampai juga. Sebuah Restoran yang cukup besar, berisikan tiga lantai. Sangat indah Restoran ini, di halaman depan terdapat air mancur yang berada di tengah-tengah, lalu ada sebuah patung selamat datang yang menarik perhatian Mira.

Restoran ini berada di Jakarta di kiri jalan yang bernamakan Magnificent Restaurant. Bisa diartikan sendiri arti Restoran ini.

Lampu bewarna kelap - kelip, membuat nuansa Restoran ini bertambah istimewa, apalagi lantai atas sendiri yang outdoor. Mira ingin makan malam diatas sendiri, dia ingin memberitahu Papa nya tetapi dia malu, takutnya Mira banyak maunya. Apalagi, Zara yang tadi mendadani Mira dengan ancamannya.

"Lo pinter banget ya. Setelah ngambil Saka dari gue sekarang orang tua gue. Lo gak punya kebahagiaan sendiri atau gimana?. Ngambil kebahagiaan orang lain. Kalau lo merebut hati orang tua gue lagi, liat aja, gue bakal bikin hidup lo di rumah gue sesak."

Perkataan Zara sewaktu ia mendadani Mira, terlintas di pikiran Mira. Mira bukannya takut, tapi ia juga tidak mau melihat Zara salah faham akan ia menjadi saudaranya. Mira fikir, setelah Zara dan dirinya menjadi saudara semuanya akan berubah ternyata tidak. Zara tetap membencinya.

"Ayok masuk." Ajak Dony yang sudah memasuki Restoran dulu.

Keluarga Dony memasuki Restoran, Dony yang pergi menuju ke bagian Resepsionis karena ia telah memesan tempat duduk untuk keluarga nya.

Mira dan adiknya masih melihat sekeliling, menatap mewahnya Restoran itu, ada band yang berada di lantai bawah mengisi suasana makan malam. Ada ikan koi di dekat panggung, lalu ada sebuah keluarga yang tengah merayakan ulang tahun. Mira yang melihatnya menjadi tersentuh.

Sedangkan, Zara cewek itu hanya diam, menunggu Papa nya sedang berbicara dengan Resepsionis. Cewek itu melirik Mira tidak suka, karena ia seperti orang yang pertama kali diajak makan malam. Karena Mira yang tengah asik melihat Restoran, membuat sebagian pengunjung melirik aneh. Itu yang membuat Zara kesal dan malu akan mengajak Mira.

Bisa dilihat, sorot lirikan Zara menandakan sebuah perkataan.
"Dih norak banget sih nih orang."

"Ayok, kita naik lift." Seru Dony yang sudah memimpin didepan bersama Dita.

Oh iya, satu hal lagi. Restoran ini bisa dibilang hanya untuk orang kalangan atas. Restoran ini, biasanya digunakan untuk acara meeting, jamuan, atau perayaan ulang tahun seperti tadi yang dilihat Mira.

Untuk ke Restoran ini, hanya menerima sebuah pesanan tempat meja jika ingin makan disini. Tidak, menyediakan pengunjung yang baru datang langsung duduk. Karena Restoran ini, bisa dibilang Restoran elit buktinya ada lift nya, ada timezone dan ada game untuk anak yang berusia dibawah 7 tahun.

Seperti Dony tadi, ia hanya menanyakan nomer berapa ia akan duduk di lantai atas. Hanya memerlukan waktu satu menit untuk  menanyakan tempat duduk itu.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang