Selamat Membaca Kisah Saka dan Mira
Jangan Lupa Vote Sebelum Membaca Dan Komen Selesai Membaca
•••
"Jangan kamu tinggalkan orang yang sayang sama kamu demi orang yang kamu suka, karena suka itu bersifat sementara sedangkan sayang akan selalu ada."
____________________*****
"Lo yakin sekolah hari ini? Kata Dokter keadaan lo belum sepenuhnya pulih." Tanya gadis yang sedang duduk di ranjang bewarna abu - abu.
"Yakinlah, kata Dokter gue gapapa Sekolah tapi jangan terlalu capek. Lagian tuh ya, hari ini tuh spesial untuk Mira. Dia menang lomba." Balas Farel yang sedang memasang dasi.
"Kok lo tau?" Tanya Rasti dengan kedua alis mengangkat.
"Iyalah. Semalem gue telponan sama dia."
Rasti mengehela nafas. Ia juga merasa kasian melihat sepupunya yang sedang menyukai seseorang tapi ia menyukai orang lain.
"Lo gak capek apa suka sama seseorang tapi seseorang itu gak bales perasaan lo." Ceplos Rasti membuat Farel yang selesai memasang dasi menjadi berhenti.
Farel menatap Rasti, ia duduk di samping Rasti.
"Gue tau, kalau rasa suka gak dibales sama Mira. Tapi, setidaknya biarkan gue ngeliat senyum dia setiap hari. Karena, gue gak tau kapan lagi gue ngeliat senyum manisnya." Ucap Farel yang kemudian senyum tipis.
"Rel dengerin gue. Berjuang boleh tapi jangan berlebihan. Karena jika tidak dapat hasil dari perjuangan itu pasti akan merasakan sakit hati apalagi berjuang untuk orang yang gak pernah sadar kalau diperjuangin." Nasehat Rasti.
Farel tersenyum.
"Oke. Lo tenang aja, gue bakal ngelepasin Mira untuk orang yang dia suka. Karena gue juga sadar kalau gue bukan tempat tujuan Mira." Ucap Farel sambil berdiri dengan semangat memburu. Membuat, Rasti juga tersenyum. Ia rindu melihat Farel seperti ini, yang semangat dan selalu tersenyum tanpa ada rasa sakit yang ia alami. Tapi, senyuman itu ia lakukan demi Mira."Yuk Ras berangkat. Bareng mobil Bokap gue aja." Ajak Farel yang mengambil tas nya di kursi.
"Eh gak usah. Tadi gue nelfon Bokap lo agar lo bisa bareng gue. Jadi, gue datang pagi - pagi kesini ngajak lo sekolah bareng. Tuh, sopir gue udah di bawah." Ucap Rasti dengan tersenyum.
Farel jadi mengangkat kedua alisnya, mendekati Rasti. Rasti, yang ditatap seperti itu oleh Farel membuat Rasti takut.
"Lo ngg-ppaain." Tanya Rasti gugup.
"Gue jadi heran. Apa lo suka sama gue? Karena lo selalu perhatian sama gue." Ucap Farel tertawa yang kemudian berjalan mundur.
"Lo gila ya! Emang nya perhatian itu harus suka. Gak kan, lagian kita dari kecil bareng terus jadi wajar dong kalau gue perhatian." Kesal Rasti.
Yang dimarahi bukannya minta maaf malah tertawa.
"Iya Ibu Negara gitu aja marah." Ucap Farel yang mengelus rambut Rasti."Tauh ah bodoh. Lo buat pagi gue bete!" Marah Rasti yang berjalan duluan, yang kemudian disusul Farel dari belakang. Koridor Rumah Sakit yang awalnya sepi kini menjadi ramai karena pertengkaran mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is Cold
Teen Fiction#1 In Karya Pertama [16/06/2019] "Senyumnya tercermin dalam cahaya matahari yang bersinar sangat cerah." Siapa yang tak kenal dengan Saka Pratama cowok tampan,pintar dan dingin membuat ia dikagumi oleh siswa sekolahnya. Saka orang Introvert yang bel...