~59•Morning Happy~

287 14 6
                                    

NOW PLAYING | ETHAM - 1245

Selamat Membaca Kisah Saka Dan Mira

Jangan Lupa Vote Sebelum Membaca dan Komen Selesai Membaca.
________________________

"Pernah ngerasa momen dimana aku ingin diperhatikan, dijagain dan disenyumin. Sekarang, tanpa ku minta kamu udah memberi."
-Mira

*****

Pulang dari camping kemarin sangat melelahkan. Saka, sampai di rumah bersama Mama nya pukul 8 malam. Saka lansung mandi dan tidur karena ia merasa lelah. Tapi, ada saja yang menganggu lelah nya.

Papa nya yang memasuki kamarnya, yang berbicara mengenai masalah kantor hingga malam. Untung, saja Saka tipe orang yang mudah tangkap. Walaupun, ia ngantuk tetapi ia tetap mendengar.

Di ruang makan pada pagi hari. Sebuah keluarga telah berkumpul untuk melaksanakan aktivitas nya masing-masing. Sebelum berangkat mereka tengah mengisi perut dahulu untuk membantu semangat dalam bekerja.

Tidak ada obrolan apapun, hanya suara dari sendok dan piring yang saling beradu.

"Saka, kamu beruntung. Papa dapat kabar, kalau Ujian SAT kamu ditunda. Jadi kamu dapat punya waktu dua Minggu setelah ujian sekolah kamu. Lalu, kamu berangkat ke Kanada." Suara Sergio yang membuka obrolan membuat Saka hanya mengangguk saja.

"Pa, apa ini gak terlalu cepat untuk Saka?. Dia setelah ujian landing ujian lagi. Biarkan dia, punya waktu sama temen - temennya. Setelah pulang sekolah Saka langsung menuju kantor pulang malam terkadang hingga pagi. Lalu, Saka berangkat sekolah. Apa Papa gak kasian sama Saka?" Nasehat Mama nya kepada Papa Saka.

"Ma, ini sudah wajib bagi Saka. Dia adalah pewaris keluarga kita. Jadi, sudah tugasnya." Ucap Sergio memperingkatkan Eni.

"Tapi, apa Papa pernah dengar?. Saka bicara sesuatu seperti mimpinya. Dia mempunyai cita - cita apa? Dia ingin hidup sep----"

"Stop Ma. Cita - cita Saka itu hanya meneruskan usaha Keluarga kita." Potong Sergio cepat.

"Udahlah Ma. Lagian yang nentuin hidup Saka bukan Saka sendiri tapi Papa. Saka berangkat dulu." Sahut Saka yang sejak tadi diam mendengar obrolan Mama dan Papa nya. Saka berangkat, walau ia sedang kesal dia tidak lupa mencium kedua telapak tangan orang tuanya. Lalu, mengacak rambut kedua adiknya.

Saka menaiki sepeda motornya yang telah dipanaskan oleh penjaga rumahnya. Sepeda motor ninja bewarna hitam sudah meninggalkan perkarangan rumah dengan suara yang keras.

*****

"Gimana Mira? Camping semalem seru?." Tanya Papa Mira dengan tersenyum disela makan pagi.

Mira mengangguk semangat.
"Seru banget Pa." Jawab Mira antusias.

"Kamu deket kan ama Zara?" Tanya Papa terhadap Mira. Membuat Zara dan Mira saling menoleh.

Mira yang tidak mengecewakan Papa dan Mama nya. Ia berpura - pura akrab dengan Zara.

"Oh kita mah deket banget. Kita aja mandi bareng, makan sepiring berdua. Apa - apa pokoknya kita selalu bersama." Jawab Mira yang merangkul leher Zara membuat Zara kesal karena sok akrab dengan Zara. Papa dan Mama nya hanya bisa tertawa.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang