~57• Respect~

360 12 2
                                    

NOW PLAYING NADIN AMIZAH - RUMPANG

Jangan Lupa Vote Sebelum Membaca Dan Komentar Selesai Membaca.

Selamat Membaca Kisah Saka dan Mira

"Sebenci apapun gue, sejahat apapun gue sama lo. Tetep, gue khawatir jika ada orang yang menyakiti lo. "

******

Saka mengetuk semua kamar mandi. Ia, mengetuk semua pintu dan tidak ada orang. Lalu, pintu terakhir Saka sulit membuka nya. Saka yakin pasti Mira didalam kamar mandi ini. Saka mencba untuk memanggil nama Mira dengan keras.

''Mira, lo ada ada di dalem kan?'' Tanya Saka yang mengeraskan suara nya agar Mira dapat membuka nya.

sesamar Mira mendengar suara dari luar, ia bangun tetapi tubuhnya melemas. Ia hanya duduk saja.

''Saka....'' Suara lirih Mira mampu membuat perasaan Saka sakit. Ia, kecewa ketika mendengar suara parau Mira.

Saka tidak bisa diam, cowok itu langsung mendobrak pintu dengan keras. Hingga pintu itu terbuka dengan sedikit ada kerusakan. Saka langsung masuk, ia mencari Mira. Desiran darah yang sedih dan kecewa membuat Saka ingin lansung memeluk Mira. Ia berjongkok, mendekatkan tubuhnya ke Mira. Cewek itu sedang ketakutan, terlihat ia menutupi wajahnya dengan kaki.

Saka menyingkirkan rambut Mira yang menutupi wajahnya, mata memerah dan keringat yang menumpuk di dahi nya. Perlahan Mira mendogak ketika ada Saka ada di depannya. Seperti hal nya reflex, ia langsung memeluk Saka dengan erat. Perasaan yang takut dan sedih jika tidak ada orang yang menolong nya.

''Saka, aku takut.'' Lirih Mira disaat ia berada di pelukan Saka.

''Tenang. Sekarang lo aman. Lo sama gue.'' Tidak ada yang bisa Saka lakukan, selain menengkan Mira dan mengelus dada nya. Agar ia tenang.

Saka mengerti Mira masih ketakutan dan tubuhnya menjadi lemas karena itu ia memutuskan untuk menggendong Mira di pundak nya. Mira menaruh kepala nya di pundak Saka. Mira tidak bisa fikir aneh - aneh walaupun ia sedang digendong Saka. Ia saat ini hanya ketakutan dan kaki nya yang lemas.

Saka segera membawa Mira ke perkemahan agar Mira bisa ditangani oleh anak kesehatan.

''Gue gak akan tinggal diam ketika melihat lo kesiksa. Gue akan cari tau siapa penyebab ini semua. Gue sayang sama lo Mir.'' Ucap Saka di tengah perjalanan menuju perkemahan.

Seandainya Mira bangun dan mendengar ucapan Saka seperti itu, pasti ia akan menjadi orang yang terbahagia sedunia. Tapi, sayang nya ia pingsan. Mungkin, ini belum tepat waktunya.

*****

Sesampai di perkemahan semuanya sudah sepi, ternyata api unggun sudah selesai. Semua siswa masuk ke tenda mereka masing - masing. Hanya ada api kecil yang akan padam karena kayu telah habis.

Saka sampai dengan menggendong Mira, Febrian sang ketua OSIS yang tengah menyiapkan acara besok, ia melihat Saka menggendong Mira. Febrian segera mendekati Saka.

''Astaga, Mira kenapa?'' Tanya Febrian panik.

''Daripada lo tanya mendingan lo panggil anak kesehatan gue bawa Mira ke tempat Guru.'' Jawab Saka dingin karena selain menggendong Mira yang berat ia takut karena malam hari menjadi dingin.

Saka sampai di tempat penginapan untuk Guru, syukurlah Guru - Guru masih ada yang belum tidur.

''Loh Saka? Ada apa dengan Mira kok kamu sampai gendong dia.'' Tanya Bu Eni yang tengah membersihkan karpet untuk tidur.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang