~4 • Dibalik semuanya~

704 32 0
                                    

"Aku pikir kamu bakalan tidak peduli,tapi diam - diam kamu peduli"

o0o

Bel pulang sekolah telah berbunyi diseluruh penjuru SMA Bemantara. Lorong - lorong kelas telah dipadati siswa yang sudah siap pulang. Kini pun terjadi di kelas XI IPS 2 setelah selesai dari pelajaran Bu Sumi guru Matematika yang dianggap Guru killer selesai. Semua nya telah berhamburan keluar kelas yang hanya menyisakan di kelas siswa piket dan dua gadis yang sedang merapikan buku.

Setelah istirahat kedua tadi bertemu dengan Saka yang tanpa reaksi membaca Puisinya. Membuat Mira diam tidak biasanya. Biasanya jika waktu Bu Sumi Mira semangat mengerjai nya dengan kata - kata nya yang membuat seisi kelas tertawa.

"Ibu,itu ngomong jangan pelan mana kita dengar kalau ibu sedang ngmong sendiri."

"Ibu belum sarapan atau gimana?kok malah bertambah hari suara nya kecil."

Itulah perkataan yang dilontarkan Mira kepada Bu Sumi. Ada dua hal yang dibenci Mira dalam hidupnya.
1. Pelajaran yang bermula dengan soal menghitung seperti Matematika yang harus mengerti Sin Cos Tan, Pelajaran Fisikia dan Kimia membuat hari Mira badmood dan seperti biasanya ia akan tidur di kelas.
2. Mira benci dengan makan udang yang ada matanya. Karena waktu kecil Mira pernah memakan maksakan Mamanya . Entah Mamanya lupa atau gimana disaat ia makan udang ada matanya dan Mira menatap seolah udang itu sedang mendelik kearahnya. Karena itulah Mira tidak suka.

Itulah hal yang Mira benci Memang terlihat Alay. Tapi, bagi Mira itu hal yang patut Mira tidak sukai.

"Mir,lo kenapa?" Tanya Rafa yang sembari menggendong tas di punggung nya.

"Gak papa." Ucap Mira berusaha kuat walaupun rapuh.

"Puisi nya gimana? Saka bantu lo kan?"

"Iya Saka bantu aku Fa. Tapi, entah suka atau tidak." Mira mengedikkan bahunya sambil memasaangkan tas di punggungnya.

"Oh iya Fa,lo jadi pulang bareng sama Hari?"

Rafa cemberut pasalnya cewek ini selalu menyebut nama pacarnya dengan Hari jelas - jelas namanya Heri. Lalu Rafa menjawab dengan kesal.

"Ra, namanya Heri bukan heri!"

"Serah dah,mau namanya Hari,Hiu, Harimau sama aja."

"Lo jadi pulang bareng?"

Rafa menganggukan kepalanya.

Mira tersenyum membuat Rafa bingung.

"Kenapa?"

"Kalau lo pulang bareng gue pasti lama."

"Lama?"

"Soalnya gue mau ketemu Ka Mia buat tanya lomba badminton untuk minggu depan. Sekalian..." Jeda Mira sebelum melanjutkan kalimatnya. Sempat membuat Rafa mengernyit tapi tak lama Mira melanjutkannya. "Ketemu sama Widi tentang Puisi." Terdengar nada sedih yang diucapkan Mira, Rafa bisa mengerti.

Rafa tau segalanya tentang sahabat nya. Entah ada ikatan batin atau apa apa yang dirasakan Mira begitu juga dirasakan oleh Rafa. Karena itulah Rafa jadi bisa merasakan nya.

My Prince Is Cold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang