Efflorescence 3

824 125 41
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

Saya duga, Jungkook pasti kepikiran mengenai ucapan saya tadi pagi di kafe. Ucapan mengenai ia yang membuat saya berantakan. Itu fakta, tapi sepertinya dia menolak untuk percaya.

Buktinya, dia bahkan tak ada sekalipun fokus menatap ketika saya menerangkan materi kalkulus di depan kelas. Dia cuma memandang ke luar jendela. Saya sampai iri pada hal apapun yang menarik atensinya.

Niatnya sih mau saya tegur, lantas saya ingat kalau dia begitu kan gara-gara saya juga, jadi saya putuskan berpura tidak tahu. Sampai kelas berakhir, saya menyuruh mahasiswa saya keluar lebih dulu, sementara saya beralibi mau mengerjakan sesuatu ketika salah seorang mahasiswi bertanya genit mengenai alasan saya bertahan lebih lama. Sumpah, saya ngeri sendiri melihat agresifnya.

Saya mendekat pada Jungkook. Penuh lancang, telapak tangan ini mengelus pipinya.

Dia berjengit, terkejut, saya tahu dia tidak suka disentuh oleh orang lain. Kemudian begitu kedua jelaga pekat itu bersibobrok dengan milik saya, dia malah menyandarkan beban kepala pada tangan saya. Menyamankan diri di sana.

Jungkook itu berbakat sekali kalau buat jantung orang deg-degan tak karuan. Saya bahkan sudah terlihat bibit-bibit sintingnya karena tersenyum-senyum sendiri.

Jungkook menjauh, saya kecewa.

Tapi tak berlangsung lama. Sebab beberapa sekon selanjutnya dia justru mengalungkan lengan pada pinggang saya. Ditenggelamkannya wajah suntuk itu di perut saya yang masih setia berdiri di samping duduknya. Jantung saya yang tadi deg-degan sekarang mungkin sudah jatuh ke perut saking cepat dia berdetak. Tidak... tidak... itu terlalu hiperbolis, menakutkan juga kalau dibayangkan.

"Jung?"

"Hm?" gumamnya teredam, saya elus lembut surai kecoklatan itu, membuat dia semakin jauh mengusalkan wajah sebab nyaman.

"Kenapa kamu?"

"Tidak ada. Ingin saja," lagi, saya harus menajamkan rungu untuk mengerti ucapan pelan sekaligus tidak jelasnya.

"Jungkook,"

"Ya?" kali ini, dia mendongak, mungkin risih juga saya panggil-panggil dari tadi. Saya memalingkan muka yang panas karena total gemas pada air muka polosnya ketika berbagi jawab. Intinya, saya tersipu sendiri hanya dengan melihat wajahnya.

Kim Taehyung, kamu benar-benar memalukan derajat dominan. Aduh!

"Kamu kenapa tidak fokus saat mata kuliah saya tadi?" Saya kembali menatap.

Dia mendengung, saya semakin terjun jauh dalam rasa ingin tahu.

"Apa tak apa kalau saya ungkap di depan Anda, Pak?"

Senyum simpul tanpa sadar tertarik begitu saja, merasa aneh saat panggilan 'Pak' dia sebut tiba-tiba, padahal, kita hanya berdua. Tambah lagi dengan gaya bicaranya yang mendadak formal dengan sebutan 'saya' untuk merujuk diri.

"Tidak ada siapapun lagi di sini, Jungkook. Kenapa tidak kamu panggil saya seperti biasa? Agak aneh saya kamu panggil 'Pak' begitu, saya jadi merasa tua," saya terkekeh singkat. Dia memutar bola mata jengah.

"Kamu 'kan memang sudah tua. Dan jangan berdalih, jawab saja pertanyaanku tadi, Mas Kim," tekannya di akhir, membuat kami tiba-tiba tertawa bersama, merasa lucu perkara panggilan, hingga berakhir menyisakan hampa beberapa detik selanjutnya.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang