Efflorescence 28

417 82 68
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

Pagi ini saya disambut riuh redam suara bincang ibu dan Jungkook yang tengah sibuk memasak sarapan. Tambah lagi dengan teriakan Eonjin yang entah berebut apa dengan Jeonggyu di ruang tengah.

Ayah tak peduli. Beliau lempeng baca koran pagi ditemani kopi yang sudah tandas separuh di meja kecil samping sofa yang diduduki, di ruang tengah.

Agenda pagi ini; berkebun. Ayah dan ibu kemarin malam semangat sekali ajak Jungkook melihat-lihat kebun keluarga yang tak jauh dari rumah. Kalau berjalan kaki cuma butuh waktu lima belas menit saja. Kata ayah; kan Jungkook habis ini mau kembali lagi ke Seoul, sayang kalau tak lihat-lihat sekitar, sekalian dikenalkan pada tetangga kalau Jungkook calon menantu juga.

Ihih... Jungkook yang mau dikenalkan, saya yang malu duluan.

"Ayah! TaeTae, Jeonggyu, Eonjin! Ayo sarapan dulu!" Teriakan ibu yang membuat saya mau beranjak dari kegiatan tak faedah saya selepas bangun tidur. Cuma berdiri topang dagu di hand rail undakan tangga terakhir, seperti kebiasaan sewaktu kecil dulu. Di mana saya bisa lihat ibu memasak, juga bisa lihat ayah, tak lupa dengan Jeonggyu dan Eonjin yang bermain bersama. Rumah saya memang sedikit sekali sekatnya, supaya tampak luas.

Jungkook pagi ini terlihat jauh lebih baik dibanding dua hari lalu, hari dimana saya hajar habis si muka bapak-bapak itu. Jalannya sudah normal seperti biasa, dan wajahnya jauh lebih merona alamiah. Cantiknya tiada tara.

Getaran di saku celana training gombrong yang terpakai, membuat saya mengerut dahi rusuh. Geli, berisik juga dengan lagu Cypher pt.3 kesayangan yang keras menghentak. Sewaktu dilihat, ada nama 'Si gila Jimin' dengan display picture dirinya yang foto alay di Paris, di sebuah kafe yang menawarkan Eiffel sebagai pemandangan. Ah, kapan-kapan saya juga mau ke sana. Midnight date dengan Jungkook rasanya asyik juga. Ide bagus.

"Apa?"

"Taehyuuuung~ kau kemana?... hum? Kok tak pernah telepon, sih? Menghilang ditelan bumi?"

Sambutan (tak) ramah saya bersambut rengek. Saya jauhkan dengan muka jijik kentara yang bermain di muka. Tak ingat teman, sudah saya selengkat putra pertama Tuan dan Nyonya Park satu itu.

"Jijik, Jimin!" sembur saya. Dia keluarkan nada-nada manja yang menambah kadar keinginan daya untuk memuntahi wajahnya di seberang sana. "Huff! Jahat!"

Sumpah demi apapun, saya tak kenal orang ini. Sembari melangkah ke meja makan, saya mendengus. Ibu dan ayah tidak peduli, pilih saling bercanda satu sama lain untuk menambah kadar romantis. Jeonggyu dan Eonjin yang menunggu diam. Sementara Jungkook hanya menatapi saya dari samping tanpa ada niat mengganggu.

"Heh! Kalau tak penting saya matikan!"

"Loh, jangan! Penting ini!"

"Ya sudah, cepat! Kenapa?" Saya mendesaknya. Jimin itu kalau tidak didesak susah seriusnya.

"Kau sedang di Daegu, kan?"

"Ya, kenapa?"

"Kalau pulang bawakan aku stroberi, dong."

"Itu saja? Beli di swalayan kan bisa, Park." Astaga. Benar-benar saya tak habis pikir dengan Jimin ini. Swalayan di Seoul banyak luar biasa, dan dia minta saya bawakan stroberi jauh-jauh dari Daegu.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang