Efflorescence 1

3.3K 193 86
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

Saya masih di sini, sejak satu jam, empat puluh lima menit dan dua puluh detik yang lalu, dan mungkin akan terus berlaku. Masih setia memandangi entitas yang mulutnya terus bercerita sembari tak henti mengunyah semangkuk sup kimchi.

Saya sendiri memilih abai pada sepiring jajangmyeon yang jujur menggoda, tetapi maaf, pada orang di depan saya inilah saya lebih tergugah.

Raut mukanya tertekuk, bicaranya bersungut. Dia memang sedang kesal, dan saya yang menjadi tempat pelampiasan segala sebal. Saya sih, iya-iya saja, tidak masalah selama itu bisa membuatnya lega. Bahkan selama mungkin saya gunakan kesempatan untuk terus memandangi ayu wajahnya.

Jangan kira saya bicara dengan seorang wanita hanya karena kata ayu yang saya gunakan sebagai umpama. Dia laki-laki, tulen, lebih tepat lagi pemuda, yang beberapa tahun lebih muda dari usia saya.

"Mas Kim! Kamu ini dengar aku bicara tidak, sih?!"

Saya tersentak, begitu bentakan jengkel itu meluncur lurus untuk saya. Demikian dengan mata doe-nya —yang bahkan masih berbinar cantik meski tengah marah— yang menyorot kesal netra ini. Dia menarik benang fokus saya kembali dari imaji liar tak terkendali.

Dengan itu pula, otomatis saya panik, bagaimana kalau dia bertanya tentang cerita panjangnya? Karena, astaga, saya baru sadar kalau otak saya dari tadi terlalu sibuk menelaah indah pesensi wajahnya, sampai telinga tak bisa fokus menyerap segala kata. Mampus sajalah kalau begitu keadaannya.

Maka dengan segala jurus inosen di usia saya yang bisa dibilang 'cukup' tua ini, saya membalas, "Iya, saya mendengar, lanjutkan saja sampai kesalmu hilang, Kook. Saya siap sedia dengar lanjutannya, kok." Itu ujar saya sembari tersenyum lebar, harap cemas dia tidak curiga dengan senyum kotak saya yang tampak memaksa.

"Ya jadi begitu! Si Eunwoo itu akhirnya malah pacaran sama Yoon Sanha. 'Kan aku kesal jadinya, Mas. Aku yang sudah temani dia dari orok, masa dia tidak peka juga kalau aku suka dia? Itu sialan namanya," katanya meledak-ledak, lengkap disertai dengusan frustrasi di akhir kalimat. Suaranya sedikit goyah dengan mata yang berkaca, ah, sepertinya dia menahan tangis.

Saya tersenyum perih, meringis lebih tepatnya, ketika mendengar gebu ucapannya. Sebab dari 36 kata yang keluar dari bilah merah delima itu, setiap katanya ternyata cukup untuk merajam hati saya.

"Ooh ... begitu." Sedatar itu reaksi saya, ingat, hati kan masih perih perihal tadi.

Beberapa menit kemudian, kami terdiam. Dia cuma menunduk dengan bibir terkerucut yang menandakan ia tengah merajuk. Apa dia merasa tidak dihargai melalui reaksi saya tadi? Ataukah dia sebatas sedih perihal kisahnya sendiri?

"Eng ...," saya mendengung, agaknya saya ragu mau mengajaknya pergi. Tapi ya harus, saya tidak bisa terlalu lama duduk di dalam cafe seperti ini, pekerjaan saya mengejar.

"Kenapa, Mas?" tak dinyana, dia peka juga. Bertanya sembari menggosok hidung yang sedikit memerah, entah karena menahan tangis, atau karena angin akhir musim gugur yang dinginnya bukan main.

Saya menggeleng, senyum kecil saya ulas khusus untuknya, "Tidak, tidak," sergah saya, dia malah memicingkan mata curiga, yang secara tak kasat mata mendesak saya untuk berkata.

"Hanya saja, saya dan kamu harus ke kampus sekarang, Kook. Tiga puluh menit lagi kelas saya dimulai," papar saya.

Dia membelalak, saya yang jantungan mendadak. Total terdiam melihat ekspresi wajah imut dia yang tak ditahan-tahan. Wajah sedih mau menangisnya tadi sudah tanggal. Apa lagi kala ia menangkup pipi sebagai pelengkap emosi keterkejutan, tolong bantu saya untuk mengunci mulut agar tak berteriak kegemasan.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang