Efflorescence 32

432 79 65
                                    


Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

Chapternya panjang, sebagai permintaan maaf buat keleletannya update...

______________________

Matahari yang bersinar begitu terik seakan mengejek langkah kaki saya yang lamban menyusuri pedestrian. Mengetuk-ketuk beton padat dengan sol sepatu pantofel yang mengkilat baru disemir. Sesekali rapatkan mantel dan hembuskan napas di tengah tangkupan tangan agar tak kebas kedinginan.

Saya dalam perjalanan pulang, selepas melepas penat selesai mengajar dengan duduk-duduk di sebuah bangku taman yang terasa membeku sebab dinginnya suhu. Musim dingin tahun ini lumayan beku, saya tak akan menampik soal itu.

Anak-anak bermain begitu ceria, saling lempar bola salju begitu keras hingga salah satunya menangis sebab dilempar tepat di muka. Itu sakit, saya tahu. Mereka buat saya tersenyum dalam perjalanan menuju parkiran taman kota yang agak jauh letaknya, di luar area taman yang seluruhnya memutih akibat hujan salju malam tadi.

Demi Tuhan, saya gugup setengah mati. Satu kotak cincin beludru berwarna velvet sudah cantik tersimpan di saku dalam mantel panjang. Tinggal bergegas pergi ke rumah Jungkook, lantas membicarakan masa depan serius kami di hadapan ibu Jeon. Kebetulan pula, tuan Jeon saat ini tengah di rumah, libur akhir tahun.

Kemarin hari sewaktu saya antar Jungkook pulang selepas dari rumah sakit, beliau yang sambut kami. Bahu saya ditepuk keras dengan senyuman bangga tercetak. Beliau bilang, "Jungkook pintar cari calon, hahaha," begitu. Beliau abaikan Jungkook yang jalan terhuyung dipapah kakaknya, sebab hadir kami bebarengan dengan kakak Jungkook yang juga baru pulang kerja. Lengkap pula kelakarnya dengan tawa membahana yang berbalas cubitan keras ibu Jeon yang saat itu datang pula turut menyambut.

Pukul dua siang. Dan saya masih anteng duduk di bangku kemudi. Mengacak rambut gemas sendiri, lantas menggeram frustasi. Bukannya apa, saya cuma bingung apa harus saya jujur alasan ingin menikahi Jungkook cepat? Jujur kalau sudah menerobos anak orang begitu?! Imej saya sebagai tenaga pengajar apa kabar, astaga...

Tapi jikalaupun tak jujur, saya kena dosa juga. Alah terserah! Saya pusing. Pikirkan saja nanti sewaktu berhadapan langsung dengan orang tua Jungkook.

※Efflorescence※

Tidak jadi meluncur ke rumah Jungkook selepas dari taman, berakhir pada saya yang berdiam sangga dagu di sudut salah satu kafe dekat apartemen. Jimin dan Yoongi duduk tenang di depan saya. Mengikik geli akan candaan Jimin yang tak mampu saya pahami dengan kekisruhan di kepala ini. Jujur, saya bingung sendiri kenapa undang mereka.

Terpaksa, sejujurnya. Sebab dari kawan saya  lainnya, cuma pasangan suami istri ini saja yang menganggur. Namjoon dan Seokjin masih di rumah sakit, Hoseok masih melatih tari jam tiga sore begini, jadi yang tersisa Jimin dan Yoongi yang leha-leha tadi di rumah sebelum saya telepon. Si tuan arsitek kondang satu itu ambil cuti seenak jidat selepas pulang dari Indonesia mengurus proyek.

"Jim,"

"Apa sayang?"

Saya melotot jijik begitu panggilan saya berbalas najis. Yoongi di sebelah Jimin cuma pasang raut iritasi. Tangannya mengelus perut yang masuk hitungan bulan ke-tiga kehamilan sambil komat-kamit semoga anaknya tidak sampai meniru perangai Jimin. Kalau semisal iya, yakin setengah hidup masa depan Yoongi tak jauh dari hipertensi akut.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang