Efflorescence 15

496 84 3
                                    


Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

Saya dengan cepat menoleh ke belakang. Dan, tahu yang saya dapati?

Beberapa langkah di belakang saya, cuma seonggok muka bapak-bapak yang menatap kami --lebih tepat lagi menajam pada Jungkook-- dengan nyalang. Itu Mingyu. Dengan setelan hoodie hitam bercorak tengkorak bertuliskan 'loving you 'till die' dan ripped jeans hitam. Lengkap dengan, oh! sendal jepit putih hijau yang melekat di kaki. Cih, dia persis gembel kalau begini, mana mukanya kusam seperti tak pernah dicuci. Dicuci pun saya berani yakin paling-paling cuma pakai sabun mandi, mahasiswa, harus hemat pengeluaran.

Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa kesayangan saya ini ketakutan ketika menatap Mingyu? Ada sesuatu, dan saya tak tahu apa itu.

Setiap langkah mendekati kami, Jungkook makin beringsut memepet saya. Napasnya memburu seperti dikejar hantu, ataukah...



Jangan-jangan...


"Kamu takut sama muka pedofil Mingyu, sayang?" Saya berbisik menanyainya.

Kalau iya, bahaya. Mingyu harus dijauhkan sejauh-jauhnya agar Jungkook tak harus ketakutan lagi. Kalau perlu dia akan saya beri vaksin cinta dan saya beri perlindungan ketat, agar tak bisa tersentuh si kembaran virus corona yang tengah mewabah di tengah masyarakat China sekarang ini.

Saya pandangi cermat pergerakan Mingyu yang justru pasang senyum cerah. Tatapan tajamnya hilang berganti sok ramah. Sungguh berkebalikan penuh dengan kesayangan saya yang mengkerut takut di pelukan.

Saya gemas. Ingin cabut gigi taring runcing yang saya sinyalir menjadi sumber ketakutan Jungkook.

"Hei!" Saya tegur dia, Mingyu berhenti sejenak. Senyumnya lenyap berganti muka datar yang sungguh pantas untuk ditonjok jika tak ingat situasi.

"Apa?" Dia bertanya pongah. Meneruskan langkahnya hingga berjongkok di depan Jungkook.

Jemari pria ini lantas mencoba menggenggam tangan Jungkook yang mengepal di atas lutut. Begitu tersentuh, Jungkook segera menepis kasar. Mengerti keadaan, saya berganti mengamit tangan itu untuk digenggam dalam lingkup tangan besar saya. Dia mengintip takut-takut, namun ketika tahu saya yang menggenggamnya, tangan kaku itu perlahan melemas dan menyamankan diri.

"Jungkook, mau dengar aku dulu?"

"Nggak!" Nada takut dan marah berpadu dalam satu pekik. Jungkook, dengan mata berkacanya yang sempurna membuat hati iba, menyorot tajam Mingyu yang berjongkok di depannya.

Beberapa orang yang melewati kami menatap, dan mungkin juga berpikir secara beragam. Ada yang gemas menatap Jungkook yang di mata mereka mungkin ngambek, dan tengah dibujuk. Ada yang menatap marah, sebab mungkin, lagi dan lagi karena wajah bayi Jungkook yang dibuat beler penuh air mata oleh si kusam ini. Ada juga yang masa bodoh, mereka berlalu saja tanpa peduli.

"Jung, aku mau min--"

"ENGGGAAAKK!!!" Jungkook menutup telinga dan menggeleng brutal. Dia saya rengkuh semakin erat. Sepertinya setelah ini saya harus meminta tolong pada Jimin. Si gila itu katanya kenal satu dukun santet asal Indonesia dari jejaring sosial. Saya mau kirim santet untuk Mingyu sangking kesal!

"Jung, hei,"

Lembut nada saya kala melerai. Jemari saya menyusup lembut di antara helai rambutnya. Dia bersembunyi muka, seakan-akan jika bertatap mata dengan Mingyu, dia akan mati saat itu juga.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang