Efflorescence 24

553 87 107
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

Aku nggak mau php, cuma mau bilang, ini ehem-ehem...

Saya udah 18 kok, udah legal lah ya nulis ginian..

______________________

Kejadian memalukan yang dibintangi oleh kedua orang tua saya itu berhenti setelah saya mengaum keras-keras, "Apa yang ayah ibu lakukan di luar kamar saya?!" tepat di hadapan pintu.

Ayah dan ibu langsung berlari tunggang langgang, saya tahu itu dari derap langkah kaki mereka yang rusuh menuruni tangga. Larinya mereka disertai teriakan bersahutan saling menyalahkan. Saya jatuh terpingkal karenanya, sementara Jungkook yang masih duduk di pinggir ranjang menatapi saya seakan baru menatap ikan paus terbang di depan mata. Syok yang bukan main penuh keheranan.

Selepas kaku perut saya kebanyakan tertawa, barulah saya menyerah dan pilih duduk di samping Jungkook. Saya sisakan kekeh-kekeh kecil di ujung. Saya bawa salah satu tangannya untuk saya genggam, sehingga menjadi tiga tumpuk serupa kue spiku. Saya cokelatnya, dia vanilanya.

Omong-omong spiku, saya jadi lapar. Akan enak kalau dinikmati sore hari bersama teh melati, duduk di teras didampingi yang terkasih. Aduhai, asyiknya... saya harus coba nanti.

"Jungkook,"

"Iya?" Seakan sudah menunggu, dia langsung menyambar cepat panggilan saya.

Saya menunduk sejenak, sekadar kuatkan hati dan memantapkan jiwa kalau memang ini sudah saatnya berjudi dengan nasib lagi. Saya angkat pandangan hanya untuk selami masing-masing lautan di antara kami. Saling tarik menarik serupa grafitasi dengan jelaga lawan.

Saya tersenyum kecil, "Saya mau bicara serius,"

Dan dia hanya mengangguk sekilas kala saya elus punggung tangan yang masih tertangkup rapi itu. Jemari Jungkook menelusup pada tangan kiri saya yang posisinya di bawah. Dia remat halus hantarkan kepercayaan diri.

Dia saya tuntun ke tengah ranjang, duduk saling berhadapan dengan posisi tungkai kaki saya mengapit dirinya.

"Eum..." saya mendengung ragu, pandangan saya kemana-mana, "boleh saya... cium kamu?"

Tak dinyana, dia terkikik. Dia hapus wajah muram tegangnya yang tadi. "Kamu pakai bertanya mas? Setelah semua sudah sampai di sini?"

Saya tercekat tak mampu sekedar menjawab. Iya juga, dasar bodoh! Setelah selama ini saya baru bertanya izinnya? Ciuman yang lalu-lalu apa kabar ya...

Jemari panjang saya beralih tangkup sisi kepalanya, saya tundukkan, dan saya mulai kecup dahinya yang tertutup poni ikal yang mulai --atau dia biarkan-- memanjang. Cantiknya bukan main. Jika ada yang bilang Aphrodite itu luar biasa cantik, bagi saya dia tak ada seujung upil dengan Jungkook.

"Saya mencintai kamu,"

Kecupan saya turun perlahan ke kelopak matanya yang refleks menutup begitu bibir saya daratkan ke salah satunya.

"Saya menyayangi kamu,"

Kini pucuk hidung bangirnya yang saya darati bilah bibir. Dia tersenyum geli dan mengerutkan bagian itu, hingga penampakannya sungguh mirip seperti yang orang bilang terhadapnya. Dia selucu kelinci.

"Kamu harus tahu," saya satukan dahi kami berdua, saling berbagi embus napas dalam ritme yang sama. Panas, cepat. "saya bisa gila tanpa kamu, Jungkook,"

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang