Efflorescence 17

445 78 8
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

Tinggalkan jejakmu, kalo berbaik hati, follow juga yak...

______________________

Pukul dua, dini hari. Saya yang baru satu setengah jam terlelap harus kembali mereguk sadar ketika ponsel saya berdering ribut dengan lagu 'Cypher pt.3: killer' yang menjadi nada. Saya mengumpulkan sadar selama beberapa detik sebelum melihat siapa yang malam-malam buta seperti ini menelepon tak tahu aturan.

"Jungkook?" gumam saya saat melihat display name yang terpampang, sembari mengernyit heran dan segera menggeser ikon hijau.

"Manis?! Kamu kenapa?!"

Saya berteriak. Sontak terkejut, sebab begitu menempel di telinga, isakan pilu Jungkook yang langsung menyapa. Suaranya bergema, mungkin dia sedang di dalam kamar mandi atau apa juga entah. Saya terdiam menunggunya buka suara. Hingga beberapa puluh detik selanjutnya, cuma ada isak dan hela napas berat, saya masih sabar. Mungkin ada sesuatu hal yang sulit dia ungkap kepada saya, sampai dia harus memaksakan untuk bicara.

"Mas Kim," lirih dia memanggil, suaranya serak dan terdengar sakit di telinga. Hati saya teriris begitu isakan lagi dan lagi tersuara dari bibirnya.

Saya tarik napas sebentar, membenahi duduk untuk kemudian menyandar pada bingkai ranjang.

"Iya sayang? Kamu kenapa, heum?" Dengan sabar saya mulai membuka percakapan, mulai menanggapi. Walaupun sungguh berat untuk tidak menodongnya dengan pertanyaan langsung yang pasti akan membuat dia kelabakan.

"A-aku... aku rindu..." akunya, dengan pilu.

Saya tersenyum, teduh, tapi sakit. Hati saya perih diperlakukan begini. "Kalau rindu, kenapa menjauh?"

"Hh... hi-hik... hnggg... m-maaf, terpaksa..."

Terpaksa, katanya. Berarti benar pikiran saya bahwa ada yang disembunyikannya. Saya sugar rambut saya dengan gerakan sedikit kasar, depresif. Rasanya mau saya jambak rambut cokelat yang mulai memanjang ini untuk redakan denyutan sakit yang mulai menyerang sebab kantuk, juga sebab stres yang cukup tinggi.

"Jungkook," saya mendesah, mengambil gelas kaca di meja samping ranjang dan meminum setengah isinya. Berharap air putih yang tertenggak mampu meluruhkan pikiran-pikiran negatif saya agar sedikit menjauh dari otak. "Boleh saya tanyakan beberapa hal?"

"B-boleh, tapi c-cepat... waktuku tidak banyak."

Saya mengerut tak paham seketika kalimat buru-buru itu terlontar darinya. Terdengar berantakan dengan senggukan yang mengganggu terus menyela setiap kata. Dia tak hanya menyembunyikan sesuatu, tapi dia pun bersembunyi dari sesuatu. Saya berani bertaruh.

"Kamu, sekarang di mana, Jungkook?" Saya memancing, pelan-pelan saja menarik ulur kail, asal tangkapan bisa saya dapat dengan puas.

"Di kamar mandi," cicitnya.

Saya memejamkan mata, sekedar mengambil napas panjang untuk menekan rasa terburu dan hasrat bertanya, agar tak mencuat begitu saja dan mengejutkannya.
"Spesifiknya, kamar mandi siapa, sayang? Saya tahu kamu tidak sedang di rumah sekarang ini."

Cekatan napasnya terdengar jelas begitu saya mulai berani sedikit mendesak. Terdengar bunyi ketukan-ketukan ringan yang saya duga berasal dari kukunya yang menetak sesuatu.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang