Efflorescence
(V.) Blooming, flowering
"Mendapatkannya yang seindah bunga mekar itu seperti mencari jarum dalam jerami. Sulit. Peluangnya hanya satu di antara sekian ribu." -kata saya pada diri saya sendiri.
BTS Fanfiction.
VKook/Taekook
[Kim Taeh...
Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!
VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)
V/Taehyung sentris!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Well, saya cuma mau coba hal baru aja wkwkwk... that's my first digital fanart, by the way... ______________________
"Bangsat!"
Begitu turun langsung mengumpat. Sikap berandalnya tak pernah sama sekali menghilang dari jaman SMA dulu, tidak ada akhlak. Saya cuma duduk lempeng saja di ruang tengah. Menyeruput kopi buatan sendiri ditemani calon istri yang bersandar di dada mendampingi. Manis sekali, benar?
Saya dan Jungkook sama saja. Sama-sama masa bodoh melihat Jimin yang turun tangga sembari sibuk mengikat tali celana training yang dipakainya. Wajahnya kusut, sekusut kemeja yang sebulan teronggok tanpa disetrika.
Dia mengusak rambut basahnya, baru mandi sepertinya. Pantas, lama sekali saya tunggu di bawah--selain jangka waktu mereka selesai menjemput putih, pastinya--sampai setoples kue kering yang saya yakini buatan Yoongi tandas tergiling mulut.
"Mau apa sih malam-malam ke rumahku?! Masuk mengalahi perampok, lalu berbuat tanpa adab sesukamu. Sialan! Gagal niatku mau tambah ronde! Padahal Yoongi sedang mau, huh!" dengusnya, langsung menyambar cangkir kopi saya untuk dia minum isinya yang tinggal separuh itu. Saya disisakan ampas. Kan, ampas sekali orang ini, seampas ampas kopi. Halah, saya bingung sendiri sama kalimat barusan, bikin pusing.
"Tidak usah salahkan saya. Salah sendiri sudah ketuk pintu tak dibukakan."
Selesai mengelak begitu, kepala saya kena toyor. Belum sempat mengaduh sebab terburu diberi delikan tajam oleh mata asimetrisnya. Untung lebih tua, kalau tidak, mungkin sudah saya jorokkan dia ke rawa-rawa. "Ya kan tidak dengar, goblok! Lagi enak!"
"Jadi? Ngapain kamu ke rumahku larut begini?" Dia menyambung.
"Yoongi mana?"
"Sedang mandi."
"Ooh." Sedatar itu tanggap saya, membuahkan raut heran di wajah kusut Jimin yang kalau bisa, saya kucek sekalian biar makin kusut.
Dia mirip anak ayam kalau begitu, bibirnya agak lebih tebal hasil perbuatan 'menjemput surga bersama istri tercinta' yang baru saja dilaluinya. Tahu Pipo di film Doraemon? Yang masuk dunia cermin itu loh. Nah, penampakan Jimin sekarang begitu; lucu, tapi juga ingin ditamplak sebab menjengkelkan.
Sudah dibilang, dia manusia ampas. Saya kopinya, Jungkook susunya, Yoongi gulanya, Jimin ampasnya.
