Efflorescence |VKook/Taekook

Efflorescence 13

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

Rasanya menyenangkan, sungguh saya mau berteriak keras mengejek di depan muka songong si Mingyu yang sekarang tertekuk lesu.

Terang saja, Nyonya Jeon jelas lebih perhatian kepada saya yang bahkan tak berbuat apa-apa sedari datang ke ruang makan, dibanding pada Mingyu yang sudah kurang ajar memggoda Nyonya Jeon yang punya umur dua seperempat kali umurnya.

"Nak Taehyung, ayo tambah lagi sup kimchinya. Masakan Jungkook loh..." ujar Nyonya Jeon pada saya yang hanya mampu pasang senyum kaku. Nyonya Jeon sudah sebelas-dua belas dengan sales panci, dia semangat sekali mempromosikan anak manisnya pada saya.

Saya mengangguk canggung. Karena sungguh, mangkuk saya saja masih penuh, dan saya sudah disuruh menambah sup. Saya saja tak yakin ini habis apa tidak.

Dan asal tahu saja, masakan Jungkook enak. Saya jadi sedikit menanam sesal karena sempat meragukan dia. Masih ingat kejadian kopi tempo hari, jadi tak sangka saja tenyata sebegitu pandai dia meracik makanan padahal meracik kopi saja salah kaprah.

Aduuh, calon istri... kamu manisnya setengah mati...

"I-iya, Nyonya. Nanti saya tambah,"

Lain hal dengan saya yang kaku tersenyum,  Jungkook yang duduk berhadapan dengan saya di samping Nyonya Jeon, justru mengulum senyuman malu. Pipi yang total memerah, dengan mata polos yang beberapa kali tertangkap mencuri pandang ke arah saya.

Cantik. Cantik. Cantik. Saya tak akan pernah bosan walau harus mengucapnya sehari penuh kalau untuk kesayangan saya itu.

"Bu, tidak mau menawariku juga?"

Nyonya Jeon yang dimintai dengan nada merajuk begitu, langsung menatap judes. Senyum manis yang tadi rapi tersungging untuk saya, hilang tak bersisa untuk Mingyu. Anggapannya kalau saya sudah dianggap mantu sekaligus anak sendiri, Mingyu ini tak lebih sekenar anak pungut dari kolong jembatan. "Tidak! Rugi aku kalau menawarimu tambah! Makanmu kan banyak seperti kuda!" sinis beliau.

"M-mas,"

Begitu lirih panggilan itu terlontar, ragu dan malu yang terpadu satu, tak mampu saya tampik pesonanya untuk berlalu tanpa atensi tertuju. Lantas, mendongak dan alih fokus menjadi pilihan. Sumpit yang masih tertahan di bibir, saya turunkan  dan taruh di atas mangkuk tanpa keributan berarti.

Dia curi-curi pandang lagi, pada saya, lantas melirik Mingyu dari ekor mata.

Di samping saya, wajah Mingyu sudah berang dan memerah memandang penuh permusuhan pada saya. Hanya karena Jungkook yang terdengar manja memanggil saya. Ya ampun...

"Ya, Jungkook? Kenapa?"

"Jungkookie ingin jalan-jalan, boleh?"

Binernya yang polos mengerjap sembari meminta, pasti akan menghipnotis siapa saja. Nyonya Jeon bahkan terharu memandangnya.

Menjawabnya, saya lantas senyumi dia, "Boleh... siapa yang akan larang kamu, memangnya?"

Jungkook salah tingkah, berulang kali dia garuk tengkuk, menunduk, toleh kanan toleh kiri saat saya pusatkan padanya seluruh atensi.

"M-maksud Jungkookie, keluar sama mas Kim. Mau tidak?"

Di sebelahnya, ada nyonya Kim yang rapat-rapat menutup mulut dengan telapak tangan agar tak kelepasan memekik. Dia tak pernah tahu, kalau anaknya bisa semenggemaskan ini jika bersama saya.