Efflorescence
Story by: Fi (@Polaris183)
Length : ChapteredWarn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!
VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)
V/Taehyung sentris!
______________________
Saya hanya pandangi dia yang lahap memakan kap kedua es krim yang saya beri sebagai sogokan agar dia setidaknya mau mendengar saya. Sungguh, saya merasa bersalah pada wajah sembabnya setelah hampir lima belas menit menangis tanpa henti di kamar apartemen saya.
Iya, saat saya tarik dia ke apartemen, saya langsung ditinggal di ruang tamu, sementara dia berlari ke kamar saya dengan bunyi keras bantingan pintu dan dua kali putaran kunci. Dia mengurung diri.
Jadilah saya harus menunggu sampai dia tenang dulu.
Tapi karena terlalu lama, dan saya yang bosan juga, akhirnya ya begini ini. Saya sogok dia dengan es krim dan beberapa jajanan. Ajaibnya, ini berhasil.
"Jungkook," sengaja saya pakai suara dominan untuk memanggilnya. Saya sudah jengah pada keheningan canggung di antara kami ini. Masa dia asyik makan, saya hanya diam memperhatikan seperti kambing congek begini?
Walau dikata saya suka melihat dia, tapi ya tidak sebegitunya juga. Kita tetap harus berinteraksi kalau ingin maju. Saya tidak mau hanya jalan di tempat. Melelahkan. Setidaknya, saya kan bisa menarik serta Jungkook untuk turut melangkah bersama menjalin mahligai cinta.
Bagaimana? Sudah pantas belum, saya jadi penyair? Hahaha...
Saya melantur, maaf.
Jungkook mendongak takut perkara panggilan saya. Sejenak bertatapan, lalu dia berpaling muka seakan enggan. Saya mencelos, kesalnya dia belum juga reda sepertinya.
"Jadi ... benar ya, kamu cemburu perihal tadi?"
Saya terhenyak sejenak setelah melontar tanya. Dia yang menatap tajam saya dengan tiba-tiba itu sungguh mengejutkan. Untung jantung saya kuat, mesku degupnya luar biasa bisa membuat saya gila.
"Siapa bilang?! Tidak tuh!" Dia menyalak, menolak kalimat saya tegas-tegas. Bibirnya mengerucut, alisnya menukik tajam, tapi pipinya bersemu. Aihh... manisnyaaa. Seperti kelinci di film kartun yang biasa saya tonton pagi-pagi buta.
Saya terkekeh jadinya. Dia lucu dengan muka merengut minta diculik begitu.
"Apa ketawa!" Tak sangka, ia bentak saya dengan dengusan galak. Saya jadi terhenyak dalam duduk.
Saya langsung melunturkan kekeh. Jungkook menyeramkan juga. Jadi terbayang masa depan saya yang mungkin akan sering kena omelannya jika sudah menikah. Saya malah ingin cepat-cepat meminangnya, ya ampun.
"Tidak ... tidak... siapa yang tertawa, sih?" sangkal saya.
"Lah itu tadi?!" Dia sunguti lagi diri saya.
"Itu cuma kekeh. Belum tertawa, sayang."
Hei, Jungkook? Sudah mau pingsan belum, saya panggil sayang? Terang-terangan lagi.
Hati saya deg-degan tak karuan. Jungkook berdiri dan mendekati saya. Ya Tuhan! Kuatkan jantung hamba! Astaga, senyumnya manis bukan kepalang dengan rona yang semakin padam mewarnai wajah.
Cantik sekali. Saya ingin cium dia sampai sesak!
"J-jung... --Aduh-aduh! A-akh!"
Kata orang, realita yang ada itu tak sebanding dengan ekspektasi yang diharap nyata. Itu benar. Saya yang tadinya terperangah dan sudah percaya diri duluan kalau Jungkook ingin bermanja, seketika runtuh! Raib sudah ekspektasi-ekspektasi nista saya pada dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Efflorescence |VKook/Taekook
FanfictieEfflorescence (V.) Blooming, flowering "Mendapatkannya yang seindah bunga mekar itu seperti mencari jarum dalam jerami. Sulit. Peluangnya hanya satu di antara sekian ribu." -kata saya pada diri saya sendiri. BTS Fanfiction. VKook/Taekook [Kim Taeh...