Efflorescence 37

371 68 20
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

"Would you love me more, if I killed someone for you? Would you hold me tight, thye're the same ones that I used~~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Would you love me more, if I killed someone for you? Would you hold me tight, thye're the same ones that I used~~"

Saya tersenyum lembut, mendengarnya melantunkan lagu yang terputar di radio mobil malam ini. Dengan sungging senyum tak luntur, tampak begitu menghayati, lengkap kepala yang sesekali miring ke kanan dan ke kiri menikmati lembut alun nada.

"Mas,"

"Heum? Apa Sayang?

Saya meliriknya sejenak. Meskipun Jungkook saya nobatkan sebagai pusat dunia, tapi jalanan di depan sana lebih membutuhkan atensi saya. Masa iya belum menikah sudah mati muda? Tidak lucu, namanya.

"Kalau seandainya aku bunuh seseorang buat kamu, Mas masih mau cintai aku?"

Saya tergemap di tempat. Hampir salah menginjak antara gas dan rem--di depan lampu merah soalnya--sebab perkataannya yang bernada serius. Mana lengkap pula dengan wajah datarnya menggantikan senyum cerahnya yang tadi.

"Hah?! Kamu bicara apa, Jungkook?"

"Seandainya nanti ada yang ganggu hubungan kita, sumpah aku bakal bunuh orang, Mas," jawabnya. Saya pelototi dia tak percaya, panik sendiri. Dia begitu nanar memandang saya.

"Bercandamu tidak lucu, Sayang," kelakar saya, sembari terkekeh begitu garing di tengah suasana yang mendadak tak enak dan lagu yang masih bertalu pelan.

"I'm not kidding, I'll do that. Just for you. See? Secinta itu aku sama kamu, Mas."

"Tidak. Kamu bercanda," elak saya. Dibalas satu senyum perih dan anggukan lunglai.

"Mau menikah padahal." Tiba-tiba dia menceletuk demikian. Masih dengan kepala yang menunduk, duduk lemah dengan jempol tangan diadu-adukan. "tapi Mas tidak percaya aku," lanjutnya.

Dada saya terbakar mendengarnya. Panas. Lagi dan lagi saya seakan diragukan. Kesetiaan dan kepercayaan saya diremehkan. Aduh, sialan. Saya marah, boleh kan?

Saya mendongak sembari sugar rambut. Kenapa sih Jungkook hari ini sensitif sekali. Saya bingung bagaimana harus menanggapi.

"Kamu ini sebenarnya mau bicarakan apa, Jungkook?!"

Dia terhenyak oleh nada sengak yang saya keluarkan. "Membicarakan cinta," beonya.

Biarlah sekali ini saya bentak dia.

Saya tak suka topik yang diangkatnya ke permukaan buih bicara. Baru beberapa belas menit lalu kami berpelukan sembari saling melempar maaf. Tapi kenapa malah begini selanjutnya.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang