Efflorescence 6

572 105 31
                                    

Efflorescence

Story by: Fi (@Polaris183)
Length : Chaptered

Warn! BxB area! Homophobic? Saya tidak sarankan baca!

VKook (V/Kim Taehyung x Jeon Jungkook)

V/Taehyung sentris!

______________________

"UHUKK!"

Cepat saya tepuk tengkuknya, penanganan pertama yang salah sebenarnya, tapi biar, sedang panik jadi tak masalah. Nyonya Jeon sendiri sebagai ibu, bukannya turut cemas malah tertawa keras tidak tertolong. Dia memandang kami bagaikan menonton siaran drama di televisi. Andai ada popcorn dan soda menemani, lengkap sudah.

Jungkook terengah-engah ketika saya sodorkan segelas air padanya. Langsung dia tandaskan cepat-cepat sebelum terbatuk lagi guna mengeluarkan sisa makanan yang masuk ke rongga pernapasan. Gatal, perih, sesak. Saya yakin itu yang terasa.

"Jungkook, you okay?"

"Hem..." dia mengangguk seadanya, "aku baik, kok. Eeerhhmm..." Kemudian, dia terbatuk lagi sembari menggeram-geram.

Dia pegangi tangan saya yang mengusapi ceceran makanan dan air di sekitar mulutnya dengan tisu. Dia kembalikan tangan saya ke atas meja dengan halus. Satu tangannya lagi masih menepuk-nepuk kecil dada, berharap rasa serat di tenggorokan cepat hilang dengan itu.

"NAH KAN!! COCOK!"

Nyonya Jeon berdiri, menunjuk kami berdua dengan seruan yang keras bukan kepalang. Jungkook sampai menunduk sembari bergeleng malu dengan kelakuan sang ibu.

"Hentikan, ibu," pintanya. Suaranya parau, saya mendadak iba.

"Ihh! Apa sih, Jung? Tidak bisa ya, lihat ibu bahagia sedikit saja?" Nyonya Jeon balas, dia senewen dengan Jungkook.

Jungkook pijit kasar pelipisnya, dia frustasi sendiri.

"Huhh! Terserah!" Berdirinya dia bersamaan dengan dengus kesal yang terluncur keluar. Kemudian, dapat saya tebak, pastilah dia melenggang menjauhi ruangan.

"Jung--" saya cekat sendiri ucapan saya yang ingin menahannya, berlandaskan dasar kesopanan yang seharusnya saya ingatkan padanya. Sayang sekali, pelototan di mata cantik itu sudah lebih dulu membungkam saya.

Aduh, sial. Pasti saya terlihat lemah di hadapan nyonya Jeon, sekarang. Masa iya dosen kalah dengan pelototan sengit mahasiswanya. Hih! Dasar memalukan, Kim Taehyung.

Di luar dugaan, nyonya Jeon malah balik tergelak. Kali ini jauh lebih keras hingga memukul-mukul meja sebagai pelampiasan gemas.

"Nak Taehyung?"

Saya mendongak canggung. Jujur dalam hati gugup setengah mati. Ada apakah kiranya wajah nyonya Jeon sedemikian serius?

"Iya, nyonya?"

"Ceritakan tentang dirimu, nak. Ibu penasaran."

Saya mengangguk paham dengan mulut terbuka membentuk 'ah' tanpa suara, seakan baru saja tertimpa ilham. Dapat saya lihat sirat ketertarikan bermain nakal di mata nyonya Jeon.

"A-ah! Oh... Saya lahir di Daegu, 28 tahun yang lalu. Saya punya dua orang adik di sana. Eummm... kalau dulu tak jadi dosen, mungkin saya sekarang jadi petani sayuran. Nyonya tahu tidak?" saya berbinar antusias.

"Tidak. Kan kamu belum beri tahu," beliau tertawa.

"Ahahah..." saya tanggapi pula dengan cengengesan kering.

Humor nyonya Jeon ini terlampau jatuh. Tapi saya yakin, beliau pasti seorang ibu yang kelewat menyenangkan untuk anaknya. Saya garuk tengkuk yang tak gatal sama sekali. Satu senyum kering di ujung tawa saya ulas guna menghormati leluconnya.

Efflorescence |VKook/TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang