Kehidupan Viona yang bahagia berubah 180° setelah terjadinya sebuah insiden yang membuat ia kehilangan sang kakak.
semua orang yang dulu dekat dengannya perlahan meninggalkannya. bahkan ia di usir dari rumah oleh ibunya sendiri.
kakeknya kemudia...
"Mengalah untuk kebahagiaan orang lain itu memang berat,tapi jika itu adalah jalan terbaik kenapa tidak."
*******
Apakah aku harus bersyukur atau justru mengeluh?
karena Tuhan membuatku terlahir bersamanya, mempunyai wajah yang sama dengannya dan harus mencintai orang yang sama dengannya. mungkin aku bisa melakukan keduanya bersamaan. aku bersyukur aku terlahir bersamanya karena dengan itu aku bisa mempunyai kakak yang sangat menyayangiku, aku juga bersyukur mempunyai wajah yang sama dengannya karena ku akui wajah ini terlihat cantik. oh lupakan tentang itu, itu tidak penting saat ini yang penting adalah mengapa?
mengapa ya Tuhan?
mengapa aku harus mencintai orang yang sama dengannya. apa karena kami terlahir kembar sehingga apa yang aku miliki harus selalu sama dengannya. baju yang sama, tas yang sama, sepatu yang sama, sekolah yang sama sampai orang yang kami cintai pun harus sama.
Aku tau tidak ada perbedaan di antara kami selain daya tahan tubuh kami. dia mempunyai fisik yang lemah berbeda denganku aku jauh lebih kuat.
Tapi kekurangannya itulah yang menjadi kekuatan terbesarnya ia jadi mendapatkan perhatian lebih dari kami semua. papa dan mamaku yang selalu khawatir dan lebih mengutamakan nya di bandingkan aku dan kak Vino, memberikan semua yang ia mau.
aku dan kak Vino yang selalu membela dan menjaganya dari orang-orang yang menganggapnya lemah dan selalu mengganggunya. aku yang selalu mengalah dan memenuhi keinginannya bahkan berkali-kali aku harus mengubur keinginan ku sendiri.
Dan sekarang pun aku harus mengalah lagi,memberikan ia kebahagiaan bersama orang yang ia cintai. meskipun aku juga mencintai orang yang sama. tapi biarlah, untuk kesekian kalinya aku harus merelakan dan mengubur keinginan ku sendiri.
Mulai saat ini aku Viona Lisya Dinakta akan berhenti mencintai Rexi Aditama, untuk kebahagiaan saudara kembar ku Viola Nissa Dinakta.
=======
Aku Viona, sudah 3 bulan sejak aku memutuskan hubunganku dengannya untuk kebahagiaan dia.
akhirnya mereka berdua bersatu, hari ini adalah hari pertunangan antara Viola dan Kak Rexi. Aku heran mengapa Viola menginginkan pertunangan di umur yang masih terlalu muda. bayangkan saja kami masih berumur 17 tahun dan kami masih kelas 3 SMA.mungkin saja dia takut Kak Rexi meninggalkannya, atau mungkin takut suatu saat orang lain akan merebut kak Rexi darinya.
Tentu saja orang lain itu bukan aku. Karena tidak mungkin aku mengambil kembali apa yang sudah aku berikan.
"Kenapa kamu malah duduk di sini Vi?"
Lamunanku buyar saat mendengar suara yang sangat familiar di telingaku,ya itulah suara kakakku Vino. ia menghempaskan tubuhnya di atas pasir pantai tepat di sebelahku sambil menepuk bahuku pelan.
"Pantainya bagus Kak aku suka di sini" jawabku sambil memainkan pasir yang ada di bawah kakiku, bulir-bulir pasir itu menggelitik kakiku lembut.
"Kakak tahu apa yang kamu rasakan Viona, kamu nggak bisa bohong sama kakak."
kak Vino menatap mataku yang entah sejak kapan meneteskan air mata,setitik demi setitik. perlahan kakakku mengusap air mata di pipiku dengan tangannya, ia lalu merangkul aku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.