3 💔

2.1K 271 12
                                    

Tubuh kecil Jeongin menggeliat kecil dibalik selimut diatas ranjang rumah sakit. Disebelahnya ada Seungmin yg sedari tadi tidak bisa memejamkan matanya.

Otaknya terus mengulang memori yg baru saja ia lalui. Sebenarnya Seungmin tidak ingin menipu siapapun demi mendapatkan keuntungan.

Disisi lain Jeongin, anaknya sangat membutuhkan pertolongan.

Cklek

Pintu ruangan Jeongin terbuka menampilkan sosok nyonya Hwang berdiri didepan pintu sambil mengembangkan senyumnya.

Seungmin dengan sigap langsung berdiri dan menghampiri nyonya Hwang.

"Apa cucu ku tidurnya nyenyak?"

Seungmin menatap sendu kearah nyonya Hwang sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Nyonya Hwang duduk disebelah ranjang Jeongin memainkan rambut halus Jeongin yg menutupi wajahnya.

"Aku tidak menyangka bisa dapat cucu secepat ini. Rasanya baru kemarin aku menggendong hyunjin ditangan ku tapi sekarang bayi besar ibu sudah mempunyai bayi yg lucu"

Nyonya Hwang menatap si manis dengan senyuman yg tidak pernah lepas dari wajahnya.

Seungmin yg melihat senyum tulus dari wajah ibu hyunjin semakin merasa bersalah. Seungmin tidak ingin menyakiti hati siapapun.

Cklek

Pintu kembali terbuka menampilkan sosok hyunjin yg sedikit syok melihat sang ibu sudah duduk disamping ranjang Jeongin.

"Ibu belum tidur?"

Hyunjin berjalan mendekati sang ibu sambil menatap kearah seungmin sesekali.

"Ibu ingin melihat cucu ibu sebentar saja. Ayahmu baru bisa tidur karena menyiapkan pernikahan kalian. Jadi ibu baru bisa melihat cucu ibu sekarang"

Seungmin melirik kearah hyunjin yg juga sedang menatap kearahnya.

Hyunjin yg mengerti situasi ini pun langsung diam-diam mengedipkan sebelah matanya kearah Seungmin memberi kode.

"Ibu sebaiknya sekarang beristirahat. Besok adalah pernikahan ku. benarkan? Aku tidak ingin melihat ibu sakit"

Nyonya Hwang tersenyum lalu menepuk-nepuk pelan punggung hyunjin.

"Ibu mengerti, ibu akan kekamar ayahmu. Ibu juga akan memberi kalian waktu untuk berbicara"

Setelah memastikan sang ibu sudah masuk kedalam ruang rawat ayahnya hyunjin dengan cepat mengunci pintu ruang rawat Jeongin lalu menarik tangan Seungmin ke arah kursi.

"Kita harus bagaimana?"

Tanya hyunjin panik.

"A-aku tidak tau"

Hyunjin menatap mata Seungmin dengan wajah kusutnya.

"Apa kita harus menikah pura-pura?"

Seungmin balik menatap mata hyunjin yg sudah menampakkan ke kegelisahan nya.

"Atau kita batalkan saja semuanya? Aku akan menemui mantan suami ku untuk mengganti uangmu"

"Ini bukan tentang uang Kim, aku tidak maksud ku kita. Kita sudah terlanjur bilang kalau Jeongin anak kita."

Seungmin manatap Jeongin yg sudah tertidur dengan damai.

"Aku- aku tidak mau jika menikah untuk berpura-pura. Aku takut, tuhan akan menghukum ku. Bahkan bukan cuma aku. Bisa saja Jeongin juga nanti kena masalah"

Hyunjin menatap Seungmin memegang pundaknya erat.

"Percaya padaku, biarkan saja pernikahannya terjadi. Setelah 1bulan menikah aku akan menceraikanmu dengan alasan kita tidak bisa untuk terus bersama-sama."

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang