Didalam mobil Seungmin memperhatikan Jeongin yg berada didalam gendongan ibunya hyunjin sambil terus meronta ingin ikut sang ibu yg sudah bersiap untuk berangkat.
Mobil perlahan menjauh membuat tangisan Jeongin semakin kuat.
"Selamat berbulan madu, jangan khawatirkan Jeongin"
Teriak Suzy sambil mengayun-ayunkan tangan Jeongin yg masih sibuk menangis.
"Kami berangkat"
Mobil yg ditumpangi oleh Seungmin dan hyunjin pun sudah mulai menjauh dari kediamannya.
Hyunjin memberikan ponselnya ketangan seungmin.
"Tiketmu ku berikan untuk pacarku. Aku sudah memesankan tempat lain untukmu."
Seungmin menatap hyunjin lalu menganggukkan kepalanya lesu. Bukan karena hyunjin, tapi si manis sedang memikirkan anaknya untuk satu Minggu kedepan.
"Paman Choi, tolong antarkan istriku ke bandara. Aku harus mengambil barang yg tertinggal"
"Tapi tuan Hwang, apa sebaiknya tidak ku antar sekalian?"
"Tidak perlu, aku bisa menyusul nanti. Yg penting istriku sampai terlebih dahulu"
Yg di panggil paman Choi oleh hyunjin pun tersenyum memperhatikan tingkah tuan mudanya itu.
Mobil mewah hyunjin berhenti dipinggir jalan. Hyunjin keluar dengan santai lalu Tersenyum kearah sopir pribadi keluarganya itu.
"Paman Choi, aku titip istriku"
"Tenang saja tuan, semuanya akan aman"
Hyunjin beralih kearah Seungmin yg sibuk memilin ujung bajunya tidak menyadari jika hyunjin sedang memperhatikan nya.
"Aku pergi dulu, nanti aku susul dibandara"
Seungmin mendongakkan kepalanya lalu perlahan kepalanya mulai naik turun mengangguk mengerti ucapan yg dilontarkan oleh hyunjin barusan.
Hyunjin melambaikan tangannya kearah mobil yg perlahan mulai menjauh.
Setelah mobil nya sudah menjauh hyunjin berlarian menuju apartemen ryujin untuk menjemput kekasihnya.
Toktok
Pintu dibuka oleh ryujin yg menampilkan senyuman manisnya dengan sebuah koper berwarna silver ditangannya.
"Ayo kita berangkat"
Senyuman hyunjin mengembang sempurna. Lalu dengan erat ia menggenggam tangan ryujin membawa kekasihnya itu menuju kebawah untuk mencari taksi.
💔
Seungmin masih saja gelisah ia terus memikirkan anaknya.
"Tuan ada yg bisa saya bantu?"
Seungmin sedikit terlonjak kaget mendengar suara paman Choi barusan.
"Tidak paman, aku hanya mengkhawatirkan anakku"
"Tuan jangan khawatir. Tuan dan nyonya besar pasti akan merawat Jeongin dengan baik. Ini kopernya sudah saya turunkan. Mari saya antar kedalam sekalian menunggu tuan hyunjin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
FanfictionMereka dipertemukan oleh tuhan berkat kisah menyakitkan dikehidupan mereka masing-masing. BxB