Seungmin duduk didepan meja yg berisi begitu banyak sarapan. Sebenarnya ia sedang tidak ingin makan tapi entah kenapa tangannya mengambil begitu banyak makanan.
Pluk
Seungmin mengalihkan pandangannya kearah orang yg sekarang sedang memegang bahunya.
"Felix?"
"Sarapan?"
Seungmin menganggukkan kepalanya pelan.
"Jadi, ada yg ingin kamu ceritakan?"
Seungmin menundukkan kepalanya sambil memilik ujung bajunya.
"Kak Minho, kak Minho sudah menceraikanku dan mengambil semuanya dariku termasuk jisung."
Seungmin semakin mempererat genggaman pada ujung bajunya menahan air mata yg siap meluncur dari mata indahnya.
"Aku sudah tau itu"
Seungmin mengangkat kepalanya menatap kearah Felix.
"Aku kerumahmu dan melihat kedua penghianat itu. Itu membuatku geli. Orang yg selama ini sudah aku anggap seperti saudara ku sendiri melakukan hal seperti itu. Aku marah, sangat marah. Tapi marahku tidak berarti saat itu. Aku hanya ingin menemukanmu dan juga Jeongin. Membawa kalian pergi jauh bersama kami"
Felix menggenggam tangan Seungmin yg ada diatas meja mengelus pelan tangan mulus sahabatnya itu.
"Ayo ikut aku dan kak changbin pergi."
"Aku-"
"Apa kamu benar-benar menikah dengan hyunjin karena cinta?"
Seungmin menggelengkan kepalanya pelan yg membuat hembusan nafas yg kasar keluar dari Felix.
"Sudah ku duga. Ayo ceritakan semuanya"
"Aku- aku menikah dengan hyunjin karena sebuah perjanjian. Tapi perjanjian itu akan selsai 3 Minggu lagi. Selama itu aku akan menolong hyunjin sebagai balasan hyunjin yg sudah menolong nyawa Jeongin."
"Jeongin? Jeongin kenapa?"
"Setelah aku bercerai dengan kak Minho. Kak Minho langsung mendepak aku dan juga Jeongin dari sana. Kami tidak punya siapapun. Aku tidak mungkin mengganggu bulan madumu dan juga kak changbin. Kami tidur didepan toko. Jeongin mengalami hipotermia. Aku panik dan tanpa pikir panjang aku membawanya kerumah sakit. Disana aku bertemu dengan hyunjin dan terjadilah perjanjian ini"
Felix semakin menggenggam erat tangan seungmin.
"Maafkan aku, seharusnya aku dan kak changbin ada disamping kalian saat itu. Mungkin kejadiannya tidak akan begini"
"Ini bukan salah siapa-siapa. Hanya saja takdir sepertinya belum berpihak padaku. Aku sudah menerima semuanya"
"Seungmin, setelah perjanjian mu dengan hyunjin selesai. Kamu dan juga Jeongin harus ikut denganku."
"Aku janji"
Senyum tipis terukir dibibir seungmin yg membuat Felix ikut mengembangkan senyumannya walaupun didalam hati Felix tau jika senyuman yg diberikan Seungmin adalah senyuman palsu.
💔
Hyunjin masih duduk diatas ranjangnya sambil menumpuh kepala dengan kedua tangannya.
Kepalanya pening bukan main sekarang. Kenapa dia bisa seperti ini.
Rencana hidup yg ia susun selama ini hancur begitu saja oleh orang yg ia cintai.
Disaat hatinya terluka ada seseorang yg bisa membuatnya nyaman tapi ia belum tau apa itu perasaan cinta atau hanya sekedar pelariannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
FanfictionMereka dipertemukan oleh tuhan berkat kisah menyakitkan dikehidupan mereka masing-masing. BxB