seungmin menatap wajah suaminya yang masih terlelap tidur. bagaimana tidak terlelap sekarang pun masih pukul 3 pagi.
bukan tidak bisa tidur, seungmin terbangun taoi ia tidak bisa memejamkan matanya lagi karena sekarang wajah hyunjin sedang tertidur lebih menarik dari pada tidur.
seungmin tersenyum sendiri ketika ia kembali mengingat bagaimana pertemuannya dengan hyunjin dulu dan bagaimana mereka melewati semuanya bersama-sama. seungmin benar-benar tidak ingin melewatkan seharipun tanpa hyunjin dalam hidupnya.
"mungkin sekarang aku dan juga jeongin akan menderita jika kami tidak bertemu denganmu dulu"
tangan kanan si manis naik untuk mengusap pusuk kepala sang suami. tiba-tiba saja tangannya tertahan oleh tangan lain yang memegang tangannya erat.
hyunjin tersenyum dengan mata yang masih tertutup lalu mendekatkan tubuh keduanya membawa si manis kedalam pelukan hangatnya.
"kenapa belum tidur?"
tanya hyunjin yang sekarang sudah menaruh kepala nya diperpotongan leher si manis dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"maaf mengganggu tidur mu"
seungmin mengelus kepala hyunjin lembut sambil sesekali terkekeh pelan ketika hidung hyunjin mengenai permukaan kulit lehernya.
"hyunjin?"
"uhm? ada apa sayang? kamu ingin makan sesuatu?"
seungmin menggelengkan kepalanya lalu memberi jarak antara dirinya dan juga hyunjin.
hyunjin membuka matanya perlahan lalu menatap wajah si manis yang sedang tersenyum hangat kearahnya.
"tidur mu nyanyak?"
"aku tidak bisa tidur nyenyak jika istriku yang manis ini tidak bisa tidur"
hyunjin mencubit gemas pipi seungmin yang dibalas dengan pukulan manja di lengan sebelah kanannya.
"hyunjin, apa kamu masih ingat ketika kita pertama kali bertemu?"
hyunjin mengangkat sebelah alisnya bingung dengan arah pembicaraan istrinya itu.
"tidak aku tidak mau mengingatnya"
"memangnya kenapa?"
"itu kenangan terburuk sayang. aku dulu seperti monster yang membuatmu dan juga jeongin sakit"
seungmin membawa sebelah tangannya untuk mengelus kepada sang suami sambil tersenyum teduh.
"kamu tau? itu adalah hari dimana aku dan juga jeongin terselamatkan dari penderitaan. walaupun ada kontrak dan juga ada ryujin diantara kita. kita bisa melewati semuanya dan masih terus bersama sampa sekarang"
seungmin mengambil tangan hyunjin untuk ia satukan dengan jemarinya mengiatnya dengan erat.
"kamu adalah penyelamatku dan sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu"
hyunjin langsung meraih tengkuk si manis menekannya agar bibirnya bisa bersatu dengan bibir cherry milik sang istri.
lumatan demi lumatan yang mereka lakukan untuk menyalurkan apa yang sekarang ini mereka rasakan.
si manis memukul pelan dada sang suami mencoba untuk menghentikan suaminya. hyunjin mendesah kasar lalu melepaskan penyatuan mereka.
seungmin mengambil nafasnya rakus menatap hyunjin yang sedang mengatur nafasnnya juga. hyunjin tertawa gemas melihat ekspresi marah milik istrinya itu.
"yang nafas bukan cuma aku hyunjin tapi ada dia juga"
seungmin mengelus perutnya dengan bibir yang mengerucut lucu dan sedikit membengkak akibat ciuman keduanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
FanfictionMereka dipertemukan oleh tuhan berkat kisah menyakitkan dikehidupan mereka masing-masing. BxB