14 💔

2K 298 52
                                    

Jam sudah menunjukkan tengah malam, tapi hyunjin dan juga Seungmin belum pergi ke alam mimpinya masing-masing.

Mereka berdua masih sibuk bercerita tentang masa lalu Seungmin yg ingin diketahui oleh Seungmin.

Tatapan mata Hyunjin tidak pernah lepas dari wajah indah milik Seungmin.

Hyunjin rasa dirinya mulai mengagumi sosok yg sedang berbaring disampingnya ini.

Dengan mata yg masih menatap lekat si manis dalam hatinya menyesali semua perbuatannya yg membuat Seungmin terjebak didalam drama yg ia buat agar bisa hidup bersama sang kekasih.

Tapi sepertinya Seungmin adalah penolong terbesar nya.

Jika ia tidak membuat pernikahan palsu ini, ia mungkin tidak akan mengetahui jika sang kekasih telah mengkhianati dirinya.

"Bagaimana denganmu?"

Tanya Seungmin yg tiba-tiba saja mengalihkan tatapan matanya kearah hyunjin.

Wajah si manis memerah ketika ia baru saja mendapati dengan jelas jika hyunjin tengah memperhatikan wajahnya.

"A-apa ada yg salah diwajahku?"

Mata yg terus memperhatikan wajah Seungmin itupun melengkung membentuk seperti bulan sabit yg indah dengan senyuman manis terukir dibibir sintalnya.

"Tidak ada. Aku hanya menganggumi mu. Kamu orang yg begitu hebat dan tegar. Jeongin beruntung memiliki ibu sepertimu"

Seungmin mengukirkan sebuah senyuman dibibir cherrynya yg membuat hyunjin semakin kagum dengan keindahan wajah si manis.

Perlahan tangan hyunjin naik kewajah Seungmin menangkup pipi yg lumayan berisi itu.

"Ayo akhiri sandiwara ini"

💔

Younghoon, Felix dan juga changbin baru sampai dihotel tempat younghoon menginap.

Felix dan changbin memutuskan untuk memesan kamar yg bersebelahan dengan younghoon.

Mereka bertiga memutuskan untuk beristirahat setelah sampai karena sekarang mereka tidak mungkin untuk menemui Seungmin.

Felix mendudukkan dirinya dipinggir ranjang. Air masih mengalir dirambutnya.

Changbin yg melihat wajah kelelahan sang istri berjalan mendekat kearah Felix memeluk tubuh sang istri dari belakang.

"Ada apa sayang?"

"Tidak ada kak, aku hanya merasa belakangan ini tubuhku tidak enak"

"Besok kita periksa ke dokter ya?"

Felix menganggukkan kepalanya pelan.

"Sekarang kamu pakai baju setelah itu aku akan memelukmu sambil menyanyikan lagu pengantar tidur"

Felix tersenyum lalu membawa tubuhnya untuk mengambil baju.

Changbin mengambil ponselnya mengecek beberapa pesan yg masuk kedalam ponselnya.

"Sayang? Apa kamu kenal Hwang Hyunjin?"

Felix memakai piyama berwarna biru muda lalu berjalan kearah ranjang.

"Kakak lupa? Hyunjin pernah datang kepernikahan kita. Dia temanku. Ayahnya juga kolega ayah"

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang