21 +

2.8K 287 21
                                    

Hyunjin tidak pernah melepaskan genggaman tangan si manis yg nyaman berada didalam genggaman tangan kokohnya.

Senyuman bak semanis madu itu pun tidak pernah lepas dari bibir yg seperti Cherry itu.

Sebagai penutup hari liburnya dan bulan madunya dengan si manis ia mengajak Seungmin untuk naik gondola menikmati indahnya pemandangan sore hari di Venice.

Mata indah si manis berbinar ketika asik mengagumi pemandangan disekitarnya.

Hyunjin terkekeh gemas. Sesekali ia menyuapi si manis ice cream yg mereka beli sebelum naik gondola tadi.

Tiba-tiba saja hyunjin berdiri membuat Seungmin menatap kearah hyunjin yg sedang berada dihadapannya sambil berdiri.

Hyunjin tersenyum kearah si manis lalu menarik tangannya hingga mereka berdua berdiri saling berhadapan.

Hyunjin merogoh kantong celananya lalu mengeluarkan kotak berwarna biru tua lalu membukanya.

Mata si manis membulat lucu ketika sebuah cincin yg begitu indah berada dihadapan matanya.

"Kim seungmin, mau kah kamu menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anakku? Mau kah kamu menemaniku hingga tua nanti? Aku berjanji akan membahagiakan mu dan juga Jeongin"

Seungmin menutup mulut dengan kedua tangannya. Mata indahnya sudah berkaca-kaca siap untuk meluncurkan kristal bening dari sana.

"Hyunjin?"

"Aku serius. Maukah kamu menjadi orang yg selalu ada disampingmu hingga akhir hayat?"

Seungmin menganggukkan kepalanya cepat dengan air mata yg mengalir bebas dari kedua matanya.

Hyunjin dengan cepat memasangkan cincin Kejari Seungmin. Lalu menangkup pipi bulat si manis.

"Aku janji aku menjagamu"

Bibit tebal milik hyunjin menyatu dengan si manis. Lumatan-lumatan kecil diberikan hyunjin sebagai bentuk rasa kasih yg ia bagi dengan si manis lewat ciumannya.

Seungmin tersenyum dibalik ciumannya tangannya digenggam erat oleh tangan hyunjin yg masih terus mencumbu bibirnya.

Perlahan tautan diantara keduanya terlepas. Hyunjin mengarahkan kepalanya mendekat ketelinga si manis yg masih memejamkan matanya menikmati oksigen yg masuk kedalam hidungnya.

"Ayo kita pulang kehotel"

💔

Younghoon mengaduk secangkir americanonya sambil memandang keluar jendela cafe.

Otaknya masih memutar memori bagaimana melihat seungmin yg tersenyum bahagia bersama pria lain.

Ia melihat notifikasi yg masuk kedalam ponselnya. Ada nama changbin tertera disana tapi tidak ada sedikitpun niatan untuk melihat isi pesan yg dikirim sahabatnya itu.

Matanya kembali teralih pada layar ponselnya yg memperlihatkan wajah Seungmin yg ia ambil beberapa waktu lalu.

Younghoon mengangkat ponselnya lalu tersenyum kecut.

"Sayang sekali aku terlambat"

Puk

Tiba-tiba saja pundak younghoon seperti ada yg menepuk. Dengan cepat ia menolehkan kepalanya dan mendapati changbin yg ada dibelakangnya.

"Akhirnya ketemu"

"Ada apa?"

Tanya younghoon yg kembali menaruh ponselnya lalu lanjut mengaduk cangkir kopinya.

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang