7 💔

2K 314 66
                                    

Setelah pesawat mendarat dengan sempurna dibandara Seungmin berpisah dengan younghoon dan Seungmin meninggalkan sebuah kertas yg ia tulis dengan pena tempat hotel ia menginap selama satu Minggu kedepan.

Seungmin menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan hyunjin tapi nihil. Koper hyunjin pun sudah tidak ada.

"Permisi tuan, apa anda Hwang Seungmin?"

Seungmin menganggukkan kepalanya pelan.

"Saya supir yg akan mengantar anda kehotel. Tuan hyunjin menyuruh saya, tadi tuan hyunjin sudah terlebih dahulu pergi kehotel"

Orang suruhan hyunjin tadi menarik koper si manis membawanya menuju mobil. Sedangkan Seungmin berjalan mengikuti dibelakangnya.

Disepanjang perjalanan Seungmin tidak berhenti terkagum-kagum melihat pemandangan yg indah disana.

Tanpa terasa mobil yg ditumpangi oleh Seungmin berhenti disebuah hotel mewah. Seungmin peralahan turun melangkahkan kakinya kedalam hotel.

Seungmin diantar kekamar yg ia yakini sudah dipesan untuk nya sendiri. Hyunjin sudah pasti bersama kekasihnya.

Seungmin membaringkan tumbuhnya diatas ranjang yg sangat empuk lalu ia langsung berdiri kearah koper yg ditaruh didekat ranjangnya.

Seungmin mengeluarkan foto Jeongin yg dibingkai manis dari dalam kopernya.

Seungmin memeluk erat bingkai foto Jeongin sambil memikirkan apa yg sedang anaknya itu lakukan.

"Jeongin, ibu rindu"

Toktok

Suara ketukan didepan pintu kamar nya membuat Seungmin mengalihkan atensinya menaruh bingkai foto Jeongin diatas tempat tidurnya lalu berlarian untuk membukakan pintu.

Setelah pintu terbuka cukup lebar, dihadapan si manis ada hyunjin yg sedang berdiri sambil menatap arloji ditangannya.

"Hyunjin?"

Hyunjin mengangkat kepalanya menatap kearah si manis.

"Aku dan pacarku akan pergi, ingin makan tinggal telpon. mengerti?"

Seungmin menganggukkan kepalanya pelan. Hyunjin membalikkan tubuhnya hendak pergi, tapi langkahnya terhenti ketika sebuah tangan meraih lengannya yg kokoh.

"H-hyunjin, aku merindukan anakku"

Hyunjin menatap kearah seungmin lalu kembali ke lengannya yg digenggam erat oleh Seungmin.

Hyunjin mengambil tangan Seungmin lalu menghempaskannya cukup kuat.

"Aku akan membuat surat perjanjian, dan didalamnya akan ada tidak boleh menyentuh sembarangan. Tinggal telpon saja rumah"

Seungmin menundukkan kepalanya sambil memilin ujung bajunya.

"Aku- aku tidak memegang ponsel"

Hyunjin membuang nafasnya kasar lalu kembali membalik tubuhnya untuk pergi dari hadapan Seungmin.

"Akan ku belikan ponsel dan ku masukkan nomor telpon rumah"

Hyunjin kembali melangkahkan kakinya menjauh dari kamar Seungmin lalu menghilang dibalik lift yg terbuka lebar.

Seungmin kembali masuk kedalam kamar mengambil foto Jeongin yg tergeletak diatas ranjangnya mengelus foto sang anak dengan penuh kasih sayang.

"Hanya sebulan, setelah itu kita akan mencari kebahagiaan baru. Hanya kita berdua sayang"

Seungmin meneteskan air matanya mengecup singkat bingkai yg berisi foto anaknya itu.

💔

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang