28 ❤

2.1K 290 12
                                    

Bukannya melanjutkan pekerjaannya hyunjin lebih memilih untuk duduk diatas sofa dengan seungmin yang ada dipelukannya. hyunjin tidak tahan melihat istrinya yg begitu menggemaskan ketika ia goda.

"minnie"

seungmin menengadahkan kepalanya menatap hyunjin dari posisinya.

"minnie?"

"iya kamu sayang"

hyunjin mencubit gemas pipi seungmin lalu mencium pucuk kepalanya sayang.

"aku mencintaimu. apapun yang akan kita lewati dimasa yg akan datang percayalah padaku dan selalu berada disampingku untuk menggenggam tanganku. ayo janji padaku"

hyunjin mengangkat jari kelingkingnya keatas membuat si manis menatap jari kelingkin sang suami.

"aku janji"

seungmin mengaitkan jarinya dengan jari hyunjin membuat hyunjin langsung memeluk erat seungmin dengan terus-menerus menghujani si manis kecupan sayang dipucuk kepalannya.

"oh iya sayang, bagaimana kalau kita rencanakan bulan madu kita yg kedua? tapi kita ajak jeongin juga"

"kedengarannya bagus juga. aku mau, aku akan ikut kemanapun kamu pergi"

seungmin tersenyum sambil mempererat pelukannya.

"wah ternyata ayah dan ibu jeongin belum selesai bermesraan rupanya. apa mommy dan jeongin harus jalan-jalan lagi?"

seungmin pun langsung mundur memberi jarak antara dirinya dan juga hyunjin. wajahnya memerah ketika melihat felx tersenyum jahil kearahnya.

"ya ampun anak ayah habis melihat taman? ayo kemari jagoan akan ayah ajak keliling kantor dan ayah kenalkan pada perempuan cantik diluar"

hyunjin langsug mengambil alih jeongin dari tangan felix dan menggendongnya keluar ruangannya sambil mengedipkn sebelah matanya pada seungmin yg membuat kekehan kecil keluar dari mulut seungmin.

"bagaimana? apa kamu bahagia minnie?"

felix duduk disebelah seungmin mengambil tangan si manis untuk digenggam.

"sangat, aku bersyukur bisa bertemu hyunjin yg bisa menyayangi jeongin. yg terpenting untuk ku sekarang itu kebahagiaan jeongin fel."

"kamu juga harus memikirkan perasaanmmu sahabatku. ngomong-ngomong, apa kamu sudah bertemu dengan jisung lagi? jujur aku merindukannya. aku rindu kita bersama-sama"

"aku juga merindukannya. sebenarnya tadi pagi kak minho dan jisung datang kemari tapi sepertinya jisung sudah tidak ingin berbicara denganku"

"kamu sudah memaafkan jisung?"

"sampai kapanpun aku tidak akan pernah membencinya. karena aku sudah menganggap kalian seperti keluargaku sendiri."

felix memeluk seungmin menepuk-nepuk pundak si manis mencoba memberi ketenangan lewat tepukan lembutnya.

"kamu memang orang yg paling baik. kamu sahabatku yg paling baik"

tok tok

"felix? ada apa? kenapa felix menangis?

felix melepaskan pelukannya perlahan mengusap air mata yg mengalir dipipinya.

"kak changbin"

felix langsung menghambur kedalam pelukan sang suami.

"ada apa hmm?"

"tidak apa-apa. oh ada kak younghoon?"

ketika mendengar nama younghoon disebut seungmin langsung berdiri dari tempat duduknya. matannya membola lucu ketika mendapati sosok younghoon berdiri dibelakang changbin.

"apa kabar?"

 sapa younghoon membuat sudut bibir seungmin melengkung sempurna.

"kak younghoon"

sedari tadi jeongin terus memberontak, ia tidak suka ketika orang-orang datang untuk menyapa dan mencubit gemas pipi gembilnya.

"wah anak pak hyunjin sangat mengngemaskan"

hyunjin tersenyum bangga ketika orang-orang melihat gemas ataupun memuji anaknya itu. jeongin semakin memberontak tidak suka dalam gendongan hyunjin. ekspresi jeongin berubah, bibirnya melengkung kebawah dengan mata yg sudah berkaca-kaca.

hyujin langsung panik ketika mendengar suara tangisan jeongin. dengan cepat ia membawa jeongin kembali keruagannya.

wajah hyunjin kebingungan ketika melihat pintu ruang kerjanya terbuka lebar dan juga ada suara tawa dari dalam ruangannya. jeongi yg berada didalam gendongan hyunjin sudah berhenti menangis. si kecil kini tengan sibuk memainkan kancing dilengan kemeja sang ayah.

seungmin langsung berdiri dan menghampiri hyunjin yg sudah memasang wajah tidak suka menatap tajam kearah younghoon.

changbin yg menyadari itu pun menggaruk tengkuknya tidak enak. sedangkan felix dan younghoon tidak menyadari ada pertanda buruk yg diberikan oleh hyunjin.

"jeongin menangis?"

tanya seungmin sambil mengusap jejak air mata yg  masih ada dipipi jeongin.

"iya sayang, jeongin tadi tidak suka jika didekati oleh orang yg tidak ia kenal"

Hyunjin agak meninggi kan kalimatnya yg semakin membuat changbin tidak enak. Changbin terlalu peka, suami mana yg tidak suka jika melihat istrinya sedang didekati pria lain.

Younghoon bangkit dari duduknya berjalan kearah hyunjin lalu mengulurkan tangannya.

Seungmin mengambil Jeongin dari gendongan hyunjin. Seungmin tersenyum kearah hyunjin menyuruh sang suami untuk membalas jabatan tangan younghoon.

"Younghoon"

"Hyunjin, suami Seungmin dan ayah Jeongin"

Younghoon tersenyum tidak enak dan langsung melepaskan jabatan tangannya.

"Aku hanya ingin mengunjungi Seungmin. Dan aku juga ingin bertemu dengan Jeongin. Waktu di Venice Seungmin banyak cerita tentang anaknya. Jadi aku penasaran"

Younghoon mendekat kearah Jeongin. Jeongin pun langsung tertawa senang sambil tangan kecilnya menggenggam tangan younghoon yg bermain di rambut halusnya.

"Sepertinya Jeongin senang bisa berkenalan dengan paman younghoon"

Younghoon terkekeh lalu ia mengecup pucuk kepala Jeongin.

"Paman juga senang bertemu dengan Jeongin."

Hyunjin yg memperhatikan kedeketan anaknya dengan younghoon itu pun langsung tidak suka.

Hyunjin kembali mengambil Jeongin dari pelukan Seungmin. Lalu tangannya yg bebas menggenggam tangan Seungmin.

Younghoon lagi-lagi tersenyum lalu ia melangkah mundur.

"Aku membawakan oleh-oleh untuk kalian."

Younghoon melihat jam tangan yg melingkar ditangan kanannya.

"Sepertinya aku harus pulang kerumah. Sampai jumpa semuanya. Lain kali akan ku undang kalian makan malam di rumahku"

Younghoon keluar dari ruangan hyunjin. Hyunjin dengan wajah cemberut melepaskan genggaman tangannya pada tangan Seungmin membawa Jeongin untuk duduk bersamanya dimeja kerjanya.

"Ayo Jeongin anak ayah. Kita selesaikan perkejaan hari ini. Pulang nanti akan ada seseorang yg ayah hukum"

Felix mengikut perut changbin sambil berbisik pelan.

"Bagaimana jika mereka berkelahi?"

Changbin menggaruk tengkuknya.

Sedangkan Seungmin hanya berdiri kaku didepan pintu.







Apasih ini? Aku makin ga pede 😭 maafin aku ya. Maaf jg kalau banyak typonya. Jangan lupa vote dan komennya😭❤

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang