Pria yg dimintai tolong oleh Seungmin itu menatapnya dengan tajam lalu melepaskan tangan Seungmin dengan kasar.
Pria tadi langsung meninggalkan Seungmin. Tapi dengan cepat Seungmin kembali menahan lengannya dengan erat.
"Aku mohon, anakku butuh bantuan. Ia butuh perawatan dirumah sakit ini"
Seungmin bersujud dihadapan pria itu dengan kedua tangan yg menautkan memohon agar dikasihani.
Pria yg ada dihadapan seungmin itu pun membantu Seungmin untuk berdiri.
"Baiklah akan ku bantu, tapi kau harus bisa melakukan semua yg aku perintahkan"
Seungmin mendongakkan matanya menatap manik tajam yg ada dihadapannya itu.
"B-baiklah, asalkan anakku selamat"
"Katakan padaku, di mana aku harus membayarnya"
Seungmin langsung bersemangat dan menunjukkan arah kepada pria tadi.
Selama pria itu melakukan administrasi, Seungmin sibuk mondar-mandir sambil mengepalkan tangannya berdoa.
"Terimakasih"
Pria tadi membalik tubuhnya. Ia mendapati si manis sedang merapalkan beberapa doa dari mulutnya.
"Sudah ku bereskan"
"T-terimakasih"
Seungmin menggenggam erat tangan orang yg telah menyelamatkan nyawa malaikat kecilnya itu. Tapi tangannya dengan cepat ditepis oleh pria itu.
"Aku hyunjin, aku bisa melakukan apa saja. Jadi sekarang aku menagih hutangmu"
"S-sekarang? Aku belum punya uang untuk mengganti uangmu"
"Tidak perlu uang, cukup ikut aku"
Hyunjin pria tadi y menolong Seungmin langsung menyeret Seungmin ketempat ia bertemu dengan hyunjin.
Beberapa langkah setelah itu ada kamar VVIP yg sangat mewah dengan 2 bodyguard menunggu didepannya.
Hyunjin berjalan bersama Seungmin. Mengambil tangan si manis mengapitnya seperti sepasang kekasih.
"Aku ingin bertemu ayah"
Dengan cepat kedua bodyguard itu minggir dari depan pintu membukakan tuan mudanya akses untuk masuk.
Seungmin masih setia mengekor hyunjin yg menarik tangannya masuk kedalam ruangan itu.
Seungmin berhenti ketika tubuhnya menabrak punggung hyunjin.
Seungmin mengusap jidatnya pelan lalu mengalihkan pandangan matanya kearah dua orang yg sedang memperhatikan mereka.
"Hyunjin"
Seungmin menatap kearah seorang wanita paruh baya yg sedang memegang sendok ditangannya yg diyakini Seungmin wanita itu sedang menyuapi suaminya.
"Ibu, ayah. Aku membawa pacarku kemari"
Seungmin membulatkan matanya terkejut mendengarkan apa yg baru saja keluar dari mulut pria berbibir tebal itu.
"Aku, aku sudah berbuat kesalahan. Aku sudah menghamilinya. Sekarang anak kami sedang sakit. Jadi aku mohon batalkan rencana pertunangan ku."
Orang yg dipanggil ibu oleh pria yg ada disampingnya itu pun memijat pelipisnya kuat sambil mencoba untuk mendudukkan dirinya diatas kursi.
Sedangkan suaminya hanya melihat kearah seungmin dan hyunjin bergantian.
"Apa kau yakin Hwang? Apa benar dia pacarmu dan dia sudah memiliki seorang anak?"
Hyunjin menatap Seungmin lalu kembali menatap kearah sang ayah menganggukkan kepalanya mantap.
"Aku sudah menghamilinya. Aku ingin mempertanggung jawabkan semua kesalahanku"
"Baiklah. Ayah ingin kalian besok pagi menikah."
"Apa?"
Teriak Seungmin dan hyunjin bersamaan. Sama halnya dengan seungmin dan hyunjin. Nyonya Hwang juga ikut menatap sang suami kaget.
"Sayang"
"Aku mengajarkan kepada anak-anak ku untuk bertanggung jawab. Jika memang dia sudah menghamili orang dia harus bertanggung jawab dan menerima semua resikonya."
"T-tapi"
"Kenapa? Tadi kamu bilang ingin bertanggung jawab? Sekarang sudah ayah izinkan. Jadi harus menunggu apa lagi?"
"A-ayah masih belum sembuh"
Jawab hyunjin gugup.
"Ayah sudah sehat, besok kita buat acara pernikahanmu. Ayah akan menyuruh anak buah ayah untuk menyiapkan semuanya"
Seungmin menatap gelisah kearah hyunjin yg juga menatapnya kebingungan. Seharusnya tidak seperti ini jadinya.
"Kenapa Hwang muda?"
"T-tidak ada. Baiklah besok aku akan menikahinya"
"Hwang Hyunjin"
Teriak nyonya Hwang yg semakin memegangi kepalanya erat.
"Bagaimana aku berbicara dengan keluarga shin untuk membatalkan pertunangan mereka?"
Tuan Hwang menggenggam tangan istrinya membawa tangan sang istri kedalam tangan hangatnya.
"Akan ku urus semuanya sayang"
Nyonya Hwang membuang nafasnya pasrah lalu mengalihkan pandangannya agar tidak melihat kearah anaknya yg masih berdiri didepan sana.
"Dimana cucu ku?"
Hyunjin yg ditanyai sang ayah pun langsung panik. Ia menatap Seungmin meminta untuk menjawab pertanyaan ayahnya.
"J-jeongin masih ada di UGD tu-tuan"
"UGD? Kenapa cucuku? Hwang apa yg kau lakukan? Anakmu sakit."
"I-iya ayah. Aku akan mengurus administrasi rumah sakitnya dan segera memindahkan nya keruang perawatan"
"Sekretaris Choi"
Teriakan kepala keluarga Hwang itu membuat seseorang dengan setelan jas rapi masuk kedalam ruangannya.
"Ada apa tuan Hwang?"
"Tolong urus admistrasi cucuku di UGD bernama jeongin. Aku ingin ruang perawatannya ada disebelah ruanganku. Dan satu lagi, persiapkan pernikahan anakku besok. Cari gereja terdekat dari rumah sakit."
"Baik tuan Hwang"
Pesuruh tuan Hwang itu pun keluar dan langsung menjalankan tugas yg diperintahkan padanya barusan.
"Jangan khawatir. Cucuku akan selamat dan sehat kembali. Kalian berdua susul lah anak kalian sekarang. Hwang, jaga cucu ayah"
Hati Seungmin seperti teriris ketika mendengarkan kalimat yg dikeluarkan dari mulut tuan hwang itu tanpa disadari air mata menetes dengan bebas dipipi gemuknya.
"Jangan menangis, semuanya akan baik-baik saja. Besok kalian akan menikah dan cucuku pasti akan sembuh"
Jawab tuan Hwang dari ujung sana membuat Seungmin semakin bersalah.
"Maafkan aku tuan Hwang"
"Jangan meminta maaf, seharusnya aku yg meminta maaf karena anakku yg tidak bisa menahan hormonnya."
Tuan Hwang terkekeh pelan membuat nyonya Hwang berusaha menata hatinya dan ikut melengkungkan senyumannya sedikit.
"Aku juga merestui hubungan kalian. Jaga cucuku dengan baik"
Nada bicara nyonya Hwang sudah melembut. Ia juga sudah memberikan senyuman tulusnya kearah Seungmin.
"Maafkan aku"
Gumam si manis yg hanya dapat didengar olehnya dan juga hyunjin.
Author yg Budiman istrinya Jinyoung balik lageee. Jangan lupa vote dan komennya ya💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story
FanfictionMereka dipertemukan oleh tuhan berkat kisah menyakitkan dikehidupan mereka masing-masing. BxB