43 💕

1.9K 227 22
                                        

Semua orang menunggu dengan panik diluar ruang operasi. Seungmin yg melihat Minho gelisah berjalan mendekatinya lalu mengelus pundaknya pelan.

"Jisung pasti kuat kak"

"Terimakasih"

Minho tersenyum walaupun perasaannya masih belum tenang.

Dokter baru saja keluar dari kamar operasi sambil melepas maskernya.

"Selamat tuan Lee. Bayi anda kembar perempuan dan laki-laki lahir dengan sehat. Ibunya juga sehat"

Felix langsung refleks memeluk Seungmin erat sedangkan Minho tidak henti-hentinya berucap terimakasih dengan mata yg berkaca-kaca.

"Boleh saya masuk dokter?"

"Tentu tuan Lee"

Setelah Minho masuk hyunjin mendekati Seungmin mengambil alih seungminnya dari Felix.

"Aku juga ingin anak kembar"

Bisik hyunjin yg membuat Seungmin terkikik geli.

Seungmin mengambil tangan hyunjin lalu menaruh lengan kokoh itu diatas perutnya.

Hyunjin langsung mengelus tangannya diperut sang istri mengundang tatapan itu dari Jeno.

Changbin yg melirik kearah Jeno pun langsung mendekatinya sambil menepuk pundaknya beberapa kali.

"Menyerah saja, Seungmin sudah bahagia sekarang"

"Aku permisi dulu. Masih banyak pekerjaan yg harus aku selesaikan"

Jeno pergi begitu saja meninggalkan changbin.

"Anak itu tidak akan mau berubah. Dasar keras kepala"

"Siapa yg keras kepala?"

Tanya Felix yg penasaran karena ia melihat Jeno pergi setelah berbicara dengan suaminya.

"Jeno. Dia masih belum mau melepas Seungmin"

Felix menghela nafasnya lalu mengaitkan tangannya ditangan kekar milik changbin.

"Sebentar lagi juga pasti dia akan mengerti kak"

"Semoga"

💕

Jeno duduk diatas kursi kerja dengan tumpukan berkas diatas mejanya. Sedari tadi ia hanya melamun dan tidak mengerjakan apapun disana.

"Maaf tuan lee anda sudah semalaman disana. Apa terjadi sesuatu?"

Jeno menghela nafasnya pelan lalu berjalan keluar membuka pintu yg terdapat sekretaris dan beberapa orang maidnya.

"Hari ini aku ingin istirahat dirumah. Tolong gantikan aku untuk sementara. Oh iya bibi Choi tolong buatkan aku sup hangat. Sepertinya aku sedang tidak enak badan."

Jeno langsung berjalan menuju kamarnya menutup pintu dengan pelan lalu membaringkan tubuh lelahnya keatas ranjang.

Satu tangannya ia bawa untuk menutup matanya yg terpejam.

"Apa aku harus melupakan Kim seungmin selamanya? Apa aku bisa?"

Kring

Jeno melepaskan melihat siapa yg menelponnya pagi-pagi begini.

"Se-seungmin?"

Jeno langsung duduk di ranjang menggeser tombol dilayar ponselnya.

"Apa kamu punya waktu? Aku ingin bertemu"

Our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang