Lagu Pendukung >> Yujeong ft. Soyeon - First Kiss
Dari hasil pengecekan kemarin, Dokter Kang menyatakan kalau kondisi kesehatan Jungkook turun drastis termasuk penurunan berat badan yang terbilang parah. Selain itu kondisi psikologi Jungkook juga di bawah kata baik atau normal. Semalaman ia susah untuk diatur dan membuat Eunha dengan beberapa suster kewalahan.
"Selamat pagi, Tuan Jeon. Sudah waktunya sarapan," ucap suster yang masuk dengan membawa sarapan berserta obat. Jungkook hanya melirik suster tersebut, "Kalau perlu bantuan, silakan panggil kami atau tinggal menekan tombol panggilan."
"Ya, terima kasih."
Jungkook tiba-tiba saja mencubit pipi Eunha sampai pemilik pipi terbangun. "Hiya! Sakit!" Eunha terkejut, ia memukul tangan Jungkook sampai membuat dirinya dengan Jungkook terjatuh dari sofa ke lantai kamar. Jungkook berhasil tertawa melihat raut wajah Eunha yang menggemaskan itu.
"Ih! Dasar! Menyebalkan sekali!" ujar Eunha sembari mengelus pipinya yang terasa amat sakit.
Jungkook kemudian mengusap kepala Eunha, "Kau terlalu menggemaskan, makanya aku mencubitmu." Jungkook beranjak, ia juga membantu Eunha untuk berdiri.
Mata Eunha melihat sarapan di atas laci samping ranjang rawat, "Kau belum sarapan?"
Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Kau harus sarapan, aku akan memyuapimu. Lalu minum obat dan kembali istirahat."
Belum sempat melangkahkan kaki menuju laci, tubuhnya didorong pelan oleh Jungkook sampai terduduk di sofa.
"Ya!" teriak Eunha.
Jungkook melangkah, menekuk lutut kirinya ke atas pinggiran sofa, lalu salah satu tangan menyentuh dagu Eunha.
"Ka-Kau ma-mau a-a-pa?" Eunha mendadak gugup karena tingkah Jungkook.
Jungkook menatap matanya begitu fokus, seperti sedang memikirkan sesuatu hal. Tangannya yang menyentuh dagu kemudian berpindah menyentuh pipi, kini dengan kedua tangan ia menyentuh pipi Eunha, "Terima kasih, sudah mau menjagaku dan merawatku."
Eunha terdiam, tak berkutik.
"Walau aku bersikap dingin dan jahat padamu, sejujurnya aku tidak bisa melepaskanmu."
Eunha mengerutkan keningnya setelah mendengar ucapan tersebut.
Jungkook tersenyum tipis, "Aku lapar, tolong suapi aku."
Jungkook mengacak-acak rambut Eunha lalu mendekati ranjang rawatnya. Eunha sedikit menunduk karena menjadi gugup dan malu.
"Jangan berlama-lama duduknya, pasienmu ini sangat lapar." Eunha bergegas, dia tak mau Jungkook marah karena hal kecil. Tapi di sisi lain, ada yang tak terlihat dari Jungkook, kalau dirinya sedang menyembunyikan senyuman senang.
***
Selesai dari jam makan siang, Jungkook sedang duduk diam di atas ranjang rawat. Eunha yang sedang mengisi air ke dalam gelas, tangan kirinya di tarik pelan Jungkook dan ditaruh di atas kening.
"Kau demam?" tanya Eunha kaget, "Wajahmu pucat, akan aku panggil suster. Tunggu di sini."
Jungkook menjadi lemas, dirinya ingin sekali tidur. Dokter pun masuk ke kamar, kembali mengecek kondisi Jungkook yang menurun tiba-tiba. Eunha begitu khawatir melihat wajah pucat Jungkook yang seperti mayat hidup.
"Demamnya 38° celcius, Tuan Jungkook harus banyak mengonsumsi vitamin C serta air putih. Dan juga jangan terlalu banyak berpikir, ini yang bisa membuat kondisi anda menurun. Untuk demam akan suruh suster memberikan plester demam dan obat penurun demam." Dokter Kang pun tidak berlama-lama di ruangan tersebut. Eunha duduk di samping Jungkook walau tidak terlalu dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
FanfictionTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha