Hari ini merupakan hari kedelapan Eunha berada di rumah sakit. Hari ini juga ia menjalani terapi terakhir. Baru saja dia sampai di kamar rawat, sebuah boneka beruang besar duduk diam di sofa. "Wah!"
"Tadi ada seorang perempuan datang dan memberikan ini pada Nona Jung," ucap suster yang sedang membersihkan kamar mandi.
"Begitu, siapa namanya?" tanya Eunha penasaran.
"Untuk itu dia tidak memberitahu, dia lansung pergi setelah menaruh boneka ke sofa," jawab suster. Eunha mengayuh kursi roda menghampiri boneka, kakinya masih terlihat bengkak walau tidak separah beberapa hari lalu. Boneka beruang berwarna putih kecoklatan dengan memakai pita di telinga, "Manis sekali."
Eunha menarik pelan tangan boneka dan memeluknya erat. Dari sela pintu, seseorang perempuan melihat sambil tersenyum dan dia adalah Lia Choi.
"Maaf, aku masih terlalu takut untuk mengobrol denganmu." Dengan langkah pelan Lia meninggalkan tempat. "Cepat pulih," ucapnya di dalam hati.
***
Mobil keluarga Jeon tiba di halaman rumah, Nyonya Jeon dengan Soyeon langsung keluar dari rumah. Tuan Jeon turun dari mobil dan disusul oleh Jungkook bersama Eunha, "Aku akan membantumu berjalan." Soyeon membantu sang ayah membawa satu tas berisi perlengkapan Eunha termasuk boneka beruang besar. Ini seperti pertama kali bagi Eunha berada di rumah bertingkat dua. Dia sibuk memperhatikan jajaran foto dan benda lain di ruang tamu.
"Selamat datang, Eunha. Kau terlihat lebih sehat dari sebelumnya," kata Bibi Jeon penuh semangat.
"Iya, bi. Aku juga merasa begitu." Eunha melihat ke arah tangga dan terdapat lorong cukup panjang, terlihat handle pintu.
"Kamarmu ada di atas," kata Bibi.
"Begitu, aku bisa naik sendiri," balas Eunha dan bersiap berjalan.
"Aku akan menggendongmu," sahut Jungkook langsung.
"Hm? Ti-tidak usah, aku bisa sendiri. Lagian tangganya tidak terlalu banyak dan masih bisa aku lalui," balasnya sembari menolak.
Jungkook menatapnya serius, "Tetap saja aku harus membantu dan menggendongmu berjalan." Dengan sigap Jungkook menggendong Eunha ala bridal.
"Soyeon, bawa tas dan boneka itu ke kamar Eunha." Soyeon menuruti perintah sang kakak.
Jungkook melangkah pelan, setiap langkah yang ia lalui terasa berbeda. Bukan karena Eunha yang keberatan, tapi ini pertama kali Jungkook menggendong Eunha yang baru menuju kamar tidur. Padahal di tangga maupun lorong sudah banyak kenangan yang mereka buat.
Soyeon masuk terlebih dulu dan langsung menaruh benda yang ia bawa ke atas meja dan boneka ia taruh di sofa. "Aku duluan, kak." Dan Soyeon meninggalkan ruangan.
Jungkook mendorong pintu dengan siku kanan dan masuk ke kamar. Cahaya matahari sore menyinari kamar yang sudah satu minggu tidak ditempati.
"Ini kamarmu." Jungkook menaruh Eunha ke atas tempat tidur, "Kau bisa istirahat, jika ada perlu kau bisa memanggilku atau mengirim pesan. Kamarku ada di samping kamarmu. Mengerti?"
Eunha mengangguk mengerti. Jungkook tidak berlama-lama di kamar, dia langsung meninggalkan kamar. Eunha masih melihat isi kamar yang tersusun rapi dan bersih.
***
Dengan langkah begitu pelan dan berhati-hati Eunha menuruni anak tangga. Jungkook berdiri di anak tangga terbawah dan mengulurkan tangan kanan ke arah Eunha. Tuan Jeon bersama dengan istri menjadi deg-degan karena pemandangan pagi hari yang begitu menggemaskan. Seperti tuan putri yang turun dari tangga dan disambut oleh pangeran, itulah yang ada dalam pikiran Soyeon yang sedang meneguk susu cokelat hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
FanfictionTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha