"Dia mulai berpikir, apa dirinya pantas mencintai perempuan yang melalui banyak hal tanpa merasa takut untuk menjalani masa depan yang jauh lebih abu. Dia yang rapuh, dia yang begitu lemah, dia yang begitu merindukan teman kecil yang dia cintai.
Seperti melihat ke dalam cermin, melihat dirisendiri, merasa sedih, merasa kesal tapi dirinya tak bisa membantah rasa rinduyang tak tertahankan"
***
Secangkir kopi Tuan Choi letakkan di atas meja kerja, melihat putri tunggalnya yang tidak biasa berada di kantor.
"Sudah sangat lama kau tidak datang kemari, nak. Apa kau memerlukan sesuatu?" tanya Tuan Choi.
Lia menarik napas berat dan merasa kalau sang ayah hanya berpikir dirinya memerlukan uang dan uang.
"Ayah, ada yang ingin aku sampaikan padamu. Aku harap kau tetap tenang dan tidak marah," ucap Lia langsung. Lia beranjak, mendekati meja kerja sang ayah. Tuan Choi bertanya-tanya mengapa sang putri terlihat begitu serius di siang ini. Lia menaruh hasil USG ke atas meja kerja tanpa memberikan ekspresi wajah sedikit pun. "Itu foto cucumu." Suara datar dan terasa dingin, "Apa kau senang?"
Tuan Choi mengerutkan kening memperhatikan hasil USG yang ia lihat secara jelas.
"Kau tidak mau bertanya siapa ayah dari cucumu itu?" tanya Lia yang berusaha membuat sang ayah perlahan emosi walau dia tak mau sang ayah marah.
"Seung Cheol?" tanya ayahnya.
Lia memejamkan mata sejenak dan mengangguk tegas. Tuan Choi bungkam.
"Apa ayah sudah percaya semua ini? Aku tidak meminta banyak hal darimu. Ayah boleh membanggakan dia, tidak apa. Tapi sekarang apa ayah masih merasa bangga? Aku hanya ingin Seung Cheol bertanggung jawab atas perbuatannya padaku, ayah," jelas Lia serius.
Namun Tuan Choi tidak menginginkan hubungan melebihi kakak adik antara anak-anaknya, "Gugurkan, Lia."
Satu kata yang mengejutkan semua indra tubuh Lia, tak menyangka kalau sang ayah akan mengucapkan hal berdosa itu. "A-Apa yang ayah katakan?" Lia tidak percaya dengan yang dirinya dengar.
"Ayah akan menemanimu ke dokter kandungan dan meminta mereka untuk menggugurkan kandunganmu, itu jalan yang baik," ujar beliau.
Lia menggelengkan kepala, "Ayah dengan Seung Cheol ternyata sama saja, walau dia anak angkat tetapi dia sama sepertimu. Atau aku yang selama ini ternyata anak angkat? Kalian berdua begitu jahat padaku!"
Tuan Choi menjadi bingung, beberapa masalah sedang menimpa perusahaan dan bisnis. "Ayah tidak bisa banyak membantu atau memberikan solusi yang lebih baik. Ayah sedang bingung dengan perusahaan yang mungkin saja akan bangkrut, silakan benci ayahmu karena lebih mementinkan perusahaan dari pada dirimu. Silakan," jawab beliau sambil melihat foto lama keluarga yang melekat pada dinding.
"Ya, dengan senang hati aku membencimu, ayah! Aku benci dirimu dan Seung Cheol! Kalian berdua begitu jahat dan tidak bisa memahami kondisiku! Urusi saja perusahaan yang akan bangkrut ini!" pekik Lia yang dapat didengar oleh pegawai di luar ruangan.
Lia mengambil kembali hasil USG dan meninggalkan ruangan, dia melangkah cepat dan tak sudi berlama-lama di tempat tersebut. Walau begitu kandungannya tetap ingin dia pertahankan, karena itu adalah anaknya dari hubungan gelap dengan Seung Cheol yang begitu ia benci.
"Ibu akan tetap mempertahankanmu, nak. Ibu yakin dan percaya bisa merawat dan menjagamu. Tak apa'kan, jika kau hidup tanpa ayah?" ucapnya di dalam hati, air mata pun menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
Hayran KurguTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha