Aroma sarapan dari dapur melayang hingga memenuhi semua ruangan yang ada di rumah tanpa terkecuali. Eunha yang kini sedang menguncir rambut bergegas untuk keluar kamar karena dia sudah merasa lapar.
Ceklek.
Saat pintu kamar terbuka, dia terdiam seperti patung pakaian. Melihat seorang lelaki yang berdiri terkejut melihatnya. Keduanya saling bertatapan mata.
"Jungkook?" panggil Eunha.
"Eunha?" panggil Jungkook.
Nyonya Jeon selaku ibu Jungkook baru saja mau memanggil kedua anak muda tersebut. Beliau berdiri ditangga teratas sembari melihat keduanya.
"Kalian sudah rapi? Ayo, segera turun. Sarapan sudah siap," ucap Bibi sembari turun ke bawah. Mereka berdua masih terdiam karena mendadak bingung.
Tidak dengan Jungkook, dia hanya terkejut melihat Eunha sepagi ini. Karena biasanya mereka hanya bertemu di sekolah.
"Kau kenapa ada di sini?" tanya Eunha bingung tapi hanya diabaikan oleh Jungkook yang kemudian mendahuluinya. Eunha menyusul cepat menuju dapur.
Berbeda suasana di dapur, Tuan Jeon bersama istri sedang menyantap sarapan. Soyeon juga sama, meneguk segelas susu hangat sambil melihat sang kakak turun bersama teman perempuan.
"Selamat pagi, Kakak tampan dan cantikku!" sapa Soyeon setelah selesai menghabiskan segelas susu.
Eunha tersenyum bercampur rasa kaget melihat seluruh anggota keluarga Jungkook.
"Selamat pa-gi, Pak Kepala sekolah dan Bibi, dan juga... adik kecil."
Pak Kepala Sekolah melempar senyuman, "Cukup panggil dengan paman saja, Eunha. Perkenalkan ini Jeon Soyeon, adik perempuan Jungkook. Dia enam tahun lebih muda dari kalian."
Eunha duduk disamping Jungkook yang sejak tadi berdiam diri tanpa melihat Eunha.
"Hm, aku baru tahu kalau Jungkook memiliki adik perempuan," ucap Eunha sedikit ragu.
Bibi Jeon mengangguk, "Iya, kehadiran Soyeon seperti hadiah. Padahal kami tidak menginginkan anak lagi, tapi Soyeon bisa menemani bibi jika Jungkook sibuk." Soyeon mengangguk tegas dan merasa bangga.
"Silakan dinikmati sarapannya, nanti keburu dingin," ucap Paman sembari mengisi gelas kosong milik Eunha dengan jus jeruk.
"Aku tak menyangka bisa satu rumah dengan Jungkook," kata Eunha sembari melirik lelaki yang berada di sampingnya, "Terima kasih untuk kebaikannya Paman dan Bibi."
Tuan Jeon dengan sang istri membalas dengan senyuman.
***
Selesai sarapan dan membantu Bibi membereskan dapur. Kedua anak SMA itu pun bersiap pergi ke sekolah.
Namun sebelum mengenakan sepatu, Eunha berhasil memperhatikan foto-foto lama yang berada di lorong rumah menuju pintu terdepan.
Langkah kakinya terhenti, dengan begitu fokus ia memperhatikan setiap foto yang melekat di dinding.
"I-ini? Bukannya foto Darren?" ucapnya pelan. Lalu Eunha melihat Jungkook yang sedang mengencangkan tali sepatu.
"Apa kau kenal Darren?" tanya Eunha sambil menghampiri Jungkook yang langsung terdiam.
"Kau tahu dia dari mana? Mengapa kau bisa memiliki foto dia? Apa kalian berteman? Wajah kalian terbilang mirip," ujar Eunha langsungJungkook menelan ludahnya.
"Tunggu," ucap Eunha cepat. Ia menatap mata Jungkook, memperhatikan wajah lelaki muda yang masih berada di depannya.
"Apa Darren itu dirimu?" tambah Eunha pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
FanfictionTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha