38 - Bread kiss

2.3K 272 37
                                    

Absen dulu, kisses!


"Berlibur bersamaku." Ucap Jungkook yang penuh harapan mendengar jawaban dari Eunha.

"Kenapa kau mendadak mengajakku berlibur?" balas Eunha yang tidak percaya dengan ajakan Jungkook.

"Karena kau terlihat bosan di rumah, pergi bekerja, pulang ke rumah lalu tidur. Tidak salahnya jika kita pergi liburan beberapa hari," jelas Jungkook. Eunha masih ragu.

"Akan ada beberapa teman-temanku, jadi kau tak perlu khawatir atau merasa kesepian," tambah Jungkook.

Eunha berdeham pelan, "Aku tidak jamin mereka mau menerimaku."

Jungkook menjadi bingung mendapatkan balasan itu, "Apa maksudmu?"

Eunha menghela napas dengan sangat berat, "Kau memiliki teman-teman yang kaya, pintar, tampan serta cantik. Dibandingkan denganku." Eunha melihat dirinya di dalam cermin yang terletak dekat dengan lemari baju Jungkook. "Miskin, bodoh, jelek, dan gendut," lanjutnya dengan tatapan sedih. Jungkook menarik tangan kanannya dan memberikan pelukan.

"Jangan bandingkan dirimu dengan mereka, karena dirimu terlalu istimewa bagiku. Ada hal yang mereka tidak miliki sampai-sampai dirimu istimewa seperti mutiara," bisik Jungkook lembut, "Berhenti bersikap begitu, karena tidak ada gunanya." Pelukan menjadi renggang dan di akhiri dengan ciuman lembut.

***

Tuan Jeon menaruh sumpit di atas piring makan lalu melihat putranya, "Jadi kalian akan berlibur ke Jeju? Ayah dengar dari bibi, ada acara festival kembang api. Tapi bibi sedang berada di Jepang, kalian tidak bisa mengunjungi rumahnya."

"Iya, ayah. Aku juga sudah membaca artikel festival kembang api tersebut. Mulai besok malam, festival akan berjalan selama dua hari. Aku juga sudah memesan tiket penerbangan pagi untuk besok," jelas Jungkook lalu melirik Eunha yang hanya diam mendengar penjelasan mereka.

Bibi Jeon melihat Eunha yang kebingungan, "Kau baik-baik saja, nak? Apa kau merasa ada yang sakit?"

Eunha tersentak saat Bibi Jeon bertanya padanya, "Ah? Apa, bi? Tidak, aku baik-baik saja."

Jungkook mengusap kepala teratas Eunha tanpa rasa ragu sedikit pun di depan orang tua dan adik perempuannya, "Jika kau merasa tak enak badan, segera katakan padaku. Jadi aku bisa membatalkan tiketnya."

Eunha bergegas menggelengkan kepala berkali-kali dan menatap serius Jungkook, "Aku baik-baik saja, jangan berpikir negatif, Jungkook."

Jungkook tersenyum, "Baguslah, jadi kita bisa berlibur."

***

Pesawat sudah tiba beberapa menit yang lalu, para penumpang juga sudah diperbolehkan turun dan bersiap mengambil bagasi. Kerumunan beberapa anak muda terlihat jelas tak jauh dari tempat pengambilan bagasi.

Jungkook, Bo Gum, Taehyung, Chaeyeon, Somi, Minjoo dan Eunha.

"Ayo," ucap Somi sembari merangkul lengan Eunha, "Tak perlu merasa canggung dengan kami, Eunha."

Chaeyeon juga mengusap kepala Eunha tiba-tiba, "Kau imut juga jika diperhatikan baik-baik." Eunha tersipu malu dengan apa yang dia dengar dari teman-teman Jungkook yang tidak seperti ia pikirkan.

"Malam ini akan ada festival kembang api, aku harus berdandan secantik mungkin," ucap Minjoo sembari mendekati mereka bertiga.

"Ck! Kau itu selalu saja memikirkan berdandan, dan selalu menjadi yang terakhir," sahut Chaeyeon tak santai. Jungkook melihat Eunha yang mendadak dekat dengan teman-teman sekolahnya. Dia merasa lega karena teman-teman bisa menerima Eunha dengan baik dan diluar ekspetasinya.

***

Mereka tiba di hotel yang telah dipilih oleh Jungkook, sebuah hotel berbintang lima dengan pemandangan pantai. Eunha melihat sekitarnya karena ia baru pertama kali menginjak hotel yang mewah seperti ini. Jungkook menghampiri meja resepsionis dan yang lain menunggu di sofa lobi.

"Baik, pesanan atas nama Tuan Jeon Jungkook. Ada tiga kamar yang anda pesan semalam, ini kartu kamarnya dan tolong di tandatangani surat ini." Eunha duduk diam sambil memeluk ranselnya.

"Terima kasih, nona." Jungkook bergegas menghampiri para teman yanh merasa lelah.

"Ini, pegang kartu kalian," ucapnya sembari membagikan kartu pintu kamar. Tanpa mengucapkan sesuatu, Taehyung dan Bogum meninggalkan mereka langsung.

"Ah, terima kasih Jungkook," ucap Somi lalu mengajak kedua temannya pergi mencari kamar.

Eunha mengulurkan tangan kanannya, "Mana punyaku?" Eunha melihat sebuah kartu yang Jungkook pegang. Dengan santai ia menggandeng tangan Eunha dan menarik koper menuju kamar yang sama.

"Ma-Mau ke mana?" tanya Eunha bingung.

"Mencari kamar," singkat Jungkook terdengar santai.

"Aku bisa mencari kamarnya sendiri," balas Eunha yang berusaha merenggangkan gandengan.

"Kita satu kamar, untuk apa kau mencarinya sendiri. Kita bisa mencarinya bersama," kata Jungkook yang terdengar serius dan meyakinkan. Jungkook menekan nomor lantai pada lift, lantai sebelas. Tapi tidak dengan teman-teman lain yang kamarnya berada di lantai delapan.

***

Eunha baru saja menyelesaikan ritual mandinya, tak terlihat Jungkook di dalam kamar. Terasa sepi. Ia pun bergegas mencari pakaian yang akan ia kenakan untuk acara festival yang akan mulai dua jam lagi. Pintu kamar terbuka.

"Kau sudah selesai mandi?" Jungkook memutarkan tubuh setelah melihat Eunha yang hanya menggunakan handuk putih melingkar pada tubuh.

"Ju-Jungkook...." Eunha mematung.

"Maaf, aku tidak melihat apa-apa. Kenakan saja pakaianmu, aku keluar kamar dulu," balas Jungkook dan menutup pintu. Eunha mengelus dadanya karena hampir saja tadi itu dia menurunkan handuk.

***

Dengan gaun kasual sehari- hari yang simpel dan manis, Eunha semakin terlihat menggemaskan. Apalagi ditambah dengan riasan wajah dan kunciran rambut cepol. Mereka berjalan kaki menuju tempat festival yang tidak terlalu jauh dari hotel. Langit sore mulai berubah menjadi langit malam yang sudah dipenuhi dengan butiran bintang.

Pada pinggiran jalan juga terlihat kendaraan bermotor dua yang terparkir rapi. Kerumunan orang juga mulai terlihat, ditambah lagi dengan aroma makanan yang mengudara.

Festival kembang api ini membuat Eunha mengingat festival musim panas waktu itu. Dengan santai Jungkook menggandeng tangan kiri Eunha dan berjalan dengan langkah yang sama. Membiarkan teman-teman berjalan terlebih dahulu di depan.

"Nikmati saja liburannya," bisik Jungkook dan mempererat gandengan tangan tersebut. Eunha diam-diam tersenyum dan merasakan debaran yang semakin aneh.

***

"Ini." Chaeyeon memberikan sepotong roti berisi krim cokelat pada Jungkook, "Aku mendapatkan hukuman karena kalah bermain melempar bola bekel."

Jungkook mengelus bahu Chaeyeon dengan tujuan menenangkan Chaeyeon, "Tak masalah kalah, yang penting mendapatkan makanan gratis darimu." Jungkook tertawa. Namun hal tersebut malah membuat Eunha menjadi cemburu. Jungkook melihat Eunha berdiri tidak jauh darinya, ia pun mendekati Eunha sembari mengigit ujung roti.

Jungkook mendekatkan ujung roti ke mulut Eunha, "Makan ini." Eunha menerima suapan roti itu dan melahap pelan. Disusul oleh Jungkook yang juga melahap bagian rotinya, seakan-akan mereka menyantap stik cokelat pepero.

Jungkook menatap kedua mata indah yang Eunha miliki, perlahan kedua tangan Jungkook merangkul punggungnya dan saat itu juga kembang api bergema serta menghiasi langit malam. Perlahan roti itu habis mereka makan, semakin dekat juga bibir mereka.

[]

Jopin ♡

Fall at First Kiss : Jungkook-EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang