15 - Don't touch her

2.5K 345 31
                                    


Mereka terdiam di teras depan rumah, melihat satu sama lain. Berbeda suasana dengan ayah, ibu dan Soyeon yang mengintip dari jendela secara diam-diam namun disadari oleh Jungkook.

"Kejadian kemarin itu, maksudku, aku sengaja membiarkan mereka melihat dan menyebar foto itu," ucap Jungkook sembari merapikan dasi sekolahnya. Eunha mengerutkan kening.

"Aku ingin mereka mengetahuinya kalau kita merupakan teman," tambah Jungkook lalu menatap kedua mata Eunha. Mengunci tatapan dan gerak mulut dari gadis bertubuh mungil tersebut.

Tak banyak yang bisa Eunha katakan pada Jungkook, karena sekarang dia sedang merasakan getaran di dalam hati. Jungkook menggandeng tangannya lalu berjalan menuju mobil pribadi milik Jungkook.

Sang ayah tentu terkejut, "Ada peningkatan juga putra kita, bu." Soyeon berdeham panjang melihat momen manis di pagi hari.

"Tapi semalam aku kepikiran soal ayah Kak Eunha, sudah lama sekali dia tak kembali. Apa ayah tahu kabar terbarunya?" Tuan Jeon bersama sang istri juga baru menyadarinya, dan mereka langsung bertanya-tanya dalam hati.

"Benar juga, Soyeon. Ayah hampir melupakan dia, nanti jika ada waktu ayah akan mencari kabar Tuan Jung." Tentu Eunha juga merindukan sang ayah yang sudah lama tak terlihat.

Mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah menuju sekolah. Eunha begitu canggung saat duduk tepat di samping Jungkook.

"Ta-Tapi bagaimana dengan temanmu itu? Apa dia tidak memberikan komentar?"

Jungkook tahu apa yang Eunha maksud, "Lia, namanya Lia. Dia sempat mengirim pesan padaku, tapi aku rasa itu tidak penting." Sederhananya Lia mengirim pesan dan isi pesannya hanya menanyakan nama perempuan yang ada di dalam foto.

"Sung-Sungguh? Aku rasa ada suatu hal yang ia sampaikan padamu setelah melihat foto kita." Eunha meremas pinggiran roknya, ia merasa beban setelah foto itu tersebar.

"Kenapa? Jangan berprasangka buruk dulu tentang Lia. Kau tak pernah bertemu dengannya, berbicara saja tak pernah dengannya," sahut Jungkook yang berhasil membuat air mata membasahi pipi Eunha. Jungkook tidak sadar kalau Eunha sedang menangis, dia mengira kalau Eunha sedang flu.

"Kalau sedang tidak enak badan, katakan padaku. Jangan memaksakan diri untuk tetap beraktifitas di sekolah," ujar Jungkook.

Eunha menoleh, membiarkan Jungkook melihat dirinya yang sedang menangis, "Apa kau tidak peka? Aku sedang menangis bukan sedang sakit."

Jungkook mengerem tiba-tiba, melihat wajah yang sudah mulai memerah karena menangis.

"A-Apa yang terjadi padamu? Aku tidak melakukan apa-apa, aku berusaha bersikap baik padamu, Eunha. Lalu kenapa kau menangis?" Jungkook sebenarnya panik dan khawatir, hanya cara penyampaiannya salah dan membuat Eunha sakit hati.

"Bodoh!" Eunha keluar dari mobil dan berlari begitu saja. Melihat itu Jungkook bergegas menyusul, karena ia merasa khawatir.

"Eunha! Jung Eunha! Berhenti melangkah atau aku akan membencimu!" Secara spontan Eunha menghentikan langkahnya. Ia mengusap air mata yang berada di ujung dagu. Jungkook memutarkan tubuhnya, menyentuh kedua bahu dan mengusap air mata yang masih tersisa.

Eunha sedikit memanyunkan bibirnya, "Ka-Kau bodoh, Jungkook! Kau begitu bodoh!"

Jungkook memeluk tubuh tersebut, "Aku tak suka melihatmu menangis tiba-tiba. Air matamu terlalu berharga, Eunha." Perlahan Jungkook menggandeng tangannya dan kembali ke dalam mobil.

***

Karena sejak Eunha tahu rahasia besarnya, dia tak tahu harus melakukan apa. Maka dari itu, perlahan ia ingin membangun hubungan pertemanan dengan Eunha walau akan terasa sulit.

Fall at First Kiss : Jungkook-EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang