54 - Precious Day

1.5K 176 28
                                    

Ada ratusan juta spesies binatang di dunia ini. Ada milyaran manusia di bumi yang tidak lagi muda.
Sudah milyaran kali angin berhembus dan berganti hari.

Waktu yang tak akan pernah mungkin berjalan mundur dan itu hanya halusinasi saja, tak mungkin terjadi dan dapat digapai dengan dua tangan.

Semakin berlalu, semakin berbeda namun saat waktu di hari itu tiba dan mempertemukan diriku padamu, itu seperti keajaiban yang mustahil.

Melihatmu dalam diam dan bertanya-tanya apakah dirimu mengingatku?
Memperhatikan wajahmu yang tidak berubah sejak dulu, membandingkannya dengan diriku yang berbeda.

Apakah kau mau menerima diriku yang tak lagi sama seperti anak kecil yang kau kenal di hari itu?

Ketika perpisahan di Kota Bandung membuat dirimu menangis dan tak mau berpisah dariku, sejujurnya aku juga sama.

Aku terlalu takut dan rapuh.

Tapi setelah kita dipertemukan dan berhasil menjalani hari bersama, hadirnya dirimu ke dalam kehidupanku membawa perubahan kecil namun berharga.

Hal-hal yang terjadi antara kau dan aku, memang tidak banyak yang manis. Tapi semua itu ingin aku ceritakan pada anak dan cucu kita dimasa mendatang.

Duduk bersama di teras sembari mengagumi indahnya senja.

Untuk pengantin wanitaku, dari lubuk hati terdalam ingin aku sampaikan sebanyak-banyaknya bahwa aku begitu ingin menghabiskan waktu sampai tua dan menutup mata dalam pelukan hangatmu.

Aku mencintaimu, Eunha.

***


Cahaya matahari terlalu bersahabat dengan cuaca yang diharapkan oleh keluarga besar. Semua anggota keluarga sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Para petugas gedung juga sedang mengecek dan menyiapkan perlengkapan yang masih kurang. Dipisah dengan dua kamar yang berukuran cukup luas, sepasang calon pengantin muda itu masih bersiap-siap dengan kostum yang sudah mereka tetapkan.

Balutan gaun putih dengan tiara yang berkelap-kelip serta rambut yang dikuncir satu kebawah dan ditutupi dengan kain putih tipis transparan, tak lupa juga sebuket bunga ia pegang erat. Perempuan bertubuh mungil itu terlihat begitu sempurna seperti Putri dalam kisah dongeng.

Jung Eunha, kalau hari ini dia akan memiliki status sah menjadi istri Jeon Jungkook.

***

Sebelum acara dimulai sudah banyak tamu undangan yang hadir dan duduk di tempat yang telah disediakan. Terlihat pria bertubuh tinggi dengan balutan pakaian formal dan rapi.

"Jeon Wonwoo?"

"Lee Gahyeon?"

Keduanya saling membungkuk sejenak dan sudah lama tidak berjumpa. Tapi setelah itu keduanya mendadak canggung.

"Aku tidak menyangka kau bisa hadir di acara pernikahan Jungkook dan Eunha." Perkataan Gahyeon tidak menyinggung persaan Wonwoo.

"Kenapa? Apa kau berpikir aku akan merusak hari pernikahan mereka?" tanya Wonwoo sembari memasukkan salah satu tangan ke dalam saku celana.

"Bukan itu maksudku, jangan berpikir negatif dulu," jawab Gahyeon lalu merapikan kunciran rambutnya.

Wonwoo menjadi terkesima melihat Gahyeon yang merapikan rambut tepat di hadapannya.

"Mereka mengirimkan undangan padamu?" tanya Gahyeon yang berhasil membuat Wonwoo terkejut.

"Ya? Apa yang kau tanyakan?" tanya Wonwoo yang berusaha rileks.

Fall at First Kiss : Jungkook-EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang