Tercipta senyuman tipis dari Jungkook yang beberapa jam lalu baru sadar. Kondisi sedikit membaik walau masih harus menjalani proses terapi.Dia melangkah sambil mendorong tiang infus menuju Eunha yang tidur di sofa. Hanya ada mereka berdua di dalam kamar tersebut.
Jungkook menyentuh pipi kanan Eunha menggunakan punggung telapak tangannya, "Putri tidur, bangun." Eunha bergerak setelah merasakan seseorang mengguncang wajahnya.
"Apa? Ada apa?" Eunha merasa terganggu dan membuka kedua matanya langsung. Ia pun memandang wajah Jungkook yang cukup dekat dengan wajahnya.
Eunha terkejut dan beranjak karena gugup. Jungkook melihat wajah Eunha yang masih pucat, ia pun menyentuh kening, "Kau demam karena diriku?"
Eunha diam.
Jungkook mengelus kepalanya seperti mengelus kepala anjing, "Jangan diam, aku tidak suka jika kau hanya diam." Dia pun menjauhi Eunha lalu duduk di atas ranjang rawatnya. Eunha melihat Jungkook yang duduk sembari menggerakkan kedua kaki.
"Tidak juga, aku demam karena kelelahan saja. Tidak ada hubungannya denganmu," balas Eunha dan berdiri, "Bagaimana keadaanmu? Sudah merasa lebih baik?"
"Seperti yang kau lihat, cukup baik. Tidak perlu terlalu khawatir, aku kuat kok." Jungkook melihat pakaian pasien yang Eunha kenakan, ukurannya tidak pas dan membuat Eunha terlihat lucu.
"Kenapa kau tersenyum?" Eunha memperhatikan pakaian dan sandal yang ia pakai, "Apa ada sesuatu?"
Jungkook menggelengkan kepala, "Tidak, bukan hal penting. Kemarilah." Jungkook menggerakkan jemari dengan maksud menyuruh Eunha mendekat Eunha pun menurutinya.
"Apa Soyeon menceritakan sesuatu padamu?" tanya Jungkook saat Eunha sudah berada di depannya.
Eunha berpikir sejenak, "Aku rasa... tidak ada. Aku tidak begitu ingat selama sakit."
Jungkook mengangguk beberapa kali, dengan santai ia menarik tangan kanan Eunha sampai membuat pemilik tangan itu terduduk di atas pangkuannya. Jungkook mendekatkan dagunya ke atas bahu dan salah satu tangan memeluk punggung Eunha.
"Ka-Kau kenapa lagi?" tanya Eunha gugup. Jungkook berdeham, mata sendunya mulai terlihat.
"Eunha." Panggilan lembut yang mengageti semua indra pada tubuh pemilik nama.
"Apa ada hal yang ingin kau tanyakan atau sampaikan padaku?" tanya Jungkook pelan.
Eunha menelan ludah, "Hm, ada."
"Apa? Katakan saja," balas Jungkook penasaran, dia mempererat pelukan itu.
"Aku masih bingung, dengan pertanyaanmu waktu itu. Apa kau bisa menjelaskannya padaku?" tanya Eunha, kedua tangannya berada didada bidang Jungkook.
"Kenapa kau bisa bingung, aku hanya bertanya padamu 'Maukah kau menjadi teman hidupku?'. Dari sisi mananya kau bingung?" balas Jungkook dengan suara begitu pelan.
Eunha berdeham, "Hm, aku... ragu padamu, Jungkook. Aku sempat berpikir, apa karena kau sakit makanya kau bersikap manis dan baik padaku. Atau sedang memanfaatkanku lagi? Aku berusaha berpikir positif dan mungkin jika memang benar kau hanya memanfaatkanku, aku rela menerima kebenaran itu."
Deg! Jungkook merenggangkan pelukan dan melihat wajah Eunha yang tertutupi rambut.
"Kau ragu karena sebelumnya aku sudah terlalu menyakitimu dan... aku minta maaf."
Eunha sedikit menunduk, dan Jungkook mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Eunha, "Aku ingin memilikimu untuk jangka waktu yang panjang." Seluruh bulu kuduk Eunha merinding mendengar ucapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
FanfictionTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha