Eunha menguncir rambutnya, terdengar seseorang mengetuk pintu kamar. Itu bukan Jungkook, dan memang benar kalau itu bukan laki-laki berhati es batu.
"Kak, apa kau sudah merasa lebih baik? Kami menunggumu di ruang makan."
Eunha menghela napas lalu bergegas meninggalkan kamar tidurnya. Soyeon yang masih berada di depan dan menunggu Kakak perempuan yang ia sukai itu.
"Maaf, apa kau sudah lama di sini?"
Soyeon merangkul lengan Eunha, "Belum, ayo, aku sudah lama ingin sarapan bersamamu." Mendengar itu membuat perasaan Eunha sedikit lebih lega, walau Jungkook bersikap dingin tapi masih ada adik perempuan yang ceria.
Jungkook melihat ke tangga teratas, kedua perempuan itu perlahan turun. Nyonya Jeon tersenyum melihat wajah manis Eunha, karena sebelumnya Eunha terlihat begitu pucat.
"Jungkook akan mengantarmu ke sekolah, hari ini dia absen tidak bisa masuk sekolah," ucap Tuan Jeon selaku Kepala Sekolah.
"Be-Begitu, baiklah," balas Eunha yang sebenarnya terkejut. Dia melihat wajah Jungkook yang tak ada ekspresi sedikit pun, "Maaf kalau aku selalu merepotkanmu." Kedua orang dewasa bersama adik perempuan melihat kedua murid SMA tersebut.
Eunha menampilkan raut wajah sedihnya, berbeda dengan Jungkook yang langsung mengalihkan tatapannya.
"Aku tidak berselera, aku menunggumu di teras depan," sahut Jungkook santai. Eunha menelan ludah setelah itu, dia menghela napas dan memilih bersikap seperti biasa.
Jungkook membuka ponsel saat berada di teras rumah, pesan baru masuk.
Oppa, jika ada waktu ayo kita ketemuan.
Tercipta sebuah senyuman pada wajah Jungkook. Tapi jika dia teringat dengan Eunha, senyuman itu luntur.
***
Selesai dari jadwal pemotretan yang padat, Jungkook bisa mengambil jam istirahat selama dua jam. Dia meminta izin pada manager untuk pergi jalan sebentar.
"Jangan sampai telat, nanti aku repot harus mencarimu," ucap manager sembari membuka bungkusan burger.
***
Tiba di kafe yang tak jauh dari studio pemotretannya, Jungkook sudah ditunggu oleh seorang teman perempuannya.
"Oppa, aku di sini!" Perempuan itu melambaikan tangan. Jungkook juga membalas lambaian tangan tersebut dan bergegas menghampirinya, "Apa aku terlambat? Maaf, jadwalku padat akhir-akhir ini."
"Ah, tidak apa-apa. Aku saja mencuri waktu untuk keluar dari asrama. Bagaimana kabarmu?" tanya perempuan yang satu tahun lebih muda dari Jungkook.
"Seperti yang kau lihat, Lia. Aku baik-baik saja kok."
Perempuan bernama Lia Choi itu melempar senyuman, "Kata orang jangan melihat orang dari covernya saja. Luarnya memang baik tapi belum tentu dengan kondisi perasaannya."
Jungkook setuju dengan ucapan Lia, "Itu kau tahu maksudnya."
Lia menggelengkan kepala, "Ada-ada saja, kau mau pesan apa? Biar aku yang mentraktirmu."
Jungkook tersenyum senang, "Sungguh? Wah, hari ini aku sedang beruntung."
"Cih! Jangan memesan terlalu banyak," sahut Lia sambil tertawa. Tidak Jungkook sadari, kalau terdapat beberapa penggemarnya berada di kafe itu dan sedang sibuk memfotonya. Keduanya terlihat akrab.
***
Ting!
Notifikasi masuk ke semua ponsel penggemar Jungkook di sekolah. Dengan kompak mereka langsung membuka grup dan melihat pesan baru. Terlihat dua buah foto Jungkook bersama perempuan di kafe. Mereka tentu terkejut dan tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall at First Kiss : Jungkook-Eunha
Hayran KurguTapi jarak diantara kita seperti bumi dan langit. Aku selalu ingin disisimu, selamanya. Date : 28-06-2019 Finish : 10-02-2020 Project 2019 cr. Jovinka_Agatha