Enjoy this special chapter for you, Jally Lovers❣️
Tak terasa Jimin dan juga Valerie telah menghabiskan cuti satu bulan mereka untuk berbulan madu. Kini sudah saatnya mereka kembali ke Korea Selatan.
Jimin memandangi Valerie yang tertidur pulas di sebelahnya. Ia menyikirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik istrinya tersebut dan melepaskan sabuk pengaman pada tubuh Valerie sebelum menyuruh supirnya untuk turun memindahkan semua koper dari bagasi.
"Bangun, sayang.." ucap Jimin lembut sambil mencium pipi Valerie berharap wanitanya itu cepat terbangun.
Namun Valerie tetap di dalam tidurnya, Jimin gemas dengan istrinya yang tak kunjung bangun. Mungkin istrinya masih lelah akibat penerbangan yang sangat lama.
Jangan panggil Hwang Jimin jika tidak mempunyai 1001 cara untuk membangunkan istrinya. Pikiran jahil sudah melintas dipikirannya. Ia mendaratkan bibirnya di atas bibir Valerie dan segera melumat bibir istrinya tersebut. Meski tahu tidak akan mendapat balasan, Jimin tetap melancarkan aksinya. Dengan gemas, Jimin menggigit bibir bawah Valerie pelan dan ternyata mampu membuat Valerie terbangun.
Masih belum sepenuhnya sadar, Valerie dikejutkan oleh wajah Jimin yang tepat berada di depannya dengan mata terpejam, juga melumat bibir bawahnya. Ia mendorong pundak Jimin pelan namun Jimin tidak goyah sedikit pun, melainkan semakin menekan tengkuk Valerie. Membuat ciuman mereka semakin dalam, akhirnya Valerie membalas ciuman Jimin karena dengan nakalnya Jimin menyesap kuat lidah Valerie, membuat dirinya hilang akal.
Jimin yang merasa disambut pun makin membelitkan lidah pada lidah Valerie, berperang di dalam sana hingga menimbulkan suara decapan. Saling menukar saliva satu sama lain tanpa ada rasa jijik.
Sadar pasokan oksigen Valerie semakin menipis, Jimin melepaskan ciumanan panasnya dan beralih menatap Valerie yang terengah.
"Itu satu-satunya cara ampuh untuk membangunkan puteri tidur," kata Jimin sambil terkekeh.
Valerie enggan menyahut, ia mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil, kini ia baru sadar mobil yang ditumpanginya sudah terparkir aman di sebuah halaman luas.
Pandangannya beralih ke Jimin yang tengah senyum lebar kepadanya, "kita dimana?" Pertanyaan dari Valerie tak di jawab Jimin melainkan pria tersebut keluar mobil dan menarik lengan Valerie pelan untuk keluar.
Dengan pandangan bingung, Valerie hanya mengikuti Jimin yang menarik tangannya memasuki pekarangan luas hingga terdapat sebuah rumah mewah dengan dinding yang menjulang tinggi.
"Kita ke rumah rekan kerjamu?" Tanya Valerie polos sambil melirik Jimin. Ia semakin bingung ketika Jimin menggelengkan kepalanya.
Jimin mendorong pintu utama yang besar dengan kuat dan membawa Valerie masuk ke dalam rumah tersebut.
Baru saja masuk, rahang Valerie seperti ingin jatuh ke lantai yang terlapis marmer ini karena matanya disuguhkan oleh ruang tamu yang sangat luas dengan interior mewah. "Woahhh!" Pekik Valerie dengan mata membulat.
"Kau suka?"
Valerie segera menolehkan kepalanya melihat Jimin dan menganggukkan kepalanya, "siapa pun yang mempunyai rumah ini pasti akan selalu betah!" Jujurnya.
Jimin tersenyum bahagia mendengar jawaban Valerie, "jika begitu bagus, berarti kau akan betah." Dengan tangannya yang bergerak naik turun di punggung Valerie.
"M-maksudmu?"
Tangan kanan Jimin merengkuh pinggang Valerie agar semakin dekat dengannya, sementara tangan kirinya membelai lembut pipi istrinya itu sambil tersenyum yang mampu membuat Vally betah menatapnya, "ini rumahku, ah, tidak. Rumah kita, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECTED [end]
Fanfiction[BOOK I] [COMPLETED] Valerie Johnson, wanita kelahiran Indonesia yang berusaha hidup mandiri di negeri ginseng, yakni Korea Selatan. Beberapa tahun mengenyam pendidikan di salah satu universitas ternama disana membuatnya lupa dengan tanah kelahirann...