Aku merapikan barang-barang di atas meja kantorku dan memasukkannya ke dalam tas. Baru pukul jam 1 siang, tapi semua pekerjaan ku sudah selesai. Syukurlah.
Oh, ya sekarang menjadi hari ke-3 Jiya menginap di rumah Jungkook. Jiya sempat bingung kenapa daddynyaㅡJimin mengijinkan, padahal Jiya tahu betul bahwa Jimin sangat tidak suka Jiya dekat dengan orang selain keluarga, seperti kakek dan neneknya.
Namun, Jimin mempunyai alasan yang baik kenapa ia mengijinkan. Jungkook itu adalah sahabat dekat Jimin, katanya.
Kami memang belum memberi tahu Jiya dan sekarang ini Jungkook hanya ingin bersama anaknya beberapa waktu hingga ia memutuskan akan mengambil Jiya dari Jimin atau tidak. Semoga saja Jimin akan siap dengan semua keputusan Jungkook.
Kulangkahkan kakiku keluar dari gedung kantorku dan segera menuju mobil yang di dalamnya sudah ada Pak Shin.
"Selamat siang, Nona."
Aku tersenyum, "siang, Pak. Tolong antar aku ke supermarket, ya." Pintaku. Ia mengangguk dan menyalakan mesin mobil lalu mengendarainya dengan kecepatan sedang.
Membuat makanan dan kue untuk dinner kali ini adalah ide yang bagus. Aku akan membuat makanan kesukaan Jimin dan kue sebagai dessert.
Jimin selalu memikirkan Jiya yang menginap dengan Jungkook. Ini pertama kalinya untuk Jimin tidak bersama Jiya, jadi sangat berat untuknya. Aku akan membuat makanan kesukaannya selezat mungkin. Membuat malam ini indah dan berkesan.
Sebelum masuk ke dalam supermarket, ku sempatkan untuk mengirim pesan untuk Jimin.
Me
Aku berada di supermarket untuk membeli bahan makanan. Dinner kali ini aku akan memasakkan makanan kesukaanmu, jadi pulang lah lebih cepat!
Setelah sudah, aku segera masuk ke dalam supermarket. Pertama, aku akan membeli daging. Lalu mencari bahan untuk kue.
*
Untuk beberapa jam aku bergelut di dalam dapur mewah nan luas milik Jimin, tak lupa juga dengan celemek yang melekat pada tubuhku. Aku sangat senang peralatan masak disini sangat lengkap jadi mempermudah kegiatan masak-memasak ku.
Memang dari SMA dulu, aku sangat gemar memasak, terlebih urusan kue. Menurutku, berada di dapur berjam-jam untuk membuat sebuah hidangan adalah kegiatan yang menyenangkan. Apalagi, ketika orang lain yang memakan hasil jerih payahku itu memberi pujian. Hatiku akan sangat senang.
Aku juga sering bereksperimen dalam membuat kue, contohnya kue yang tengah ku buat sekarang. Kue ini spesial untuk Jimin. Aku harap ia menyukai kue yang ku buat dengan cinta ini.
Langkah terakhir adalah menambahkan beberapa choco chip dan kacang almond di atasnya. Lalu kumasukkan kue yang sudah jadi ini ke dalam kulkas untuk di dinginkan.
Semua masakan sudah selesai! Sekarang waktunya mandi. Jimin bilang akan pulang sekitar pukul 6, berarti aku memiliki waktu satu jam untuk bersiap-siap. Beberapa pelayan juga sudah menyiapkan meja yang berada di backyard untuk ditata sedemikian rupa dan jangan lupa juga lilin yang menyala diletakkan di atas meja.
Malam ini giliranku untuk memberi sesuatu yang romantis untuk Jimin, mengingat ia selalu memberikan ku kejutan yang tak pernah ku duga.
Selesai mandi, aku memoles wajahku senatural mungkin dengan makeup dan memakai simple white dress. Tinggal 15 menit lagi untuk Jimin pulang.
Aku sudah duduk rapi di meja yang sudah di tata rapi dengan hidangan yang sudah ku buat tadi.
Ada bulgogi dan yangnyeom. Makanan kesukaan Jimin. Tak ketinggalan, ada red wine juga. Jangan lupakan kue yang dibuat khusus untuk Jimin, yaitu autumn ombre cake. Sebuah kue bertumpuk, di dalamnya terdiri dari lapisan chocolate hazelnut cake dan vanilla cake.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECTED [end]
Fiksi Penggemar[BOOK I] [COMPLETED] Valerie Johnson, wanita kelahiran Indonesia yang berusaha hidup mandiri di negeri ginseng, yakni Korea Selatan. Beberapa tahun mengenyam pendidikan di salah satu universitas ternama disana membuatnya lupa dengan tanah kelahirann...