Senja sedang jalan di koridor kelas. Sambil bersenandung kecil, Senja tiba - tiba sangat bahagia, entah, Senja pun tidak tahu kenapa.
Saat Senja sedang berjalan, Senja menabrak bidang seseorang. Senja meringis kesakitan. Di bukanya mata perlahan. Sosok Daren ada di depannya.
"Da-Daren? Ngapain?" Tanya Senja bingung.
"Enggak ngapain - ngapain. Lo kayanya lagi seneng banget ya?" Tanya Daren penasaran.
Senja yang sangat antusias pun langsung mengangguk cepat. "Iya, gue seneng banget!"
"Kakel baru?" Tanya Daren.
"Hah?" Senja tak paham.
"Lo naksir sama dia?" Ucap Daren dengan nada tak suka. Entah mengapa, saat Daren melihat kedekatan Senja dengan Garent, ada terbesit amarah sedikit.
Sontak Senja tertawa. Daren bungkam melihat Senja tertawa sebahagia itu. Cantik. Gumam Daren dalam hati. "Haduh! Daren itu tuh sepupu gue dari Spanyol! Gimana sih?"
Daren mengerutkan dahinya. "Oh, sepupu lo." Ada sedikit kelegaan di hati Daren.
"Emangnya kenapa Lo nanyain dia?" Tanya Senja.
Daren jadi salah tingkah. "Enggak, enggak papa! Yuk ke kelas bareng" ajak Daren mengalihkan pembicaraan.
Senja setuju. Mereka berjalan sambil bercanda ria. Tanpa mereka sadari, Cinta melihat itu terukir di bibirnya senyuman, melihat Senja yang bahagia. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, karena tiba - tiba saja Bunga datang sambil memeluk Daren dari belakang.
"Hai Daren,"
Anehnya, Daren sama sekali tidak menolak. Senja melihat itu sangat perih. Akhirnya senja melepaskan tangan yang di genggam oleh Daren dan berusaha berjalan lebih cepat.
Saat Senja ingin berjalan, tiba - tiba ada sebuah cekalan terasa di tangan Daren. Daren menatap Senja datar seolah berbicara. ' diem di samping gue! '
Senja menghela nafasnya panjang. Ayolah Daren! Tadi kau memberi Senja harapan. Memberi kebahagiaan yang Senja inginkan. Tapi tiba - tiba, harapan yang Senja dapatkan hanya sekejap saja. Senja lelah.
Cinta yang melihat itu pun kesal. Tapi dirinya sedang berbicara dengan Pak Agus. Cinta yakin Senja wanita kuat.
***
Saat sampai di kelas, Senja mengeluarkan earphone-nya dan mendengarkan lagu favoritnya.🎶Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu
Dalam hidupmu🎶Mungkin ini memang jalan yang Senja dapat. Senja ikhlas. Asal apapun walau hanya melihat Daren bahagia. Walupun dengan wanita lain. Senja ikhlas.
🎶Telah lama ku pendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku
Mencintaimu pun adalah bahagia untukku
Bahagia untukku🎶Senja telah lama memendam perasaannya. Senja telah lama menunggu Darennya. Walau hanya Senja yang mencintai Daren. Senja bahagia.
🎶Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga hujung waktuku
Dan berharap rasa ini 'kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja🎶Senja ingin Daren tahu. Senja sudah lelah. Senja ingin Daren tahu. Bahwa Senja menunggunya telah lama. Senja berharap Daren memiliki perasaan yang sama. Senja ingin bahagia bersama Daren walau hanya sekejap.
Lagu 'cinta dalam hati' telah Senja dengar. Tak terasa air mata yang mengalir di pipi Senja. Senja berharap semoga kedepannya Daren akan mengetahui perasaan Senja yang nyata.
"Senja," panggil Cinta, membuat Senja yang menangis langsung menoleh. "Why are you cry?"
"It's okay, gue hanya mendalami lagu ini," jawab Senja.
Cinta menatap Senja sendu. "Apa yang Lo rasain?" Tanya Cinta.
Pada saat seperti ini Cinta tau segala yang dialami Senja. Senja tidak dapat berbohong pada Cinta. Senja menghela nafasnya sebentar. "Lo tau? Sekarang yang gue rasain itu sedih Cint, mungkin Lo akan berfikir gue alay or something that's like, sekarang yang gue rasain. Pertama, gue rindu bunda dan ayah gue-" senja menjeda sebentar ucapannya. Kemudian Senja mengerjapkan matanya sebentar. "Kedua, you know-lah, entah kenapa gue bisa jatuh cinta sama dia? Gue udah di butakan oleh Cinta gue, Cint," jelas Senja.
"Oke, gue terima penjelasan Lo. Gue maklumi penjelasan Lo yang pertama, karena emang wajar seorang anak rindu sama orangtuanya. Tapi apa Lo sadar dengan penjelasan kedua?"
"Sadar? Sadar apa?" Tanya Senja tidak paham.
Cinta menghela nafasnya pelan. "Iya. Lo menjelaskan seolah - olah Lo itu menjatuhkan harga diri Lo sebagai wanita Senja,"
"Menjatuhkan harga diri gue? Apaan sih?"
"Iya, Lo tau kalo Lo itu udah dibutakan sama cinta, dengan terobsesi sama Si Daren."
Senja mengangguk, mengiyakan. "Iya gue salah Cint,"
"Udah Lo gak boleh sedih terus," ucap Cinta.
Senja diam menatap papan di depannya. Tiba - tiba, ponsel senja berbunyi. Senja terkejut, Albert-ayahnya menelfon. Ah! Senja senang sekali.
"Hallo ya? Ayah senja rindu!"
Terdengar Albert tertawa. "Hai Senja anak ayah yang cantik, ayah mau ngasih kabar gembira nih,"
"Hah? Kabar apa yah?"
"Jadi ... Bundamu sudah sadar sayang!"
Senja hampir menjatuhkan tubuhnya, jika tidak di tahan oleh Cinta. Senja tersenyum penuh arti. "Ayah gak bohong kan? Ayah gak Frank aku kan?"
"Enggak sayang, bundamu sudah sadar dua hari yang lalu, tapi ayah tidak sempat mengabarimu, karena ponsel ayah tertinggal."
"Jadi, ayah kapan pulang?"
"Secepatnya sayang, daa"
Sambungan di putus oleh Albert, Senja menangis di pelukan Cinta, Cinta bertanya - tanya, ada apa ini? "Ayah lo ngomong apa?"
"Cinta! Bunda gue udah sadar!"
"Hah? Serius?! Alhamdullilah"
Senja tersenyum bahagia. Sangat! Sangat bahagia. Kabar ini akan di beritahukan kepada Garent.
***
Sepulang sekolah Senja ingin menunggu Garent dan pulang bersama. Senja akan memberi tahukan kabar bundanya."Bang, pulang bareng ya?" Tanya Senja.
Garent hanya geleng - geleng kepala saja. "Iya - iya,"
Senja senang. "Bang, bunda udah sadar,"
"Hah? Serius?"
Senja mengangguk. "Senjaaa Seneng banget!"
Garent tersenyum simpul pada Senja. Garent senang melihat adik sepupunya bahagia itu.
***
Happy Reading💕
Kira - kira mana nih yang menurut kamu cocok?
Senja//Daren
Bunga//Daren
Jangan lupa vote dan komen ya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Teen Fiction[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...