20'Sebuah Masalah

311 18 0
                                    

Jangan lupa baca terus
"Senja"

***

Seharusnya aku sadar. Bahwa tak ada yang kau sebut namanya selain dia.

Senja kini tengah bersiap - siap berangkat ke sekolah bersama Cinta. Senja hari ini di izinkan oleh ayahnya membawa mobil, dikarenakan cuacanya kini tengah tak sehat. Jadi mau tak mau, Senja harus membawa mobil. "Lo bawa mobil Nja?" Tanya Cinta yang tengah melahap roti.

"Hm,"

"Serius lo bisa bawaa mobill??!" Tanya Cinta heboh.

Senja menghela nafasnya. "Iya Cinta gue bisa ... Emangnya kenapa?"

"Lo udah punya SIM-nya emang?"

"Beloommm, Hehe"

"Tuhh kan! Gue takut kena tilang ah!" Ujar Cinta bete.

"Yaelahh! Santuyy aja kali! Gue tau jalan yang cepet dan gak akan ada polisi!" Ucap Senja yakin.

Cinta menghela nafasnya pelan. "Iya-iya terserah lo deh!"

Setelah semua siap dan mereka telah selesai sarapan, akhirnya kedunya memutuskan berangkat ke sekolah. Di mobil Cinta sedang sibuk mencari lagu - lagu yang menerut ia enak di dengar. Senja dibuat pusing oleh tingkah Cinta. "Ngapain sih lo Cint? Rusak mobil gue!" Rutuk Senja kepada Cinta.

"Ish! Nih lagu - lagu Bunda lo kok alay - alay semua sih Nja?"

"Ya mana gue tahu lah! Pasang pake bluetooth aja sih! Denger dari ponsel lo"

Tak terasa oleh keduanya. Setelah sampai di parkiran SMA Nusa Bakti, Senja dan Cinta sedang memperhatikan kedua pasangan yang berdebat. Senja dan Cinta lebih tak mempedulikan apa yang diucap mereka, sudah bukan urusan mereka lagi.

"Jujur sama gue Bunga! Lo kemarin jalan sama siapa?" Tanya Daren.

Bunga yang ditanya seperti itu seperti gugup tk tahu harus menjawab apa. "A-aku gak keluar sama siapa - siapa Ren!" Alibi Bunga.

"Gak usah Bohong! Gue lihat kebohongan dimata lo!"

"Aku gak keluar sama siapa - siapa ren!"

Daren membuang nafasnya gusar. Ia sudah berada di titik emosi. "Jangan pernah bikin alasan yang enggak - enggak Bung! Kalo lo sendiri yang buat ulah!"

Setelah mengucapkan itu. Daren pergi meninggalkan Bunga yang masih syok di tempat. Bunga heran, setahunya snap yang dirinya buat telah mem-private Daren. Bagaimana bisa? Hanya satu yang ada di benak Bunga. Senja.

Hanya Senja yang tahu ia jalan bersama lelaki lain. Tak salah lagi. Dengan wajah yang seram, Bunga menghampiri kelas Senja yang kebetulan tak ada Daren. "MANA CEWEK GATEL?!"

Senja dan Rere yang sedang asik berbincang terkejut dengan teriakkan milik Bunga. "Ehh! Apa - apaan lo masuk kelas orang gak salam dulu asal nyelonong aja ya?" Ujar Surya, teman sekelas Senja.

"Gue gak ada urusan sama lo ya!" Ucap Bunga. "Gue ada urusan sama si cewek gatel!" Tunjuk Bunga kepada Senja.

Aliran emosi yang mengalir di tubuh Rere, ia langsung menggebrak meja. "Apaan lo Bunga! Ngapain nyari Senja! Mau saingan lagi lo sama dia?! Udah deh! Lo kalo saingan sama Senja pasti bakalan kalah! Secara Senja anaknya Rajin, pinter, cantik lagi! Gak kaya lo! Untung - untunng Daren mau sama lo!"

Seketika anak kelas XI IPA 2 mentertawakan Bunga. "BERISIK! GUE CUMA MAU KASIH PERHITUNGN SAMA TEMEN - TEMEN LO SI SENJA! JADI GUE GAK ADA URUSAN SAMA KALIAN!"

Kemudian Bunga menarik lengan Senja menuju luar kelas. Banyak yang memperhatikan keduanya. "Jujur sama gue! Lo kan yang kasih tahu Daren soal gue keluar sama yang lain?!"

SENJA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang