19'Kacau

332 26 0
                                    

Jangan lupa untuk baca
"Senja"

***
Rasa sesal yang pernah aku alami tidak akan bisa membuat semuanya berubah.

Setiap orang pasti sesekali merasakan fase yang kacau. Sekarang itu yang di rasakan Daren. Daren masih beradu pikirannya dengan ucapan Cinta. Daren masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Cinta. Tapi yang di katakan Cinta ada benarnya. Mungkin kan, jika Senja menyukai dirinya? Manusiawi jika seseorang menyukai lawan jenisnya.

Tapi yang dirasakan Daren kali ini sangat berbeda. Ada perasaan yang aneh ketika mengetahui semuanya. Tapi Daren, bukanlah tipe lelaki brengsek yang akan menduakan kekasihnya saat ini.

Sekarang, Bunga-lah yang akan menjadi prioritas Daren. Jadi, Daren tidak memusingkan hal - hal tentang Senja terlebih dahulu.

"Bang Daren!" Teriak Tania di dalam kamar Daren.

"Apaan?"

"Anter gue yu?" Pinta Tania memelas.

Daren berdecak malas. "Kemana sih?! Males ah! Panas!"

Tania mengerucutkan bibirnya maju. "Tuh! Kalo sama Bunga aja mau lo!"

"Kakak Bunga! Gak sopan banget sih lo!" Koreksi Daren.

"Bodo! Cepetan ih!"

Daren berdecak. "Mau kemana sih emangnya?"

"Ihh! Baru ada terbitan novel bagus! Anter gue ke toko buku!" Ucap Tania merengek - rengek.

"Males gue! Lo kalo milih buku ngelamain!"

Tania mengerucutkan bibirnya. "MAMA! BANG DAREN GAK MAU ANTER AKU MA!", Teriak Tania mengadu kepada Miranda.

Daren membulatkan matanya. "Lo ngapain ngadu ke mama?"

"Bodo! MAMA INI MAH BANG DARENNYA MALAH MAU PACARAN!"

Tak lama dari itu, Miranda datang sambil menunjukkan wajah tak paham. "Kenapa sih? Ribut Mulu kalian?"

"Ini ma, bang Daren gak mau anter Tania ke toko Buku," Adu Tania.

Miranda menghela nafasnya. "Bang, ayo anter adeknya sana, dari pada berisik"

Dengan keterpaksaan, Daren akhirnya mau menuruti keinginan Tania. Sebenarnya dirinya juga agak suntuk jika di rumah saja. Yasudah, hitung - hitung refersing.

Setelah sampai di toko buku, Daren melihat Senja sedang bersama Cinta di sana. Sepertinya Cinta menyuruh Senja untuk menyusul. "Ayoo bang!"

"Ck! Iya-iya sabar napa?"

Tania dengan mata berbinarnya memilih buku yang diinginkan. Daren yang mulai bosan memilih duduk di tempat yang disediakan. Daren menatap Senja diam - diam. Senja memang wanita yang sangat cantik.

"Cantik" Gumam Daren.

Daren menggelengkan kepalanya. "Ngomong apa gue?"

Jauh dari tempat Daren dan Tania. Senja dan Cinta justru sibuk mencari buku - buku terbitan terbaru. Senja sebenarnya sedang rebahan di kasurnya. Tapi Cinta menelfonnya dan mengajak dirinya ke toko Buku. Jika sudah Toko Buku, Senja tidak bisa menolak. "Anjir! Mana katanya ada buku bagus! Gue udah punya semua ini Cint!" Kesal Senja.

SENJA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang