Baca terus cerita "Senja"
•••
Nyatanya memang bukan aku pemenangnya.•••
Bacanya pelan - pelan. Coba resapin ke hati kalian. Dan maaf kalo aku jarang banget update karena sibuk:)Malam ini Senja telah berdandan rapih dengan balutan Dress hitamnya, ditambah dengan hiasan bintang - bintang yang menambah kesan mencerahkan warna gelap tersebut. Rambut yang sengaja ia uraikan dan kemudian make up yang tidak terlalu berlebihan, hanya sekadar wajahnya tidak terlihat pucat. Malam ini Senja terlihat sangat anggun sekali.
Ia terus menatap cermin di hadapannya saat ini, senyum di wajahnya terus tercetak saat ini. "Gue harus percaya diri! Senja lo bisa!"
Tiba - tiba suara gedoran yang berasal dari pintu kamarnya berhasil membuat Senja berdecak, siapa lagi pelakunya selain Salma. "SENJA! INI FAJAR UDAH DI SINI?!"
Senja menghela nafasnya kasar. "Iya sebentar!" Jawab Senja tak kalah kencangnya.
Setelah Salma usai menggedor - gedor kamar Senja. Ia turun ke bahwa dan menghampiri Fajar yang tengah bermain ponselnya. "Woiii! Main Hp aja kau!"
Fajar menutup telinganya sebelah Karena teriakkan milik Salma. "Astaga! Berisik tau gak?!"
Salma langsung menjiwir telinga Fajar. "Berani sekali kamu membentak kakak?!"
Fajar meringis kesakitan dan meminta ampun agar Salma melepaskan jiwirannya. "Aw ... Sakit kak! Lepas kan!"
Salma terbahak setelah melepaskan jiwirannya, ia terbahak karena melihat wajah Fajar yang sudah merah padam. "Kasihan sekali adikku!"
Fajar mendengkus sebal. "Apaan adik? Adik?!"
Salma merengkuh Fajar. "Waktu lo Deket sama Senja kan jadi adik gue juga! Sekarang sih beda alam!"
"Iya, beda alam ya? Gue di surga lo di neraka!"
Sepontan Salma memukul lengan Fajar. "Sembarangan kalo ngomong! Gak boleh kaya gitu tau!"
"Dih? Yang duluan ngomong siapa?"
Tiba - tiba suara ketukan sepatu dari anak tangga berhasil membuat Salma dan Fajar menoleh. Fajar terpana dengan kecantikan Senja malam ini, Senja terheran mengapa makhluk keduanya ini terus memperhatikan ia dari atas hingga ke bawah. "Kenapa liatin gue kaya gitu? Ada yang salah sama gue?"
Fajar tersenyum sambil menggeleng. "Gak ada kok, lo cantik,"
Salma langsung menoleh ke arah Fajar dan memberi tatapan tajam. "Cantik? Awas aja kalo kamu sampe suka dia lagi!"
"Ya ambruk! Kok kakak jahat banget sih sama gue?"
Salma bersikap acuh tak acuh. "Bodo amat lah! Pokoknya awas aja lohhh!"
Senja hanya terkekeh pelan melihat aksi dari makhluk keduanya. Fajar dikatakan dekat dengan Salma karena sepupunya teman dekat Salma saat masih di bangku SMP. "Udah yu Jar? Tar telat lagi,"
"Yaudah yu,"
Setelah berpamitan kepada Salma. Fajar dan Senja langsung menuju mobil yang di bawa oleh Fajar. Tapi sebelum itu teriakan milik Salma bergema ditelinga keduanya. "WOI FAJAR! AWAS AJA SAMPE SENJA BALIK - BALIK LECET! GUE SUMPEL BADAN LO KE MESIN CUCI!"

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Jugendliteratur[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...