Baca terus "Senja"
Jangan lupa Vote dan komen💕***
Jika dirimu memang tidak mempedulikanku. Sudah aku mohon jangan membuatku berharap agar dirimu peduli padaku.
Pagi ini, Suasana di ruangan Rumah Sakit, menurut Senja sangat sepi. Senja bosan. Senja ingin sekolah. Mira yang setiap saat mengingatkan Senja agar meminum obat, tapi Senja sangat benci bau obat.
"Bunda ... Minum obat aja sih?" Tanya Senja.
Garent yang sedang duduk langsung bangkit. Hari ini dirinya izin sekolah, Garent ingin menjaga Senja. "Senja, Lo mau sembuh?" Tanya Garent.
Senja mengangguk. "Iyalah!"
"Yaudah minum! Gimana sih?!"
Senja akhirnya mau meminum obat tersebut. "Udah sana, mending Lo sekolah deh!"
Garent menggeleng. "Gak! Gue mau disini!"
"Ih! Abang! Mendingan Lo sekolah! Gue ada perwat di sini! Ya Bun?" Tanya Senja pada Mira.
Mira mengangguk. "Iya, Garent kamu sekolah aja,"
"Iya-iya Garent sekolah,"
Garent akhirnya mau untuk pergi kesekolah, walaupun ada keterpaksaan sedikit, tapi Garent tetap harus sekolah.
Saat sampai di sekolah, Garent milhat Jessie yang sedang melambaikan tangan pada dirinya. Garent langsung membulatkan matanya, sesegera mungkin Garent langsung berlari menghindari Jessie. Tapi nihil, Jessie tetap saja mengejarnya, Garent menyerah, akhirnya dia berhenti dan Jessie tiba - tiba menabrak bahu Garent. "Aduh! Gak ada lampu merah kok Lo berhenti sih?!" Tanya Jessie polos.
Garent mengusap wajahnya kasar, bila Jessie tidak baik kepada Senja saja Garent sudah berbicara kasar pada Jessie. Tapi karena Jessie sangat baik pada Senja, Garent memiliki balas Budi. "Apaan sih Lo? Minggir!"
"Enggak!"
"Minggir gak lo?"
"Enggak mau!"
"Minggir atau gue benci Lo Jessie?" Ancam Garent.
"Iya-iya gue minggir!"
Jessie langsung berdiri di sebelah Garent, Garent menatap Jessie aneh. "Ini apa lagi maksudnya?" tanya Garent.
"Ke kelas bareng!"
Garent memutar bola matanya malas, akhirnya Garent mau menerima ajakan Jessie, dari pada membuang - buang waktu bagi Garent.
***
"Wihh babang Daren!" Ucap Gilang sambil mengajak Daren ber- hive five, tapi di abaikan oleh Daren. "Bunuh adek di rawa - rawa aja bwang," ucap Gilang memelas."Alay Lo Lang!" Celetuk Digo.
Gilang sudah malas jika dirinya di bully. "Astaga Gilang?! Lo pundung?" Tanya Digo.
"Tau ah! Males gue sama Lo Lo pada! Bully aja gue terus!"
"Yaelah Lang, Lang! Gitu ae ngambek, sensi banget pak, kaya pantat bayi!" Celetuk Robby.
"Bodo!"
Daren hanya terkekeh melihat kekesalan di wajah Gilang. Daren langsung mengambil tasnya di atas meja warung si mamih dan berniat masuk. "Mau kemana Lo Ren?" Tanya Robby.
"Masuk,"
"Tumben amat lo! Biasanya juga bolos!"
"Bacot!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETED)
Teen Fiction[PLAGIATOR GO WAY] cinta tidak seperti yang kalian ketahui, cinta itu butuh banyak proses yang akhirnya bisa bahagia. Untuk benci, dia akan menghilang ketika cinta bisa datang. Tapi mengapa rasanya cinta dalam diam itu lebih sulit? Pertemuan ini bis...