30'Rencana Licik

302 17 0
                                    

Baca terus cerita "Senja"

***
Semakin lama aku berada di kehidupan mu, semakin banyak juga yang tidak menyukaiku.

Saat istirahat lengan Senja tiba - tiba di tarik oleh Daren. Senja sangat tersentak karena Daren mencekal nya begitu kuat, sehingga ia hanya bisa merintih. "Daren sakit! "

Daren menoleh ke arah Senja. "Hah? Apanya? "

Senja berdecak sebal, kemudian ia memperlihatkan lengannya yang sudah merah akibat cekalan Daren. "Lihat? Ish! Lo tuh emang gak punya hati banget sih?! "

Daren menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya gue gak tau, udah ah! Yuk makan! "

"Ish! Daren lo tuh gak ada malunya apa? Udah tanpa permisi tarik tangan gue, dan lo gak bereaksi apa - apa saat gue bilang tangan gue merah karena elo! Dan sekarang seenak jidatnya lo ngajak gue makan?" Tutur Senja dengan cepat.

Daren langsung mencubit hidung Senja. "Bawel lo kaya bu Dawi! "

"Ish! Daren mah! "

Setelah memesan makanan, Daren memilih tempat duduk yang kosong dan menarik kembali lengan Senja. "Daren... Gue juga bisa sendiri, gak usah tarik - tarik kaya kambing gitu, "

"Ah elah! Lo itu bukan kambing!"

"Terus apa dong? "

"Lo itu, yang suka makan pisang, yang bego,"

Senja membulatkan matanya dan langsung mencubit pinggang Daren. "Ihh! Kok gue disamain sama Monyet?! "

Tawa Daren pecah saat itu juga. Ia tak kuasa melihat wajah Senja yang sangat polos. Kemudian ia mengacak - ngacak rambut Senja.

Tak disadari oleh keduanya. Bunga memperhatikan Gerak - gerik Daren dan Senja. Tangannya mengepal kuat, ia menggeretakkan giginya menahan emosi yang tersulut. Kemudian tawa sinis nya muncul. "Gue udah bisa maafin lo Senja. Tapi itu dulu... Sekarang gue udah benci sama lo! Tunggu pembalasan gue, "

•••

Sepulang Sekolah Senja langsung pergi ke perpustakaan, Cinta yang sudah pulang duluan dan Garent sedang berlatih basket. Senja sedang sendiri sambil membaca buku.

Tanpa disadari, seseorang mengintipnya dan memata - matai Senja. "Hallo, dia lagi sendiri nih di Perpus, langsung aja woy! "

Senja sedang bersenandung kecil. Dengan mata yang berkutat ke arah buku. Tiba - tiba suara derap langkah membuat Senja mengerutkan dahinya, kemudian ia menoleh, betapa terkejutnya melihat Bunga tertawa layaknya bakal iblis.

Mulut Senja seketika di bekap oleh Bunga dan teman - temannya. Senja langsung meronta - tinta agar Bunga melepaskan itu. Sekolah sedang sepinya, karena sisa diantara muridnya sedang melakukan Eskul. Senja sudah tidak bisa nafas, air matanya terus mengalir.

Tiba - tiba, Senja di bawa ke salah satu gudang sekolah yang sudah lama tidak di tempati. Tempatnya kumuh dan kotor juga kurang adanya pencahayaan. Tubuh Senja di hempaskan ke dalam. "Aww! Maksud lo apaan Bung? ! "

Bunga tertawa sinis. "Udah berapa kali gue bilang? Kalo gue bakal balas lo! "

Kemudian Bunga menarik dagu Senja. "Gak akan ada yang nolongin lo cantik! Biar lo mati sekalian disini! Hahaha! "

SENJA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang